Seperti yang sudah saya jelaskan di artikel sebelumnya tentang hal yang perlu Mom ketahui tentang speech delay, Mom juga harus tahu kapan Mom mulai khawatir anak terlambat bicara. Karena kadang kita terlalu lambat mengobservasi anak mulai terlambat bicara. Hingga pada akhirnya, saat melakukan terapi wicara menjadi lebih susah.
Atau mungkin Mom terlalu cepat kekhawatiran anak speech delay. Akhirnya membuat Mom harus mengeluarkan duit banyak. It’s ok untuk keluarga Mom yang memiliki budget lebih. Bagaimana dengan Mom yang memiliki keterbatasan budget seperti saya?
Kapan Mom mulai khawatir anak terlambat bicara?
Di artikel ini, saya coba jelaskan kapan Mom mulai khawatir anak terlambat bicara? Namun bukan berarti Mom harus bersantai-santai ria ketika anak mengalami keterlambatan bicara ya. Mom juga perlu observasi sendiri sebelum Mom memutuskan untuk membawanya ke dokter tumbuh kembang anak dan terapi wicara. Mom boleh khawatir ketika anak terlambat bicara itu dengan kondisi:
1. Usia anak 2 tahun dan belum ada satu kata pun yang keluar
Anak saya itu di usia 1,5 tahun hanya keluar kata ‘ayah’, awalnya saya merasa biasa saja karena kemampuan anak kan beda-beda ya. Namun, ketika orang tua saya mengatakan kok anak belum bisa bicara? Bahkan saya sempat disaranin vitamin untuk anak speech delay. Tapi, saya juga nggak beli. Masih mempertimbangkan membeli vitamin untuk anak speech delay karena harganya lumayan.
Ketika saya membandingkan dengan anak-anak saya lainnya ketika di usia 2 tahun sudah bisa bicara banyak kata bahkan bisa membuat 1 kalimat 3 kata, saya mulai khawatir. Wah, benar nih, sepertinya anak saya terlambat bicara.
Baca juga : Hal Yang Perlu Mom Ketahui tentang Speech Delay
Namun, saya mulai cari-cari di internet pengalaman anak terlambat bicara. Rata-rata memang di usia 1,5 tahun anak-anak sudah banyak mengucapkan banyak kata bahkan bisa sampai puluhan. Sedangkan kata yang bisa diucapkan anak saya bisa dihitung dengan jari!
Saya pun mulai mencari terapi speech delay di internet. Wah, lumayan mahal biaya terapi speech delay. Dengan kondisi keuangan yang terbatas, saya memilih untuk keep calm dulu.
Saya awasi perkembangan anak saya hingga dua tahun. Jika usia 2 tahun belum ada kata perkembangan signifikan, maka saya memutuskan untuk pergi ke dokter tumbuh kembang anak yang tentunya (menurut saya) akan didiagnosis speech delay.
Ibu saya juga menenangkan saya bahwa setiap anak memiliki kemampuan berbeda. Jadi tidak perlu khawatir. Ada anak yang bisa jalan dulu baru ngomong. Ada yang ngomong dulu tapi jalannya masih tertatih-tatih.
Selama 6 bulan, saya mulai mengevaluasi diri saya sendiri. Saya sebenarnya jarang sekali memberikan gadget pada anak-anak saya. Entah kenapa anak saya mengalami speech delay, padahal sudah ada 2 kakaknya yang biasa diajak bermain bersama. Penyebab-penyebab speech delay ini akan saya bahas di artikel nanti ya.
Saya pun melakukan hal-hal yang bisa mengatasi speech delay anak saya yang nantinya akan saya jelaskan di artikel selanjutnya. Hehe.
Nah, qodarullah, di usia dua tahun, kata-kata yang diucapkan anak saya bertambah.
2. Anak tidak menatap lawan bicara
Mom perlu khawatir ketika anak mengalami speech delay adalah anak tidak menatap lawan bicara. Anak yang tidak menatap lawan bicara ini kadang kita anggap dia terlalu fokus sama mainan di depannya. Jadi hal yang wajar ketika kita ajak ngomong tidak menatap bicara kita padahal itu bisa menjadi indikasi gangguan lain seperti autis atau ASD.
Anak saya pertama-tama juga begitu. Ketika dia main, saya ajak ngomong. Dia asyik dengan mainannya. Seringnya anak saya tidak mau menatap lawan bicara. Meskipun beberapa kali ia mau menatap saya ketika saya berbicara. Indikasi menatap lawan bicara ini penting karena anak didiagnosis autis tidak mau menatap mata lawan bicara. Semakin lama, saat usia 2 tahun, anak sudah mau menatap mata lawan bicara. Saya jadi lebih tenang.
3. Anak tidak menoleh ketika dipanggil
Hal lain yang perlu Mom khawatirkan adalah anal tidak menoleh ketika dipanggil. Mom harus tahu apakah anak mengalami gangguan pendengaran atau tidak. Awalnya saya mengira anak saya mengalami gangguan pendengaran. Tapi saya ingat waktu bayi, anak saya kaget jika saya melakukan tepuk tangan atau anak saya akan terbangun dari tidur jika ada yang berisik. Kadang sesekali ia menoleh ketika dipanggil meski saya harus berulang kali memanggilnya. Bagi saya, ok. Anak saya insyaAllah tidak mengalami gangguan lain.
4. Mengalami penurunan kemampuan
Saudara ipar saya cerita bahwa anaknya di usia 1,5 tahun (kalo gak salah) sudah bisa mengatakan ‘ayah’ dan ’ibu’. Saya kurang begitu ingat. Pokoknya anaknya sudah bisa ngomong beberapa kata. Tapi pas usia 2 tahun malah nggak bisa ngomong beberapa kata. Kemudian ia memeriksakan anaknya ke dokter tumbuh kembang anak ternyata anaknya didiagnosis autis. Dan speech delay ini salah satu tanda autis (selain beberapa tanda anak autis lainnya).
Jika anak mengalami kondisi di atas maka Mom lebih baik segera memeriksakannya ke dokter tumbuh kembang anak karena dikhawatirkan speech delay yang dialami merupakan pertanda autis. Lebih baik mendapatkan tindakan lebih cepat. Semakin lambat ditangani maka semakin lambat pula perkembangannya. Sedangkan jika anak tidak mengalami Poin 2 – 4, Mom bisa berikan stimulus dan lakukan interaksi sesering mungkin agar anak cepat bicara. Jadi Mom juga nggak perlu khawatir karena speech delay juga bisa sembuh.
Menarik artikelnya. Kuncinya harus bersabar, tidak membanding bandingkan dan tidak langsung menghakimi jika ada gangguan bicara. Selalu berkonsultasi dengan ahlinya
BalasHapusAnak bungsu saya speech delay ... alhamdulillah sekarang sudah ceriwis, duduk di kelas VII. Dia masuk sekolah jalur inklusi karena ada hal2 yang berbeda dengan teman2 sebayanya.
BalasHapusilmu parenting yang sangat bermanfaat mba, kebetulan saya sering antar ibu saya terapi sendi dan syaraf sering bertemu dengan anak-anak yang sedang diterapi, rata-rata memang cirinya seperti itu, saat ditanya nama mereka diam saja tanpa menoleh ini yang paling sering saya temukan
BalasHapusWah, jadi penasaran apa saja penyebab speech delay. Zaman sekarang banyak anak yang terlambat bicara karena sudah diberikan gadget. Ternyata itu bukan satu-satunya penyebab. Ditunggu artikel selanjutnya, Mbak.
BalasHapusInformasi yang sangat penting untuk diketahui pasutri muda, dengan artikel ini para ibu dapat sedini mungkin mendeteksi speech deley pada sang buah hati dan dapat dengan segera merawat buah hati mereka.
BalasHapusInformasi yang sangat bermanfaat. Sebagai gen Z, informasi untuk atasi anak lambat bicara memang perlu dipelajari lebih dalam. Kita jangan sampai mengulangi kesalahan ortu dulu, yang ketika anaknya lambat bicara, malah kena marah dan gak disupport.
BalasHapusMenyadari bahwa setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda itu penting ya mom. Kita sebagai orang tua harus cepat tanggap memberikan support kepada anak ketika terindikasi speech delay. Jangan langsung ngejudge atau bahkan patah semangat.
BalasHapus