Wisata ke Banyuwangi Bareng Rombongan Naik Bus, Kemana Saja?

No Comments
Terima kasih ya Allah. Meski sempat bimbang, akhirnya aku bisa snorkeling ke Banyuwangi bersama anak. Ternyata wisata ke Banyuwangi seru juga! 

Memang dominasi wisata di Banyuwangi adalah wisata alam. Sebenarnya aku sudah tahu kalau alam Banyuwangi sangat indah terutama pantainya. Tapi aku membayangkan betapa jauhnya perjalanan dari Surabaya ke Banyuwangi. Rasanya kalau untuk nyetir sendiri–meski gantian sama suami– aku nggak kuat. Yang ada jadi capek.

Itinerary Wisata ke Banyuwangi

Akhir bulan Oktober 2024, kantor suami mengadakan acara ke Banyuwangi sekalian wisata. Sayangnya, istri dan anak akan kena biaya tambahan. Dan lumayan juga nambahnya. Hampir satu juta!

Eh, tapi setelah tahu destinasi wisata di Banyuwangi yang akan dikunjungi selama 3 Hari 2 Malam, harga segitu sudah cukup murah untuk 1 dewasa dan 2 anak. Tempat wisata yang dikunjungi di Banyuwangi yaitu ke Bangsring Underwater, de Djawatan, Pantai Pulau Merah. Biaya tersebut juga makan, penginapan, dan transportasi. Aku pikir itu sudah cukup murah.

Kegiatan perjalanan di Banyuwangi tidak terlalu padat mengingat perjalanan antar tempat wisata cukup lama. Jadi kami lebih lama di jalan dsripada di tempat wisatanya. Meski ada waktu untuk istirahat tapi tetap saja capek. 

Itinerary wisata ke Banyuwangi

Itinerary ke Banyuwangi ini sebenarnya sudah diatur oleh pihak travel, kita hanya mengikuti. Ini adalah itinerary wisata ke Banyuwangi selama 3 hari 2 malam bersama rombongan kantor suami.

Hari 1 

Rest Area Utama Karya (sekitar pukul 11 siang)

Karena hari Jumat, perjalanan berhenti di rest area untuk sholat Jumat dan makan siang prasmanan (padahal kotak makan pagi yang dikasih sebelum berangkat masih utuh). Mau tak mau aku hanya makan sedikit saat di rest area Utama Raya –dekat Pantai Utama Raya– dan memilih menghabiskan kotak makan.

Rest area Utama Karya

Di Rest Area Utama Karya bagus. Parkiran cukup luas tapi sudah diisi banyak mobil. Sedangkan untuk parkiran bus masih kurang luas.

Di bagian depan Rest Area ada restoran tapi tutup. Di belakangnya ada restoran yang menurutku harganya lumayan, hehehe. Bule-bule banyak yang nongkrong di sana. Di sampingnya ada masjid dan toilet berbayar. Kalau mau toilet gratis ada di belakang masjid.

Ada masjid yang tidak terlalu besar. Di belakangnya, ada toilet berbayar tapi bukan VIP. Kalau mau toilet VIP di Rest Area juga ada tapi harus bayar 50 ribu. Aku dan rombongan masuk ke restoran paling belakang. Di sana sudah disediakan katering khusus rombongan.

Makan di Waroeng Kemarang (sekitar pukul 7 malam)

Karena sampai di Banyuwangi sudah malam, maka kami mampir di restoran di Banyuwangi sebelum check in hotel. Rumah makan di Banyuwangi yang cocok untuk rombongan bus ini namanya Waroeng Kemarang.

Menginap di Hotel Illira (check in pukul 9 malam)

Setelah menikmati makan malam di Warung Kemarang, kami pun check in ke Hotel Illira. Di malam hari, view selat Bali dari hotel ini tidak terlalu terlihat. 

Penginapan di Banyuwangi

Karena cukup gelap dan tidak banyak aktivitas kapal yang terlihat dari hotel ini, aku memilih segera mandi.

Rasanya lelah selama perjalanan Hotel di kota Banyuwangi ini hilang setelah tiba di hotel. Kami semua segera mandi dan beristirahat. 

Besok paginya, kami terpesona dengan pemandangan Selat Bali dan Pegunungan Ijen di belakang hotel yang akan aku ceritakan di review Hotel Illira Banyuwangi.

Hari 2

Toko Oleh-Oleh Banyuwangi (pukul 10 pagi)

Sebenarnya hari kedua, pagi ini kantor suami masih ada rapat, jadi setelah rapat, dari pihak travel mengajak kita pergi ke toko oleh-oleh khas Banyuwangi di Osingdeles. Toko ini berada di antara rumah penduduk. 

Tidak di jalan besar jadi bus berhenti tidak bisa lama dan penumpang harus segera turun. Bus akan parkir di tempat lain yang lebih luas. 

Di toko ini, banyak menjual oleh-oleh khas Banyuwangi seperti cemilan: bagiak, pia Glenmore, sale pisang, untir-untir; kaos bertuliskan Osing; kerajinan dari rotan; topi dan lain sebagainya.

Di toko ini juga disediakan minuman teh gratis untuk pengunjung. Ada jasa baju lukis juga loh di depan toko itu. 

De Djawatan Forest (pukul 14.00) 

Lokasi de Djawatan Forest ini kan cukup jauh dari kota, jadi setelah pergi ke toko oleh-oleh Banyuwangi, kita segera meluncur ke rumah makan yang searah de Djawatan Forest. Sampai di de Djawatan Foreat sekitar jam 2 an. Di sana kebanyakan untuk foto-foto. Kita di sana cuma sebentar saja. Terus lanjut ke pantai.

De Djawatan forest Banyuwangi
De Djawatan Forest (dok. Pri)

Pantai Pulau Merah (pukul 18.00) 

Perjalanan ke pantai ini cukup lama. Bahkan sempat salah jalan, bus malah melewati jalan yang sempit. Akhirnya sampai pantai sudah maghrib dan sudah tidak bisa melihat sunset. Untuk foto-foto pun tak bisa karena sudah gelap. 

Alhamdulillah gelap! Haha

Kami di sini menikmati pasir sejenak terus beli pop mie dan degan. Takutnya rumah makan masih jauh jadi kami isi perut dulu, Jam 7 kami sudah kembali ke bus. Aku tidak bisa cerita terlalu banyak di pantai ini karena memang kami tidak lama di sini. Haha. Cuma yang unik, di laut banyak sekali lampu. Katanya, itu adalah nelayan yang cari ikan, kepiting, lobster, dan lain-lain.

Selain itu, pantai Pulau Merah ini juga biasa untuk berselancar termasuk para bule-bule. Mungkin ombaknya besar ya, soalnya pas kesana udah gelap nggak kelihatan. Haha. Jadi kami hanya numpang isi perut dan buang air kecil.

Hari 3

Bangsring Underwater (Pukul 09.00)

Salah satu alasan kenapa aku memutuskan ikut karena aku pengen banget snorkeling dari dulu. Dan ternyata pengalaman snorkeling bersama anak-anak seru juga–meski agak riweuh ya karena semua nyemplung akhirnya yang jagain si bayi adalah bapak-bapak.

Dan ternyata laut di Banyuwangi itu emang keren banget. Jernih dan biru. Di Bangsring aja udah bagus begitu. Masih di pinggir pantai lo. Apalagi di Pulau Tabuhan dan Menjangan. Eh, tapi ada satu hal yang ketinggalan dan bikin aku gemes dan pengen balik lagi. Nanti aku ceritakan tentang pengalamanku snorkeling di Bangsring Underwater.

Bye, Banyuwangi!

Setelah snorkeling dan ganti baju bersih, rombongan makan ikan bakar yang menurutku lumayan enak, mungkin karena lapar ya. Selesainya dari Bangsring, kami pun pulang ke Surabaya membawa rasa lelah dan senang hehe.

Sebenarnya itinerary ke Banyuwangi ini dikondisikan dengan karakter pesertanya yang banyak anak dan orang tua. Mungkin ada beberapa itinerary yang tidak cocok misal karena terlalu jauh atau waktunya tidak tepat, seperti ke pantai. Jadi mungkin bisa disesuaikan aja kalau misal Teman-Teman mau wisata ke Banyuwangi bersama rombongan orang tua dan anak. Sebab tempat wisata di Banyuwangi itu rata-rata jauh jadi mending cari penginapan yang berada di tengah-tengah saja. Itulah beberapa obyek wisata yang wajib dikunjungi di Banyuwangi.

~ Selamat berlibur ~

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 comments

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan memberi komentar.

Follower