Entah mengapa bangunan bersejarah atau museum menjadi daya tarik sendiri bagiku. Seolah banyak rahasia juga saksi bisu di dalamnya tentang sebuah perjuangan, harapan, kebahagiaan atau duka. Tak banyak pula yang hadir menyaksikan bangunan bersejarah dan yang memiliki sarat budaya itu. Bagiku, itu tak pernah membosankan dan selalu menyenangkan. Aku seperti tersihir masuk ke dalam cerita masa lalu atau ikut menjadi bagian dari budaya itu.
Naik Kereta Zaman Dulu di Museum Kereta Api Ambarawa (dok. Pribadi) |
Beberapa kali aku mengunjungi museum di Indonesia dan juga tempat wisata budaya yang sarat nilai historis, dan itu mengundang decak kagum bagiku.
Benar mungkin apa yang dikatakan Pramoedya Ananta Toer. Jangan sampai kita terasing di negara sendiri hanya karena kita tak paham dengan sejarah bangsa kita.
Kalau orang tak tahu sejarah bangsanya sendiri -tanah airnya sendiri- gampang jadi asing di antara bangsa sendiri. (-Pramoedya Ananta Noer-)
Dan, mengunjungi tempat wisata budaya dan sejarah tersebut yang membuat kita mengenal bangsa kita sendiri. Tak hanya nostalgia semata, banyak pelajaran yang kita ambil dari wisata sejarah atau budaya yang dikunjungi.
Kekaguman akan Indonesia Bertambah Saat Menjadi Konten Kreator Wisata Budaya dan Sejarah
Sebelum aku menulis ulasan di blog tentang tempat wisata budaya atau sejarah, aku terbiasa mencari informasi pelengkap tentang tempat itu melalui internet provider yang lancar. Menurutku, ini salah satu cara untuk mengetahui sejarah masa lalu.
Biasanya aku selalu mengabadikan kunjunganku itu lewat kamera ponsel. Tak hanya dalam bentuk video tetapi juga dalam bentuk foto. Ketika kakiku sudah melangkah dari pintu keluar tempat wisata bersejarah dan budaya itu, aku merasa kotak pengetahuanku bertambah. Kekagumanku akan Indonesia bertambah.
Apa saja yang membuatku kagum selama menjadi Konten Kreator Wisata Budaya dan Sejarah?
Sebelum jadi konten wisata sejarah dan budaya, aku selalu lupa kalau kita, tinggal di negara -yang dulunya- adalah bangsa yang besar. Yang pernah menguasai dunia dengan prajuritnya yang gagah berani dan penuh strategi.
Pelajaran pengetahuan sosial masa seragam putih biru gelap mungkin tidak terlalu aku ingat. Saat menjadi konten kreator wisata budaya dan sejarah mengingatkanku kembali pada pelajaran yang pernah kudapatkan dan menyadarkanku akan kebesaran bangsa ini di zaman dulu.
Pasukan Indonesia yang Mendunia
Aku pernah menuliskan Pasukan Garuda yang bertugas hingga ke Afrika di blog pribadiku tahun 2015 ketika aku masih tinggal di Malang bersama mertua.
Awal masuk, langsung disuguhkan dengan daerah tugas pasukan Garuda yang terkenal sampai mancanegara bahkan sampai Afrika. Membayangkan betapa hebatnya pasukan Indonesia dulu.
Kalian pasti sudah tahu, kan, siapa itu Pasukan Garuda?
Ya. Pasukan Garuda itu adalah pasukan Tentara Nasional Indonesia yang dibentuk tahun 1957 dan ditugaskan untuk menjaga perdamaian di negara lain. Beberapa kali Pasukan Garuda menjadi penjaga perdamaian antara dua pihak yang sedang berkonflik.
Dari kunjungan ke Museum Brawijaya pula, aku menyimpulkan dari sebuah lukisan, bahwa di zaman dulu, moda transportasi pun sudah terintegrasi. Maksudnya, ketika kita ingin pergi ke daerah tertentu, setelah menggunakan kapal, kita sudah terhubung dengan moda transportasi lain seperti kereta yang ada di pelabuhan itu. Kita tidak perlu pusing mencari transportasi lain menuju daerah yang kita tuju, sebab moda transportasi sudah terintegrasi.
Kereta listrik pertama di Indonesia sudah ada sejak tahun 1925
Ketika mengunjungi Museum Kereta Ambarawa, pertama kalinya aku melihat lokomotif kereta uap zaman dulu secara langsung. Dari museum pula, aku jadi tahu bahwa kereta listrik pertama di Indonesia sudah ada sejak tahun 1925. Kalau nggak baca poster di museum kereta itu, aku mungkin nggak akan tahu tentang itu.
Baru tahu kereta listrik pertama saat baca poster di Museum Kereta Api Ambarawa, kemana aja! (dok. Pribadi) |
Indonesia punya museum keren
Museum lainnya yang juga membuatku terpesona adalah Museum de Tjolomadoe. Tak hanya desain bangunan eks-pabrik gula yang direvitalisasi tapi juga pemanfaatan teknologi di ruang-ruang pamer museum. Kunjungan museum jadi tidak membosankan. Aku bisa betah berlama-lama di sana sampai kaki pegal hanya untuk membaca poster yang ditempel di dinding. Pengetahuan yang disampaikan juga dapat.
Ruang pamer di Museum de Tjolomadoe, nggak bosenin banget kan! (dok. Pribadi) |
Sayangnya, bagi sebagian orang, membaca banyak tulisan membuat pening apalagi kalau mereka habis perjalanan jauh dan berminat mengunjungi Museum De Tjolomadoe karena bangunannya yang megah. Tapi, dengan media penyampaian yang sangat sophisticated, pengunjung bisa tetap mendapat ilmunya.
Satu pesawat yang sukses bisa terbang setelah tidak bisa diperbaiki
Saat pergi ke museum Dirgantara Yogya, aku kagum pada salah satu pesawat yang dipamerkan. Pesawat itu dibuat oleh orang Amerika. Sayangnya, pesawat itu selalu gagal terbang bahkan ada yang meninggal. Akhirnya, pesawat tersebut diperbaiki oleh orang Indonesia dan ternyata pesawat itu bisa terbang! Wah, mekanik pesawat Indonesia memang keren!
Pesawat yang berhasil diperbaiki (dok. Pribadi) |
Bangunan yang dirancang oleh bangsa Indonesia tak kalah keren
Sampailah aku pada sebuah animasi Taman Sari Yogyakarta yang membuatku memuji desain arsitekturnya. Di masa itu, saat bangunan rumah masih seadanya, tapi arsitek K. P. H. Notokusumo sudah merancang jalan terowongan menuju Pulo Kenanga. Dari atas Pulo Kenongo, kita bisa melihat kolam air yang luas. Sekarang, kolam itu sudah dipenuhi dengan rumah abdi dalem. Dan bangunan Pulo Kenanga sudah tinggal puing.
Terowongan yang menghubungkan Pulo Kenongo (dok. Pribadi) |
Sebenarnya masih banyak lagi kebanggaan terhadap bangsa Indonesia ketika kita menjadikan wisata sejarah dan budaya sebagai konten di media sosial. Dan semua tergantung pada seberapa banyak wisata sejarah dan budaya yang dikunjungi.
Jangan Jadi Terasing di Negara Sendiri
Dari kunjungan itu, aku mempublikasikan tempat wisata sejarah dan budaya di sosial media karena aku ingin semua orang tahu bahwa wisata museum dan budaya itu MENARIK DAN HARUS DIKUNJUNGI.
Aku juga tidak ingin masyarakat Indonesia tidak memiliki pengetahuan sejarah sama sekali tentang negaranya.
Dengan paham sejarah bangsa sendiri, kamu tidak akan merasa asing di negara sendiri. Kamu bisa memetik hikmah dari perjalanan historis.
Jangan sampai budaya luar yang masuk membuat kita tidak mengenal bangsa kita sendiri, malah lebih mengenal sejarah dan budaya bangsa lain.
Belajar melalui museum ataupun konten-konten yang membahas tempat wisata budaya dan sejarah membuat kita tidak merasa terasa asing di negeri sendiri.
Aku yakin sekecil apa pun informasi diperoleh bisa saja bermanfaat bagi orang lain. Kita juga tidak akan pernah tahu mana informasi kita yang dibutuhkan orang. Bisa saja untuk bahan skripsi, thesis, disertasi, tugas sekolah, atau bahkan untuk riset bahan fiksi maupun nonfiksi. Banyak hal yang bisa menjadi sumber informasi orang lain.
Itulah mengapa aku sangat senang ketika harus membuat konten tulisan tentang sejarah dan budaya. Selain menambah pengetahuanku, kekagumanku bertambah.
Pakai Internet Provider Apa Saat Ngonten Wisata Sejarah dan Budaya?
Saat akan posting video di Youtube atau menulis di blog, aku biasanya menggunakan internet IndiHome di rumah mertua di Malang karena beliau memasang IndiHome yang waktu itu hanya IndiHome yang murah yang ada di perumahan mertua.
IndiHome (dok. Pribadi) |
IndiHome adalah internet provider dari Telkom Indonesia yang tak hanya melayani jaringan internet lancar, cepat dan stabil, tetapi juga layanan Cloud Storage, telepon rumah, tivi kabel, layanan streaming dan lain sebagainya.
Berkat IndiHome, aktivitas tanpa batasku untuk membuat konten wisata sejarah dan budaya tak terkendala apa pun.
Jangan lupa follow channel Youtube-ku ya! Semoga saja aku bisa menularkan virus cinta tanah air melalui konten wisata sejarah dan budaya yang aku tulis di blog dan unggah di Youtube pada masyarakat luas. Agar kalian semakin bangga dan cinta pada negeri yang luar biasa ini. ;)
Bahan tulisan diperkuat dari referensi :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kontingen_Garuda
https://www.liputan6.com/amp/5044729/potret-antiknya-lokomotif-listrik-pertama-dan-kereta-bersejarah-di-hut-ke-77-ri
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Taman_Sari_Yogyakarta
Sering banget denger ulasan tentang Museum de Tjolomadoe yang keren, semoga suatu saat bisa melihatnya secara langsung. Tulisan yang lengkap kak, seru banget jadi ikutan banyak belajar dari artikel ini
BalasHapusdi Yogya banyak museum bersejarah ya, smoga bisa berkunjung ke museum2 di Yogya, baru seputaran tempat tinggal aja. saya juga seneng ajak anak ke museum karena selain untuk tujuan wisata juga edukasi pd anak
BalasHapusSamaan. Pas di Jogja saya jg lebih milih main ke museum. Meski agak merinding di beberapa sisi tapi gak mengurangi keseruannya. Anak bangsa yg baik tak akan melupakan sejarahnya
Hapuswahhh kerenn nih, jalan wisata sejarah dan budaya, selain bikin tulisan blog bikin youtube juga, biar makin kerasa yaaa vibes dan informasinya yang ada kaya gimana
BalasHapusbener nih kak, konten wisata museum dan budaya emang agak jarang sih terutama di youtube. kebanyakan pasti soal menelusuri lokai ber-hantu baru rame dan viral. padahal masyarakat harus tahu banyak soal sejarah Indonesia. tapi bikin kontennya itu juga PR tersendiri sih, gimana mengemas konten wisata museum dan budaya yang gak bikin bosen dan ngantuk.
BalasHapussegala pengetahuan senusantara jadi bisa diakses dengan mudah pake IndiHome, ya. Jadi enggak krisis identitas, deh
BalasHapusDi surabaya banyak juga museumnya, yg paling populer museum 10 npember, di sana ada diorama juga. Trus ada museum kesehatan, tapi sedikit mistis juga, hihihi
BalasHapusseru banget ya bisa berselancar dengan jaringan internet yang super cepat mambuat proses pembuatan konten kita makin maksimal dan cepat, termasuk salahs atunya membuat konten tentang wisata dan sejarah
BalasHapusSaya juga senang sekali kalau mengunjungi museum dan bangunan-bangunan bersejarah, Mbak. Wawasan saya pun bertambah luas. Bahkan ada juga museum khusus tokoh. Misalnya Museum Soesilo Soedarman di Cilacap. Makanya tidak lupa saya bagikan kepada teman-teman lewat tulisan di blog.
BalasHapusBanyak banget informasi tentang wisata sejarah yang kudu diketahui ya. Tidak harus mengunjungi tempatnya satu persatu secara langsung, tapi bisa juga dengan mencari informasi lengkapnya melalui internet. Jika internet lancar malah serasa ikut tour langsung.
BalasHapusIlmu pengetahuan yang daging banget. Say jadi nambah wawasan. Memang ya belajar pada seni dan budaya serta sejarah bangsa kita ini sesungguhnya kaya akan semua itu
BalasHapuswah toss dulu dong kak, saya juga termasuk orang yg tertarik sama museum. saya seneang mengunjungi museum soalnya kita bisa tau berbagai hal baru mulai dari sejarah dan hal2 inovatif lainnya.
BalasHapusSetelah baca tulisan kak Lita, jadi makin yakin kalau Indonesia itu keren banget dah dengan sejarahnya yang juga luar biasa
BalasHapusIndihome sebagai provider penyedia internet emang memudahkan kita untuk explore Indonesia dari internet dan memahami banyak culture budaya cukup dari rumah. Jadi makin cinta dengan keberagaman di Indonesia
BalasHapusItulah manfaat adanya internet jadi memudahkan buat mengenal negara sendiri, budaya dan sukunya. Sehingga tidak tergerus dengan budaya lain
BalasHapusBerkunjung ke daerah atau tempat yang memiliki nilai budaya dan sejarah selalu memberikan daya tarik tersendiri. Apalagi kalau bisa tahu budaya dari daerah di luar tempat tinggal kita, bikin kagum. Terus dibagikan dengan tulisan seperti ini, jadinya makin banyak yang kenal kan
BalasHapusEmang nggak asyik kalau ngonten tersendat-sendat ya...Pilihannya internet cepat dong.
BalasHapusJadi kreator konten wisata dan budaya itu menurut saya tantangannya besar lo kak. Terutama untuk membuat generasi muda tertarik. Salut saya dengan orang yang bisa bikin konten budaya terutama jadi menarik
BalasHapusWaaah....kapan-kapan kita ke museum bareng, yuk! Aku juga seneng main ke museum, walaupun kadang-kadang agak-agak merinding.
BalasHapusKonten mengenai sejarah dan peninggalannya ini kudu berdasarkan fakta dan kisah yang diambil dari banyak literatur jika museumnya tidak menyediakan informasi yang cukup. Keren kak Lita dan pastinya mengumpulkan fakta dari berbagai sumber ini membutuhkan jaringan internet yang lancar dari IndiHome.
BalasHapussaat buat konteng memang harus dibarengi dengan jaringan internet yang lancar jaya ya mbak, sebel banget kalau macet pas di saat genting gitu
BalasHapusWah sama banget kayak aku kak.. biasanya aku kalau habis dari tempat bersejarah juga suka langsung googling karena masih penasaran dengan ceritanya. Paling enak memang internetan pake IndiHome karena koneksinya lancar tanpa tersendat-sendat!
BalasHapusKeingett banget tepat sebelum pandemi aku mampir ke Tjolomadoe juga mbaa, hihi.. jadi pengalaman anakku pertama kalinya liburan jauhh sblm pandemi dateng. emang ngga ngebosenin, bener banget
BalasHapusAku tahu bangunan2 itu, bahkan pernah ke de Tjolomadoe dan Museum Dirgantara, tapi ya gitu enggak banyak baca. Nanti kalau berkunjung ke museum kereta api Ambarawa, enggak boleh males baca nih biar nambah pengetahuan.
BalasHapus