Di luar negeri, pendengar buku audio atau Audiobook sudah cukup banyak. Apalagi perempuan yang menggunakan Audiobook cukup banyak di luar negeri karena mereka mendengar Audiobook sambil melakukan pekerjaan lain, seperti memasak, saat sedang di transportasi umum, atau melakukan pekerjaan lain. Informasi itu saya tahu saat saya mengikuti sesi roundtable yang menjelaskan
perkembangan Audiobook di berbagai negara.
Sejarah Audiobook pertama kali direkam oleh Thomas Edison tahun 1878 semenjak fonograf (mesin perekam suara) ditemukan. Dia hanya merekam kalimat, “Mary had a little lamb. Its fleece was white as snow.” Setelah itu, ia pun berharap teknologi bisa merekam suara sampai satu novel.
Tahun 1923, perekaman audio buku dilakukan untuk memfasilitasi para tuna netra agar tetap bisa mengakses dan mengembangkan ilmu pengetahuan mereka melalui karya sastra yang berupa audio. Perekaman dan pendistribusian audiobook ke sekolah dan perpustakaan di luar negeri telah dilakukan lebih dulu daripada di Indonesia bahkan sejak tahun 1955.
Dulu, tuna netra memang susah sekali untuk bisa mendapatkan akses buku yang bisa dibaca untuk tuna netra. Sekarang, dengan teknologi yang semakin berkembang, tuna netra sudah tidak lagi memiliki keterbatasan dalam mengakses dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Tren Audiobook sekarang semakin lama semakin berkembang. Di Amerika saja orang dewasa yang mendengarkan Audiobook meningkat hingga 18% di tahun 2018 (Pew Research Center, 2018).
Beda lagi kalau di Indonesia, permasalahan Audiobook Indonesia adalah tidak hanya peminatnya yang sedikit tapi juga tidak banyak aplikasi yang familiar di telinga masyarakat Indonesia untuk mendengarkan buku. Di sisi lain, tuna netra di Indonesia membutuhkan buku audio untuk membantu mereka berkembang.
Sekarang karena teknologi semakin berkembang buku bisa didengarkan dan itu bukan sesuatu yang asing.
Setelah baca buku online dan buku elektronik (e-book) di Indonesia yang trend perkembangannya terus meningkat, sekarang Audiobook Indonesia juga mulai semakin populer.
Aplikasi Audiobook Storytel
Salah satu aplikasi Audiobook yang baru-baru ini masuk ke Indonesia adalah
Storytel. Storytel asal Swedia ini adalah aplikasi Audiobook pertama yang berbahasa Indonesia. Konten yang paling menarik saya di Storytel adalah adanya buku cerita anak-anak. Seperti yang dikatakan Indriani Widyasari, seorang Country Manager Storytel Indonesia, bahwa genre anak-anak adalah yang berkembang di Storytel.
Di aplikasi Storytel ini banyak sekali novel fiksi yang bisa kita dengarkan. Selain untuk orang dewasa juga ada novel fiksi untuk anak-anak.
Saya pun mencoba untuk menginstal Aplikasi Audiobook Storytel ini. Ternyata aplikasi Audiobook Indonesia Storytel ini bisa dicoba grati selama seminggu. Jadi kalau kita mau mencoba gratis kita harus menyambungkan ke rekening kita atau dompet digital kita. Saat ini sedang ada promo sebesar 39.000 rupiah.
Fitur-fitur pada Storytel
Storytel ini memiliki banyak fitur yang bisa kita nikmati saat mendengarkan buku.
Kategori yang bervariasi
Pada bagian Beranda, kalian akan melihat banyak pilihan novel fiksi untuk baca buku online berdasarkan kategori seperti rekomendasi buku, buku best seller, pilihan editor, familiar voices, dan lain sebagainya.
Saat saya membuka Beranda ada beberapa novel fiksi Indonesia yang trending dalam minggu ini dan menarik perhatian saya untuk dibaca seperti Selamat Tinggal dari Tere Liye, Negeri Lima Menara dari A. Fuadi.
Selain itu, ada juga novel fiksi dengan pengisi suara dari aktor, aktris dan public figure (familiar voices) seperti Dilan, The Hunger Games, dan lain sebagainya.
Kalau mau baca buku online yang laris sepanjang masa atau buku best seller, kalian akan menemukan novel Harry Potter Audiobook.
Ada juga kategori non fiksi seperti buku Sapiens atau buku non fiksi lainnya yang menarik.
Atau kalau kalian sedang ingin mencari novel fantasi dan sci-fi (science fiction), terutama bagi kalian para penulis yang mau menulis di genre fantasi dan sci-fi, di kategori ini kalian menemukan salah satu novel A Game of Thrones sebagai salah satu buku best seller internasional. Eh iya audiobook A Game of Thrones ini menggunakan bahasa Inggris ya. Kalian yang biasa mendengarkan film bahasa Inggris tanpa pakai subtitle pasti bisa dengarkan audiobook A Game of Thrones.
Dari Beranda aplikasi, kita bisa mencari rekomendasi buku untuk kita baca dan dengarkan.
Membaca atau Mendengarkan
Apakah audiobook Storytel hanya untuk didengarkan? Tidak. Di aplikasi Storytel kalian tidak hanya mendengarkan buku saja tapi juga bisa membaca.
Jika ada ikon headset saja berarti buku itu hanya untuk didengarkan. Sedangkan jika ada ikon kacamata maka buku itu tersedia untuk dibaca. Kalau kalian melihat ada dua ikon (kacamata dan headset) berarti kalian bisa baca buku online dan mendengarkan buku audio yang kalian pilih. Namun, buku-buku dengan dua ikon ini masih belum banyak tersedia di Storytel.
Seperti di Harry Potter Audiobook itu ada dua ikon jadi novel fiksi Harry Potter Audiobook bisa dibaca dan didengarkan. Buku-buku dengan dua ikon ini cocok untuk melatih listening bahasa Inggris karena narator juga berasal dari negara-negara dengan bahasa ibu Bahasa Inggris. Biasanya di buku cerita anak-anak yang ada dua ikon ini.
Sedangkan yang hanya ada satu ikon headset berarti hanya untuk didengarkan seperti A Hunger of Thrones, The Hunger Games, Sapiens, Dilan, Selamat Tinggal, Divortiare, Mariposa, Negeri Lima Menara, dan lain sebagainya.
Atau kita bisa pilih All Categories yang akan menampilkan berbagai genre seperti Romance, Young Adult, Classics, Crime&Thriller, Poetry&Short Story, dan lain sebagainya. Misal pilih genre romance, maka kalian akan menemukan buku-buku novel fiksi yang bercerita tentang sebuah kisah percintaan seperti Divortiare, Mariposa, dan lain sebagainya. Kalau Young Adult ini biasanya bercerita tentang kehidupan para remaja dan dewasa awal seperti Dilan.
Sebenarnya banyak buku-buku sastra juga di Storytel tapi tidak di bagian kategori khusus Sastra. Misalnya, Ronggeng Dukuh Paruk dari Ahmad Tohari termasuk dalam kategori Fiksi, Orang-Orang Bloomington dari Budi Darma masuk dalam kategori Cerita Pendek, Tenggelamnya Kapal Van der Wijk dari Buya Hamka berasa di kategori Romance. Kalian yang mau mengasah kemampuan menulis sastra, bisa juga nih baca buku sastra secara online lewat aplikasi audiobook Storytel.
Kecepatan
Jika dirasa narator membaca novel terlalu cepat atau terlalu lambat, maka kita bisa memperlambat atau mempercepat dengan memilih ikon kecepatan di sebelah kanan.
Mode tidur
Ingin didongengin sebelum tidur? Ciyeh. Iya. Jadi kalian bisa atur waktu sleep timer kira-kira audiobook ini berhenti di waktu berapa menit. Pilihannya ada 15 menit, 30 menit dan 45 menit. Bisa juga diatur sesuai yang kita inginkan. Jadi kalau kalian ketiduran, nanti audiobook akan berhenti sesuai dengan waktu yang diatur.
Bookmark
Bookmark ini berfungsi untuk menandai halaman-halaman penting yang ingin kita catat seperti quote-quote dalam novel yang ingin kita catat.
Unduh dan Simpan di Rak Buku
Kita masih bisa mendengarkan audiobook tanpa harus terhubung dengan internet. Walaupun begitu, kita harus mengunduhnya terlebih dahulu. Mode unduh ini ada di tampilan Dengar di sebelah kiri bawah. Ada ikon unduh.
Sedangkan ikon simpan ini hanya akan tersimpan di Rak Buku. Jika tidak mengunduhnya, walaupun sudah disimpan, kita tidak bisa mendengarkan audiobook tanpa internet.
Dengar cuplikan
Penasaran dengan isi buku yang ingin dibaca? Apakah ceritanya seru atau tidak. Coba saja pilih Dengar Cuplikan yang ada di bawah sinopsis novel.
Durasi
Saya sebenarnya tidak terlalu mempertimbangkan buku yang akan saya baca dengan melihat durasi ini tapi ini bisa jadi pertimbangan ketika akan mendengarkan sebuah buku. Apakah buku tersebut tebal sekali atau standar halaman novel.
Musik yang asyik
Ketika saya mendengar buku Harry Potter Audiobook, awalnya sudah disuguhkan dengan musik ala-ala dunia penyihir. Itu membuat saya seolah-olah masuk ke dalam dunia Harry Potter.
Bahasa
Keterangan bahasa yang muncul memudahkan pembaca untuk menentukan apakah bahasa yang digunakan narator itu pakai Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia. Di aplikasi Storytel Indonesia sementara ada dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Sinopsis dan Daftar Bab
Sinopsis yang ada di bagian awal pilihan cerita memudahkan kita untuk mengetahui isi cerita. Daftar bab yang ada juga membantu kita untuk memilih apakah isi buku tersebut cukup banyak atau tidak. Karena rata-rata novel 25-35an bab. Semakin banyak bab semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan cerita.
Ikuti serial buku
Suka dengan cerita buku yang sudah selesai dibaca? Coba pilih Ikuti Serial Buku. Seperti penulis A. Fuadi yang sudah menghasilkan banyak novel biasanya akan ada audiobook-nya. Tapi yang saya lihat ada juga novel A. Fuadi yang akan tersedia beberapa waktu lagi. Kalau kita mengikuti Serial Buku maka kita akan diberitahukan kalau novel karya A. Fuadi sudah hadir audiobooknya.
Putar maju dan mundur 15 detik
Karena audiobook, biasanya kita melakukan pekerjaan lain sambil mendengarkan buku audio. Kadang kita tiba-tiba tidak fokus atau kurang jelas dengan pengucapan bahasa Inggris, kita bisa mengulanginya 15 detik ke belakang dan bisa memajukan 15 detik ke depan.
Pasang target
Asyiknya, di Storytel ini juga ada pasang target juga loh. Jadi kita yang menentukan berapa buku yang harus diselesaikan lewat aplikasi Storytel. Pilihannya paling cepat adalah 30 hari dan paling lama satu tahun.
Statistik
Eh, sempat bingung juga untuk apa statistik di aplikasi Storytel? Ternyata ini untuk mengetahui seberapa banyak kita mendengarkan buku di Storytel. Perkembangan membaca buku di Storytel bagaimana. Dengan begitu kita tahu sudah berapa banyak kita membaca.
Mode Anak
Hal pertama yang menarik saya adalah adanya mode anak pada fitur Storytel. Ketika saya memasang fitur mode anak, tampilan langsung berubah. Tidak ada lagi buku fiksi untuk dewasa yang tampil pada Beranda aplikasi Storytel.
Pengalaman Mendengar dan Membaca Buku di Storytel
Saya pun langsung memilih buku anak yang ada di Storytel. Judulnya adalah Counting Sheep dari Pippa Chorley karena buku anak tersebut ada ebook-nya. Sekalian belajar bahasa Inggris juga sih. Hehe.
Cerita ini menurut saya unik sekali. Sebenarnya ceritanya tentang anak yang tidak bisa tidur. Mamanya menyuruhnya untuk menghitung domba yang bisa melompati pagar. Imajinasinya bahwa domba-domba itu tidak bisa melompati oagar karena ketinggian. Semua domba berusaha biar bisa lompat dengan segala cara. Ujung-ujungnya domba itu pada memendekkan pagar biar bisa dilompati. Dan akhirnya si anak kecil bisa menghitung domba yang melompati pagar. Haha. Lucu banget sih.
Dan sekarang saya masih mendengarkan buku audio milik A. Fuadi yang berjudul Negeri Lima Menara. Kalimat-kalimatnya puitis. Mungkin efek dibacakan ya. Cuma keseruannya terasa saat percakapan demi percakapan dibaca oleh narator.
Keunggulan Menikmati Buku dengan Storytel Audiobook
Berdasarkan pengalaman saya membaca beberapa buku di Storytel, ada banyak kelebihan yang membuat saya senang dengan aplikasi ini. Kelebihan Storytel adalah:
Menambah pengetahuan dari banyak buku fiksi dan non fiksi berkualitas
Rasanya saya ingin melahap segera buku-buku di Storytel karena banyak sekali buku-buku berkualitas di Storytel seperti yang sudah saya sebutkan di atas. Tidak hanya fiksi, buku non fiksinya juga banyak yang berkualitas karena Storytel ini memang sudah mendunia ya jadi buku-bukunya jelas pilihan. Dengan semakin luasnya jangkauan dalam memperoleh buku berkualitas tentu pengetahuan kita akan bertambah.
Bisa mendengarkan sambil melakukan kegiatan lain
Salah satu keunggulan Storytel adalah kita tetap bisa melakukan pekerjaan lain yang tidak perlu konsentrasi tinggi sambil mendengarkan Storytel. Misalnya ketika memotong sayur, makan, menyuapi anak, menemani anak bermain, menjemur pakaian, atau membersihkan rumah. Kita tetap bisa mengembangkan pengetahuan dengan mendengarkan buku audio di sela-sela pekerjaan rumah kita.
Praktis
Saya bisa mendengarkan buku kapan saja dan di mana saja termasuk ketika saya perjalanan. Saya suka pusing ketika membaca tulisan yang banyak dan kecil-kecil selama perjalanan padahal saya ingin waktu yang lama selama perjalanan saya gunakan untuk mengembangkan diri dan menambah ilmu pengetahuan. Selain itu, saya tidak perlu bawa buku tebal-tebal dan banyak ketika saya pergi keluar kota.
Bisa belajar Bahasa Inggris
Salah satu cara efektif belajar listening Bahasa Inggris agar cepat jago adalah dengan mendengar para narator membacakan buku-buku asing. Lebih bagus lagi kalau ada ebooknya. Kalau untuk melatih listening bahasa Inggris untuk pemula, bisa pilih buku anak yang memiliki teks atau ikon kacamata. Nah, setelah itu memperlambat kecepatan narator dalam membaca akan memudahkan kita menangkal kosakata Bahasa Inggris yang diucapkan. Dan ini saya lakukan ketika mendengar dan membaca buku anak-anak berjudul Counting Sheep. Sebenarnya lebih bagus lagi nih kalau mendengarkan bisa sambil baca bukunya. Hehe.
Cara belajar listening yang mudah lewat audiobook Storytel adalah:
- Dengarkan dulu beberapa kalimat. Pastikan kata mana yang tidak paham.
- Buka ebook. Kemudian baca kalimat demi kalimat. Kira-kira kata mana tadi yang belum paham.
- Kemudian ulangi lagi audio sampai kita benar-benar hafal dan tidak asing dengan kata yang diucapkan.
Tertarik dengan Storytel?
Kalian lagi cari buku apa? Coba install Storytel siapa tahu buku yang kalian cari ada di sana.
Referensi:
https://brandongaille.com/17-audiobook-industry-statistics-and-trends/
https://m.antaranews.com/berita/2132682/audiobook-storytel-masuk-ke-indonesia-tahun-ini