Awal Oktober 2023, suami mengajak saya ke Bandung untuk tiga hari dua malam. Kami pun mencari penginapan di Bandung yang tidak jauh dengan tempat acara yaitu di hotel Aryaduta Bandung. Awalnya mau menginap di hotel Aryaduta tapi kata suami masak nggak keluar hotel sama sekali. Akhirnya kami cari hotel di Bandung yang tidak jauh dengan tempat acara dan pusat kota. Beberapa rekomendasi hotel di Bandung yang dekat dengan pusat kota dan tempat acara adalah Hotel Santika, Hotel Janevalla dan Hotel Best Western Bandung.
Pertimbangan Memilih Hotel di Bandung
Banyak yang kami pertimbangkan sebelum memilih hotel di Bandung. Namun, rekomendasi hotel di Bandung dari Kantor adalah bintang 3 dan 4. Memutuskan memilih hotel di Bandung bintang 4 yang perlu saya perhatikan adalah:
1. Lokasi strategis
Dari beberapa hotel itu, lewat Google Maps, saya cari lokasi tempat menginap di Bandung yang strategis dan berapa jarak ke tempat acara. Saya memberi toleransi jarak dari hotel ke tempat acara paling jauh 600 meter. Hotel Santika Bandung lebih jauh daripada Hotel Best Western ke tempat acara. Hotel Janevalla Bandung hanya beberapa langkah saja ke Hotel Aryaduta.
2. Fasilitas hotel lengkap
Kriteria yang saya cari saat memilih hotel adalah bangunan tingkat tinggi. Ada dua hotel di Bandung dengan pemandangan bagus yaitu Hotel Janevalla dan Hotel Best Western.
Sementara Hotel Santika hanya terbatas tiga lantai atau lima lantai ya. Lupa. Target saya memang bisa melihat pemandangan kota Bandung dari ketinggian.
Karena Hotel Janevalla Bandung paling dekat, saya pun mencari tahu fasilitas hotel yang ada di Hotel Janevalla termasuk juga kondisi ruang kamar hotel. Karena saya baru mendengar nama hotel ini dan termasuk hotel bintang 4 maka saya membaca ulasan-ulasan yang pernah menginap di sana.
Desain ruang kamar hotel Janevalla ini bergaya industrial. Kalian bisa bayangkan kan bagaimana gaya industrial diterapkan dalam sebuah bangunan hotel? Dinding yang tidak dicat dan penerangan yang tidak banyak. Jadi, beberapa ulasan mengatakan penerangannya redup. Menurutku masih okelah.
Sedangkan Hotel Best western hotel tingkat dengan kualitas yang sudah jelas karena sudah tersebar di banyak kota dan negara. Jadi nggak diragukan sih kalau Hotel Best Western.
Review hotel Best Western lebih lengkapnya baca sampai habis, ya.
3. Harga terjangkau
Harga kamar di Hotel Janevalla Bandung lebih murah. Harga per malam bisa sampai 700-an ribu saja. Sedangkan harga menginap di Hotel Santika Bandung dan Hotel Best Western Bandung tidak jauh berbeda. Hanya selisih 25 ribu lebih mahal Hotel Santika.
4. Lingkungan hotel ramai
Kalau lihat di peta Google Maps, lingkugan hotel di Hotel Santika kok ‘tidak ada apa-apanya’ ya.. Maksudnya jika dibandingkan dengan amenitas sekitar Hotel Best Western yang dekat dengan keramaian, seperti Mall, toko buku Gramedia, kampus swasta, masjid dan tempat makan yang bisa dijangkau dengan jalan kaki. Saya jelas lebih tertarik Hotel Best Western Bandung sebenarnya. Kalau lihat harga, saya lebih memilih Hotel Janevalla.
5. Cara pemesanan mudah
Akhirnya, saya coba melakukan pemesanan Hotel Janevalla Bandung di website hotelnya. Saya tidak memesan di website travel pihak ketiga karena saya tidak begitu yakin. Kalau saya memesan di website hotel langsung, mereka pasti harusnya lebih cepat tanggap.
Ketika saya melakukan booking, ada keterangan bahwa check in 24 jam. Check out maksimal jam 11 malam.
Awalnya saya mengira enak banget nih bisa kapan saja. Justru di situ masalahnya. Ketika kereta saya tiba jam 6 sore, kalau kamar saya masih dipakai orang, jelas saja saya tidak bisa langsung masuk kamar. Jadi saya masih harus menunggu orang keluar dari kamar dan menunggu kamar dibersihkan.
Saya juga melakukan reservasi di Hotel Santika melalui website Santika dan bisa dibatalkan dalam jangka waktu 2 hari (kalau nggak salah) sebelum tiba.
Saya semakin ragu. Kemudian saya cari cara pemesanan hotel di Hotel Best Western Bandung. Sebenarnya saat saya mencari di website travel, kamar Hotel Best Western Bandung di tanggal saya menginap sudah penuh untuk tipe superior. Saya coba tanggal lain juga penuh. Karena saya merasa aneh, saya buka website hotel Best Western, kok juga penuh untuk tipe superior. Tanggal yang lain juga penuh. Jadi saya buka Instagram Hotel Best Western Bandung. Di bio profil ada cara reservasi. Saya pun klik link yang tersambung ke WhatsApp.
Ketika saya tanya kamar di tanggal yang saya mau dan tipe kamar, ternyata superior penuh dan sisa double bed. Akhirnya saya memilih tipe kamar double bed. Saya juga meminta jika nanti ada kamar superior saat saya tiba, saya minta diupgrade. Resepsionis menyetujui. Saya pun melakukan booking lewat WhatsApp.
Takut penipuan
Setelah mengisi database, saya diminta melakukan DP sebesar 50% ke rekening tertentu. Saya khawatir kalau itu akun bodong. Jangan-jangan saya transfer ke penipu. Cuma kalau lihat akun Instagram-nya tampak akun riil.
Wah, agak bingung juga sih. Terus saya lihat nama akun rekeningnya juga nama akun perusahaan developer yang terkenal. Bukan masuk ke akun pribadi tapi perusahaan. Saya merasa tenang.
Tapi saya tidak mau gegabah (karena saya pednah mengalami penipuan seperti yang pernah saya ceritakan
di sini). Saya masih cari informasi pemilik rekening di cekrekening.id bahwa nomor akun tersebut tidak ada yang melaporkan sebagai akun penipu.
Akhirnya, saya transfer DP menginap di Hotel Best Western Bandung. Dalam chat, admin mengatakan transaksi diterima dan ditunggu kedatangannya. Saya merasa di situ saya yakin kalau saya transfer ke rekening yang benar.
Sampailah kami...
Tibalah kami di Kota Bandung yang terkenal dengan ceweknya yang cantik dan idola kaum milenial, Pak Ridwan Kamil. Kami naik ojek online dari stasiun ke hotel. Tidak jauh dari stasiun Bandung. Suasana malam Bandung ramai dan sedikit redup yang kami lihat melalui kaca mobil ojek online.
Tak lama, kami tiba di Hotel Best Western yang ada di belakang McD dengan kondisi kepala saya cenat-cenut semenjak sebelum berangkat. Kami melewati jalan samping. Di depannya ramai orang berlalu lalang di depan Mall.
Dengan badan kesal setelah melewati perjalanan hampir 10 jam di kereta, kami meletakkan tas di ruang lobby. Saya mendatangi resepsionis dan menunjukkan transaksi kami. Setelah dicek oleh resepsionis, alhamdulillah nama suami sudah tercatat. Kami pun diharuskan melunasi sisanya. Setelah dilunasi, resepsionis masih mengetik sesuatu di komputernya.
Saya pun menyempatkan bertanya kenapa kok tidak bisa pesan di website-nya? Ternyata waktu itu sedang ada maintenance. Saya juga bertanya apa sudah tidak bisa pesan lewat agen website pihak ketiga? Katahya mereka sementara menghentikan kerja sama dengan mereka.
Setelah selesai, kami diberikan nomor kamar.
Bodohnya, saya lupa meminta upgrade kamar saking capeknya. Akhirnya saya menanyakan kembali dan meminta maaf karena lupa bilang. Mas resepsionisnya mungkin sempat kesel ya terlihat dari ekspresi wajahnya beberapa detik. Tapi setelah itu beliau tetap tenang dan melayani dengan baik tanpa kata-kata protes atau wajah masam.
Di sini kami sempat takut salah informasi, saya minta kasur superior yang satu bed tapi lebar. Tapi akang resepsionisnya bilang dua tempat tidur jadikan satu. Saya agak bingung juga sih tapi saya bilang pokoknya satu tempat tidur. Akangnya keukeuh bilang iya dua tempat tidur jadi satu. Beda sih sebenarnya. Haha. Tapi ya udahlah kesel juga sih..
Review kamar deluxe rasa executive
Eh, entah ya judul ini sudah benar apa belum. Sampai kamar saya langsung memeriksa kasurnya. Ternyata dua kasur twin digabung jadi satu. Berasa executive. Jadinya saya merasa kasurnya jadi lebih lebar. Anak saya sampai puas tidur kemana-mana.
Saya juga memeriksa pemandangan di luar.
Kurang tinggi ya?
Pemandangan yang terlihat jelas ya bangunan tua yang terbengkalai dan bangunan lain seperti Mall di depan hotel dan beberapa bangunan di depan.
Barisan pegunungan terlihat di depan saya di ujung langit bangunan-bangunan padat kota Bandung.
Sampai saya baca review seorang blogger yang pernah menginap di Best Western Bandung, kamar hotelnya pemandangannya bagus. Ternyata kamarnya lantai 17 kalau nggak salah.
Wah, saya benar-benar nggak ingat. Saya ngga minta kamar atas seperti yang saya inginkan sebelumnya. Jadi ketika dikasih lantai lima, saya mengiyakan saja karena sudah lelah.
Ya sudahlah...
Dari pengalamanku, rekomendasi hotel di Bandung dengan view bagus bisa di Hotel Best Western tapi kalian coba minta di atas lantai 10.
Lupakan soal view kota Bandung dari ketinggian.
Karena kepala saya cenat-cenut, saya pun mandi air hangat dan mengarahkannya pada tengkuk. Ternyata ngefek banget! Setelah itu cenat-cenut saya berkurang. Tubuh sedikit lebih enteng. Meski saya tetap harus minum obat pereda sakit kepala.
Setelah itu, kami pun mencari makan di sekitar hotel. Kami berjalan sekitar 500 meter untuk mencicipi kuliner khas Bandung mie kocok. Bagi saya, yang sedang drop, rasanya jarak segitu sangat jauh. Tapi mau bagaimana lagi. Saya kira saya sanggup. Ternyata nggak juga...
Selama saya menginap di Hotel Best Western jelas saya senang karena AC kamar bisa disetel dengan suhu yang sesuai dengan kondisi tubuh saya. Tidak dingin dan tidak panas.
Saya tidak terlalu merasa terganggu dengan keramaian di luar. Suara-suara dari luar tidak terdengar sehingga bisa tenang saat tidur. Kedap udaranya bagus. Sayangnya, saya jadi tidak bisa mendengar adzan subuh berkumandang. Hanya terdengar sayup-sayup sangat lemah.
Stasiun tivinya banyak dan saya bisa menikmatinya. Ada channel luar untuk anak-anak dan dewasa dan channel tivi lokal. Anak saya suka melihat channel khusus hewan. Dan dengan ada tivi ini anak saya bisa betah di kamar, meski ia sempat bosan juga dan ngajak keluar kamar.
Kebersihan
Kebersihan hotel Best Western Bandung benar-benar dijaga. Misalnya, ketika says tidak ingin dibersihkan pada hari itu karena saya merasa belum kotor dan ingin bersantai, petugas kebersihan menawarkan apakah perlu dibersihkan? Saya menjawab tidak. Besoknya saya baru meminta untuk dibersihkan.
Saat kamar dibersihkan seprei diganti, handuk diganti, sampah dibuang dan standar kbersihan lainnya untuk hotel..
Sistem keamanan
Setiap akan masuk ke lobi hotel, kami disambut oleh sekuriti yang selalu stand by di depan pintu hotel. Mereka ramah banget selalu bukain pintu setiap kami akan masuk dan keluar hotel. Eh, tapi kok setelah check out kami tidak lagi dibukakan pintu. Wkwkwk. Nggak manja sih. Saya juga bisa buka sendiri kok. Cuma batin aja, “emang kudu gitu, ya?”
Sistem kunci kamarnya sudah pakai card lock. Hanya dengan menempelkan kartu maka pintu akan terbuka. Kunci dimasukkan ke tempat khusus kunci otomatis maka listrik kamar akan menyala. AC, tivi, lampu menyala otomatis. Kekurangannya kalau kita lupa ambil kartu kunci itu dan pintu sudah tertutup maka kita tidak bisa masuk. Kita minta bantuan pihak hotel untuk membukanya. Untungnya, pihak hotel memberi kami dua kartu untuk kunci itu.
Saya pikir saya bisa jalan ke lantai atas untuk melihat pemandangan di luar. Eh, ternyata saya nggak bisa ke atas karena kartu saya hanya bisa akses maksimal lantai lima. Jadi kalau saya mau ke atas harus nunut orang yang naik ke atas. Begitu pun ketika akan ke bawah saya nggak bisa ke lantai kamar saya tapi harus turun ke lobby. Mungkin ini terkait dengan keamanannya ya.
Sarapan di Hotel Best Western Bandung
Yang paling menyenangkan dari fasilitas hotel bintang 4 adalah sarapan. Karena hotel ini menyediakan banyak sekali menu yang mungkin membuat kita kekenyangan. Sarapan di Hotel Best Western Bandung cukup variatif dan rasanya lumayan enak. Menu Hotel Best Western Bandung bervariasi dari menu lokal Indonesia sampai menu Barat.
Sementara menu Asia Timur seperti China, Jepang, dan Korea hanya sesekali. Menu khas masakan Indonesia adalah bubur ayam kuah kari, nasi goreng, siomay, batagor, mie kuah, bubur candil, bubur kacang ijo. Sementara menu barat seperti sosis, telor omelet, mie, spageti, pasta, pancake, ala ratatouille.
Saya suka dengan roti, pastry dan kue artisannya seperti croissant, sus dan assorted sweet cake dan roti yang lainnya saya ngga tahu namanya. Yang pasti ada manis dan gurih. Kuenya enak-enak. Bubur ayam nya jelas aaya lebih suka yang dijual di dekat rumah saya, wkwkwk. Kalau menu Asia Timur ada dimsum, capcay, koloke, mie, sushi dengan saos yang bermacam-macam (wasabi, mayones putih, mayones mirip rasa Thousand Island, dll).
|
Menu sarapan di Hotel Best Western Bandung |
Makanan pembukanya ada buah, aneka salad sayur dengan saos mayones putih, pedas dan saos tomat. Salad sayurnya juga segar-segar ada kol ungu, selada hijau, romaine, jagung pipil, dan lain-lain.
Menu untuk anak-anak ada sereal bentuk bintang, coco crunch cokelat dan krem. Ditambah susu coklat dan putih yang laris manis. Karena mangkok dan gelasnya berbahan kaca, saya sebenarnya agak khawatir kalau sampai kesenggol anak saya. Jadi mesti hati-hati. Dan syukurnya ada tempat duduk bayi biar si anak anteng saat makan.
Minumannya selain ada teh, susu, juga ada jus buah, orange juice dan botol kaca berisi air mineral di tiap meja makan.
Agar semua menu saya bisa mencicipinya, jadi saya ambil sedikit-sedikit saja. Tentunya ada nasi putih juga ya. Meskipun makan macam-macam, saya harus tetap makan nasi meski hanya sedikit. Perut indonesia banget lah.
Saya suka banget duduk di bagian tengah dekat jendela. Sebenarnya tak lain adalah agar saya bisa dengan mudah mengambil makanan, hehe.
|
Tempat favorit di restaurant Hotel Best Western Bandung |
Betah berenang di Best Western Bandung
Saya ajak anak saya berenang. Ternyata dia takutt. Jadi kami hanya duduk di atas rumput sintetis di pinggir kolam dekat pagar kaca yang bisa melihat pemandangan di luar. Kami melihat banyak anak-anak yang sedang berenang. Ternyata mereka ikut les berenang di Hotel Best Western Bandung.
Kolam renang di Hotel Best Western Bandung tidak terlalu besar. Kalau pas ramai ya, tentu saja jadi tidak bebas berenang. Kolam renangnya juga tidak di bawah langit terbuka jadi kalau hujan juga nggak bakal kehujanan. Kolam renang di Hotel Best Western Bandung terdiri atas kolam dewasa setinggi 120 meter dan kolam anak-anak setinggi pinggang saya (sekitar 70 cm).
Anginnya cukup kencang. Dan beberapa kali anak saya batuk-batuk. Entah karena anginnya atau karena alergi debu dari rumput sintetisnya. Setelah itu, saya mengajaknya kembali ke kamar dan dia tidak batuk lagi.
Akhirnya saya mencari waktu untuk bisa berenang di kolam renang hotel di Bandung ini. Saya harus nunggu suami saya pulang acara. Karena suami selalu pulang malam, jadi saya coba berenang sebelum makan pagi.
Saya khawatir sih jangan-jangan airnya dingin. Ternyata airnya hangaaatt bangeett. Saya nggak kedinginan selama berenang di sana meskipun baru nyemplung. Saya bisa betah berjam-jam kalau begitu. Karena tangan saya sudah keriput, dan sudah waktunya sarapan maka saya pun menyudahinya.
Awalnya saya mau mandi di kamar mandinya, eh ternyata nggak ada sabun dan shampoo. Saya pun lupa bawa dari kamar. Jadinya dari kolam renang ke kamar basah-basahan deh ditutup dengan handuk kamar.
Untuk biaya berenang di Hotel Best Western Bandung bagi orang umum sebesar Rp. 100.000,-.
Kesan menginap di Hotel Best Western Bandung
Kesan saya selama menginap di hotel Best Western Bandung, alhamdulillah saya nggak pernah mendapat perlakuan tidak nyaman dari pegawai hotel. Mereka semua ramah meskipun mungkin saya agak ngerepotin ya dan riweuh dengan anak bayi.
Bahkan saat pulang, saya masih harus merepotkan pegawai hotel karena menitipkan koper untuk sementara waktu dan menumpang di kamar mandi yang ada di lobby hotel. Sebenarnya menitipkan koper ini biasa dilakukan pengunjung saat harus menunggu jam waktu keberangkatan kereta ke luar kota, tapi saya merasa agak sungkan.
Hotel Best western ini menjadi rekomendasi hotel di Bandung ketika kalian mencari hotel di Bandung bintang 4. Nggak kecewa sih. Demikian review hotel Best Western di Bandung, semoga bermanfaat.