Lestiaa's - Perjalanan dan Pengalaman: 5 Kulit Buah Pengusir Nyamuk Alami, Aman untuk Pernapasan!

Tak hanya menggunakan insektisida, memanfaatkan buah pengusir nyamuk juga efektif untuk mencegah kehadirannya.

Namun perlu diketahui, bahwa bagian buah yang digunakan adalah kulitnya. Hal ini dikarenakan, kulit buah tertentu memiliki kandungan yang bisa mengganggu dan bahkan mematikan nyamuk.

Lantas, apa saja buah pengusir nyamuk? Simak penjelasannya berikut ini.

Kulit buah pengusir nyamuk (pixabay.com/security)

5 Kulit Buah Pengusir Nyamuk yang Efektif

Keberadaan nyamuk dalam kehidupan sehari-hari sangatlah mengganggu, mulai dari suara hingga gigitannya.

Dalam jenis tertentu, gigitan nyamuk mungkin hanya menyebabkan gata-gatal atau bentol kulit di badan.

Namun, gigitan beberapa jenis nyamuk lainnya bisa menyebabkan penyakit yang parah. Misalnya saja, nyamuk jenis Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Kedua jenis tersebut, merupakan nyamuk yang berbahaya karena bisa menyebarkan virus dengue melalui gigitannya. Nah, virus inilah yang menyebabkan seseorang mengalami demam berdarah.

Agar terhindar dari gigitannya, memanfaatkan buah pengusir nyamuk adalah cara yang tepat. Sehubungan dengan itu, berikut adalah beberapa kulit buah yang bisa digunakan:

1. Kulit Durian

Buah pengusir nyamuk yang pertama yaitu durian. Kulit durian diketahui bisa menjadi bahan alami untuk mengusir nyamuk secara efektif.

Hal ini dikarenakan, kulit durian mengandung minyak atsiri yang tidak disukai nyamuk karena baunya menyengat. Selain itu, minyak atsiri juga bisa menyebabkan nyamuk menjadi labil dan bahkan mati.

Lebih lanjut, jurnal Lotion of Rind (Durio Zibethinus Murr) as Natural Repellent to Aedes Aegypti Mosquitoes juga mengatakan bahwa kulit durian efektif untuk melindungi kulit dari nyamuk.

2. Kulit Jeruk

Buah pengusir nyamuk selanjutnya yaitu jeruk. Kulit jeruk sudah terbukti efektif dan ampuh untuk menolak nyamuk.

Namun, bagaimana cara mengusir nyamuk menggunakan kulit jeruk? Mudah saja, yaitu dengan menaruhnya di beberapa sudut ruangan yang sering menjadi sarang nyamuk.

Dengan begitu, aroma kulit jeruk akan menyebar ke seluruh ruangan dan mencegah nyamuk untuk mendekat.

Di sisi lain, kulit jeruk juga bisa dijadikan sebagai semprotan pengusir nyamuk. Caranya juga cukup mudah, yaitu rebus kulit jeruk selama 10 menit.

Setelah itu, gunakan untuk menyemprot ruangan yang sering didatangi nyamuk.

3. Kulit Lemon

Selanjutnya, lemon juga terkenal sebagai salah satu buah pengusir nyamuk yang efektif. Hal ini dikarenakan, lemon memiliki kandungan minyak atsiri yang cukup tinggi.

Adapun cara menggunakan lemon sebagai pengusir nyamuk yaitu dengan memanfaatkan kulitnya untuk ditaruh di beberapa sudut ruangan.

Sama dengan jeruk, aroma yang dikeluarkan dari kulit lemon juga bisa mencegah nyamuk untuk mendekat.

Di sisi lain, air perasan lemon juga bisa digunakan sebagai bahan untuk mengusir nyamuk di rumah.

Diketahui, air perasan lemon dengan konsentrasi 100% dapat membantu melindungi kulit dari nyamuk, khususnya jenis Aedes aegypti.

4. Kulit Nanas

Buah nanas tidak hanya enak disantap, tapi juga bisa digunakan untuk mengusir nyamuk. Diketahui, lotion dari ekstrak kulit nanas bisa mengurangi jumlah nyamuk yang hinggap di kulit.

Hal ini dikarenakan, kulit nanas mengandung sejumlah senyawa, yang meliputi tanin, flavonoid, dan saponin.

Di mana, semua kandungan tersebut diketahui bisa mengusir atau bahkan membunuh nyamuk.

5. Kulit Duku

Terakhir, duku juga merupakan salah satu buah pengusir nyamuk yang efektif. Adapun bagian duku yang dimanfaatkan untuk bahan pengusir nyamuk yaitu kulitnya.

Melansir dari berbagai sumber ekstrak kulit duku diketahui mampu memberi perlindungan dari nyamuk hingga 6 jam lamanya.

Demikian informasi tentang kulit buah pengusir nyamuk yang efektif. Semoga informasinya membantu!

Referensi

http://proceedings.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/semnas2015/semnas2015/paper/viewFile/160/122

https://www.idntimes.com/life/inspiration/risa-fitriana/kulit-buah-untuk-mengusir-nyamuk-c1c2?page=all

https://repository.um-surabaya.ac.id/4389/1/10._STM_FIX.pdf