Eksotisme De Djawatan Forest Sebagai Wisata Favorit Banyuwangi

No Comments
Setelah membeli oleh-oleh Banyuwangi (setelah saya terlalu pusing masuk ke dalam toko oleh-oleh yang padat), kami pun melanjutkan perjalanan ke rumah makan untuk makan siang.

Makan siang saat itu menunya sederhana tapi asli enak banget! Ada sayur bening yang paling laris sampai aku nggak kebagian. Ada sambal pindang jagung manis yang enak banget dan rasa pedasnya pas.

Selanjutnya kita pergi ke tempat wisata Banyuwangi yang terkenal yaitu De Djawatan. Sekitar satu jam perjalanan dari pusat kota Banyuwangi akhirnya kami tiba di De Djawatan.

Kalian pada tahu kan De Djawatan nggak?

De Djawatan Forest

De Djawatan

De Djawatan adalah salah satu tempat wisata alam ikonik di Banyuwangi, Jawa Timur. Tempat ini terkenal dengan hutan trembesi yang rimbun dan menyerupai pemandangan dari film fantasi, seperti The Lord of the Rings. Lokasinya berada di Kecamatan Cluring, sekitar 30 km dari pusat kota Banyuwangi atau sekitar satu jam.

Sejarah De Djawatan

Awalnya, kawasan ini bukanlah objek wisata. De Djawatan dulunya merupakan area milik Perhutani yang digunakan sebagai tempat penimbunan kayu jati. Luas De Djawatan sekitar 4 hektar dengan jumlah pohon ratusan batang.

Fungsi utama kawasan De Djawatan adalah sebagai lokasi pengelolaan dan distribusi kayu pada masa kolonial Belanda. Artinya, pohon-pohon tersebut sudah 100-200 tahun.

Nama "Djawatan" sendiri berasal dari kata "Jawatan" yang merujuk pada instansi kehutanan atau pemerintahan di masa lampau.

Seiring waktu, hutan trembesi yang tumbuh di area ini menjadi daya tarik tersendiri karena keindahannya yang unik. Pemerintah dan pengelola wisata kemudian mengubah kawasan ini menjadi tempat rekreasi untuk umum, tanpa meninggalkan nilai sejarah dan keasrian lingkungan.

Tempat wisata Banyuwangi

Daya Tarik De Djawatan

De Djawatan Forest sebagai itinerary destinasi wisata selama di Banyuwangi memiliki daya tarik obyek wisata antara lain:

1. Hutan Trembesi yang Menakjubkan

Memasuki De Djawatan, kita disambut oleh pepohonan trembesi yang besar dan rimbun. Dengan ranting dan daun yang lebat, area ini menciptakan suasana sejuk dan teduh. Penampilan pohon-pohon ini sering disebut magis karena bentuknya yang dramatis. Batang pohonnya yang besar dan menjulang tinggi serupa tangan yang ingin menggapai langit. Sinar matahari masuk melalui celah-celah batang pohon.

2. Spot Foto Instagramable

Lanskapnya yang eksotis menjadikan De Djawatan sebagai lokasi favorit bagi pengunjung untuk berfoto, baik foto keluarga, tempat foto prewedding, foto post wedding, maupun foto lainnya. 

Sebagai pengunjung mungkin kita tidak akan berhenti untuk memotret. Kita tidak mau melewatkan setiap sudut De Djawatan untuk berfoto. Namun, ternyata cara seperti itu justru membuang-buang waktu dan belum tentu menghasilkan foto yang ciamik.

Aku sendiri bingung di mana aku akan mengambil foto. Di depan tulisan De Djawatan ternyata hasilnya biasa aja apalagi anakku susah diajak berfoto yang bener.

Bagi yang tidak punya banyak waktu di De Djawatan seperti kami, maka cara seperti itu tidak efektif. Pihak travel hanya memberi kami waktu 1 jam sementara kami ingin mengambil foto yang bagus.

Aku dapat tips dari seorang rekan kerja suami yang sudah pernah datang ke sana. Katanya, tips selama di De Djawatan kalau mau dapat foto bagus adalah pakai jasa foto.

Dengan waktu terbatas, kita bisa punya foto yang bagus. Coba kalau kita foto sendiri, sudah repot ngatur personil, ngga semua personil bisa satu frame, belum tentu juga hasil fotonya bagus, entah cahayanya yang kurang atau ekspresi yang kurang.

Masnya juga yang akan mengarahkan kita foto di mana karena mas ini sudah paham di mana spot foto yang bagus. Kita mungkin akan saling bergantian dengan pengunjung lain untuk berfoto.

Harga jasa foto di De Djawatan nggak mahal, kok. Hanya 20.000 rupiah, kita bisa mengambil foto sepuasnya tapi nanti dapat fail foto sekitar 10 foto. Hasilnya juga bagus. Selamat bingung-bingung pilih foto karena ngambil fotonya banyak. Tapi ini lebih hemat waktu, loh!

Wisata De Djawatan Banyuwangi
Hasil foto pakai jasa foto (dok.pri)

3. Wisata Edukasi dan Ekowisata

Selain menikmati keindahan alam, pengunjung juga bisa belajar tentang pentingnya pelestarian hutan dan lingkungan. Kita bisa mengajarkan anak kita tentang tanaman trembesi, ciri-ciri trembesi (pohon, daun, akar, batang, buah), cara berkembang biak, manfaat trembesi, dan lain sebagainya.

4. Aktivitas Outdoor

Tempat ini juga cocok untuk piknik keluarga. Anak-anak bisa naik delman, melukis di sterofoam, berlarian, dan lain sebagainya.

Atraksi wisata de Djawatan Forest
Atraksi wisata De Djawatan Forest (dok.pri)

5. Suasana Mistis dan Tenang

Banyak yang merasa suasana De Djawatan seperti berada di dunia fantasi, sehingga menjadi tempat yang pas untuk relaksasi atau melepas penat. Dengan

Film Yang Syuting di De Djawatan

Beberapa film yang syuting di De Djawatan adalah Kafir: Bersekutu dengan Setan, Jeritan Malam, Kupu-Kupu Kertas, Yowes Ben 3. Satu video klip girlband GLAS yang syuting di sana adalah Sweet Lie.

Tiket Masuk

Tiket masuk de Djawatan cukup murah yaitu Rp. 6.000,- per orang. Biaya parkir 2.000 untuk sepeda dan 5.000 untuk mobil.

Jam Buka De Djawatan

De Djawatan buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB. Hari raya atau perayaan hari besar mungkin jam buka mungkin berbeda.

Fasilitas De Djawatan

Fasilitas De Djawatan ini seperti parkir kendaraan, mushola, kamar mandi, warung makan/kedai. Tak hanya itu, banyak pedagang kaki lima yang menjual jajanan. Harganya terjangkau. Jika memiliki waktu yang lebih lama, tempat ini cocok untuk bersantai, menikmati udara segar, sambil menikmati makanan yang dibawa dari rumah.

Fasilitas di De Djawatan ini sebenarnya masih perlu pengembangan. Kamar mandi yang terdapat di depan tempat wisata masih perlu perbaikan, termasuk juga tempat wudhu dan musholla.

Selain itu, atraksi wisata masih perlu dikembangkan lagi asal tidak merusak pepohonan di sana, Hanya saja jika nanti atraksi wisata di De Djawatan sudah banyak, mungkin para wisatawan bisa berlama-lama di sana dan memerlukan tempat parkir yang lebih luas.

Meskipun kondisi fasilitas terbatas, tetapi keindahan alamnya membuat De Djawatan menjadi destinasi wisata favorit di Banyuwangi. Apalagi jika fasilitasnya diperbaiki, mungkin wisatawan yang berkunjung ke De Djawatan akan meningkat.

Previous PostPosting Lama Beranda

0 comments

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan memberi komentar.

Follower