Bersantai di Kedai Ramah Djiwa Malang

24 comments

Setelah dua tahun pandemi Covid-19, tahun 2021 akhir Indonesia sudah mulai menunjukkan geliat ekonomi. Banyak cafe, warung, Mall, sudah buka dengan menerapkan protokol kesehatan. 


Saya pun mengunjungi Kafe di Malang kota yang pernah diliput oleh Youtube Pecah Telur. Akun Pecah Telur itu memang khusus membahas bisnis-bisnis yang sekarang sukses tapi sempat jatuh sebelumnya. Di Youtube itu membahas juga titik balik kesuksesan mereka dari satu sebab yaitu menghindari riba. Coba cari saja judulnya Meninggalkan Mobil Mercy dan Memilih Motor Supra - Kedai Kopi.


Namanya Kedai Ramah Djiwa. Menurut cerita, pemilik kafe ini dulunya adalah pegawai bank yang kemudian sakit-sakitan. Istrinya pun begitu, seorang pegawai bank yang akhirnya resign demi keluarga meski sempat bekerja kembali. 


Mereka pun meninggalkan segala kesuksesannya, hidup yang tampak wah di mata orang tapi dibalik itu pendapatan mereka justru minus, beban pikiran lebih berat sampai harus bolak-balik opname. Meski sempat hidup serba kekurangan, tapi mereka justru merasa tenang, anak-anak lebih terkontrol, lebih menurut, tak lagi sakit-sakitan. Dan sekarang Kedai Ramah Djiwa adalah kedai kopi mereka yang bisa dibilang sukses dibanding kedai kopi yang pernah mereka bangun.


Lokasi Kedai Ramah Djiwa

Kedai Ramah Djiwa ini berada di Jalan Letjend Sutoyo IV, Lowokwaru, Kota Malang. Saya pun pergi ke Cafe di Malang kota itu dengan motor. 


Akses jalannya memang agak sempit menuju ke Cafe Ramah Djiwa. Jangan sampai kelewatan ya karena Kafe Kedai Ramah Djiwa tidak dipinggir jalan besar tapi harus masuk lagi ke dalam gang. Tenang. Jalannya masih cukup kok untuk dua mobil mepet.


Jalan masuknya tidak jauh dengan tempat makan pangsit mie Pak Gendut Jalan Mawar yang terkenal itu.


Kami melihat papan nama yang tidak terlalu besar di pinggir jalan. Andaikan saya tidak teliti mungkin kami akan kelewatan. Akhirnya kami sampai juga ke kafe hits itu.


Saya kira agak susah membawa mobil ke Kafe Kedai Ramah Djiwa, dari jalan Letjend Sutoyo IV saja rasanya tidak mungkin bawa mobil ternyata begitu masuk ke tempatnya sudah disediakan parkir mobil yang cukup luas.


Dari luar Kafe Ramah Djiwa tidak terlihat seperti Kafe karena berdinding bata tanpa dicat. Seperti kafe dengan konsep industrial ya.


Begitu masuk Kafe Ramah Djiwa saya merasa lapang karena tempatnya luas. Saya kira ketika datang jam 10 masih belum ada pengunjung ternyata sudah ada pengunjung yang mengadakan meeting di meja yang bisa disambung juga satu atau dua pengunjung di sudut lain


Suasana Kedai Ramah Djiwa Malang


Jam buka Kedai Ramah Djiwa

Biasanya tempat nongkrong di Malang buka setelah dzuhur bahkan sampai dini hari. Tapi jika kalian mencari cafe di Malang yang buka pagi dan tidak sampai dini hari maka datanglah ke Kedai Ramah Djiwa.


Jam buka Kedai Ramah Djiwa dari jam 10 pagi sampai jam 9 malam, kecuali hari Ahad dan Jumat. Hari Ahad kedai Ramah Djiwa buka jam 8 pagi sampai jam 9 malam. Sedangkan hari Jumat, Kedai Ramah Djiwa buka jam 2 siang sampai jam 9 malam. 


Suasana Kedai Ramah Djiwa di pagi hari

Kami pergi ke Kedai Ramah Djiwa sekitar pukul 10 pagi. Alhamdulillah jam segitu masih sepi. Hanya ada beberapa pengunjung saja. Maklum agak ngeri sih kalau pergi ke tempat nongkrong di saat pandemi begini. 


Dan agak lega setelah melihat suasananya tidak begitu ramai karena memang saya mencari cafe yang tidak terlalu ramai dan cafe yang ramah anak. Saat itu saya memang membawa anak saya. 


Begitu melihat desain interior Kedai Ramah Djiwa, saya sangat senang dan nyaman ketika berkunjung ke sana. 

Kedai Ramah Djiwa


Meja dan kursi ditata sedikit berjauhan di ruangan semi outdoor. Jika di satu sisi, desain kafe semi outdoor berkonsep industrial dengan atap tinggi dan berlantai bebatuan, di sisi lain, desain kafe semi outdoor berkonsep rumah klasik Jawa yang sangat kuat. Dua karakter yang berbeda ini bisa menyatu berkat konsep taman setapak dan gazebo yang berada di antaranya. 


Rumah klasik semi outdoor ini memiliki lantai dua terbuka untuk tempat duduk-duduk. Di lantai satu ada tempat untuk pemanggangan (roasting) kopi dan meracik kopi asli.

Roasting Kopi di Kedai Ramah Djiwa


Gazebo terpisah berada di tengah-tengah. Kasir untuk memesan menu dan motor model chopper gitu berada di depannya menambah uniknya Cafe instagrammable ini. Iya. Banyak spot di Kedai Ramah Djiwa untuk berselfie ria. Cocok untuk diposting di media sosial.

Kafe instagrammable di Malang


Keunikan lainnya adalah adanya motor klasik dan sepeda klasik terpajang di beberapa titik di Kedai Ramah Djiwa yang memperkuat kesan klasik Jawa di kedai Ramah Djiwa. 


Meubel seperti kursi meja dan jendela di rumah klasik pun dibuat klasik agar karakternya semakin kuat namun tetap sedap dipandang.

 

Beda dengan meja dan kursi di ruangan berkonsep industrial yang berupa meja dan kursi kayu panjang yang sederhana tapi terkesan kokoh.


Tumbuhan hijau di sekeliling Kedai Ramah Djiwa membuat suasana menenangkan dan menyenangkan serta sangat menyegarkan mata. Tak heran saya meminta suami untuk memotret saya di antara tumbuhan-tumbuhan hijau.

Selfie di Kedai Ramah Djiwa Malang


Kedai Ramah Djiwa menurut saya cocok untuk siapapun untuk nugas alias mengerjakan tugas, menulis, atau sekedar we time dengan pasangan atau dengan teman. Bahkan juga dengan keluarga. Saya sendiri tidak terlalu khawatir membawa anak saya karena saya bisa memilih tempat duduk di gazebo yang tidak berdekatan dengan pengunjung lainnya. 

Kalau kalian mau nugas, meeting atau rapat kecil-kecilan juga bisa kalian lakukan di Kedai Ramah Djiwa. 


Musholla dan toilet juga disediakan di sana. Kesannya rapi dan bersih kalau saya lihat dari luar.


Harga dan Menu Kedai Ramah Djiwa

Saya bukan penikmat kopi karena saya punya maag yang bisa kambuh saat konsumsi minuman berkafein. Jadi saya tidak memesan kopi. Suami pun begitu. Bukanlah orang yang suka ngopi. Tapi ketika mengajak saya ngopi di Kedai Ramah Djiwa, saya kurang yakin dia akan memesan kopi.


Benarlah, ketika kami berada di depan kasir untuk memesan makanan minuman, suami saya malah tidak memesan kopi. Akhirnya dengan sedikit memaksa saya menyuruh suami pesan kopi. Wkwkwkwkwk. 


Saya memesan matcha dan suami pesan kopi susu. Selain itu, kami memilih menu Kedai Rumah Djiwa yang khas. Pemilik kedai mengatakan kalau makanan khas Kedai Rumah Djiwa adalah Roti Ramah Djiwa yang di dalamnya ada beef patty, donat gula aren dan cui mie Ramah Djiwa.


Kami pun memesan satu Roti Ramah Djiwa, tahu walik dan french fries. Harga menu makanan Kedai Rumah Djiwa pun tidak mahal, termasuk biasa untuk ukuran kafe. Saya menghabiskan uang sekitar 60ribu untuk memesan tiga jenis makanan dan dua jenis minuman. 


Makanan pun datang. Roti Ramah Djiwa dalam toast box yang terkesan sedap. Saya sangat suka dengan Roti Ramah Djiwa yang tebal rotinya tapi empuk, patty yang enak, mayones dan saos nya yang pas membuat saya ingin nambah lagi. Tapi karena sudah mau masuk jam makan siang jadi saya menahan diri saja. Hehe. 


Sementara french fries-nya tidak seperti biasanya yang hidangkan ala kadarnya. French fries Kedai Ramah Djiwa dipotong bergelombang kemudian ditaburu persley di atasnya membuat siapa saja yang melihatnya ingin segera menyantapnya, termasuk anak saya.


Bagaimana dengan rasa kopinya? Duh, maaf. Saya dan suami tidak bisa berkomentar banyak. Saya hanya merasakan kopinya cukup kuat. Dan mungkin bagi penikmat kopi itu adalah yang dicari-cari. 


Sedangkan matcha milk-nya enak. Terpaksa saya harus mengerem agar tidak saya habiskan seketika. Anak saya pun suka dengan matcha milk. 

Menu di Kedai Ramah Djiwa Malang




Kapan-kapan ke Kedai Ramah Djiwa Lagi

Kalau kalian mencari tempat makan aman saat pandemi, kalian bisa datang ke Kedai Ramah Djiwa. Yang pasti perhatikan waktunya ya. Berdasarkan pengalaman berkunjung ke Kedai Ramah Djiwa, ternyata enak juga ngopi di waktu-waktu itu. Suasana lebih santai dan tenang. Kalau sore sampai malam sih sepertinya pengunjungnya banyak.

Roti khas Kedai Ramah Djiwa patut dicoba ketika kalian pergi ke Kedai Ramah Djiwa. Dan bagi kalian penikmat kopi, jangan lupa nikmati sajian kopi Kedai Ramah Djiwa yang ternyata diambil dari perkebunan kopi Arjuna dan lereng Kawi. Dan membuat para petani di sana merasa senang. Ya, soalnya selama ini asal kopi-kopi di Malang ngambilnya dari Dampit.

Kapan-kapan saya mau ke sana lagi pesan Roti Ramah Djiwa dan matcha milk, ah! Bikin nagih!

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

24 komentar

  1. Sepertinya tempatnya nyaman ya mbak buat nulis blog or riset berjam-jam disana hehehe.

    BalasHapus
  2. tempatnya santuy ya enak kayanya nongkrong di sini ya. Asik buat kongkow sama temen-temen

    BalasHapus
  3. aaa jadi pengen beli matcha milknya menggoda sekali huhu. Sepertinya Djiwa Malang ini tempatnya Cozy banget yaaa..

    BalasHapus
  4. Tempatnya asik banget, ada udara terbuka yang makin membuat kita lebih tenang dan nyaman menikmati makanan. Pilihan makanan dan minuman yang banyka bikin kita jadi happy dong

    BalasHapus
  5. Kedai Ramah Djiwa memang keliatan nyaman untuk tempat nongki bareng keluarga dan teman ya. Tempatnya yang luas, jadi lebih aman, terutama di masa pandemi seperti sekarang ini.

    BalasHapus
  6. Wah ini mah deket rumah saya. Tapi belum pernah ke sana, ntar kapan-kapan ke sana barengan yuk mba.. Enak nih buat ketemuan arisan wkwk.

    BalasHapus
  7. Filosofi nama kafenya unik sih. Mgkn di situlah rezeki si pemilik atas usahanya. Aku juga demikian nih skrg. Dulu kerja di kantor gaji double digit. Tapi kok ga bahagia banget. Skrg abis kena pandemi, aku kembali menata hidup. Meski gaji bahkan hanya 10-20% dr gajiku dulu, aku merasa happy dan merasa cukup. Mgkn di sinilah letak ramah djiwa yg dimaksud.

    BalasHapus
  8. Ya ampun, ngebayangin tahu tempat ini pas dulu kuliah di Malang tahun awal-awal 2000-an, bakalan bisa seharian kali' di sana. Sayang, dulu belum kenal laptop. Hehehe... Soalnya aku suka banget sama tempat tema industrial.

    BalasHapus
  9. Yang di Malang kudu mampir di kedai Ramah Djiwa nih, mana menunya tidak hanya kopi ya, beragam menu kekinian yg dapat memanjakan lidah selama nongkrong tjantik.

    BalasHapus
  10. senang deh kalau kafe ada fasilitas lengkap kayak mushola gitu jadi yang muslim bisa tetap menjalankan salat sambil nongkrong

    BalasHapus
  11. kalau di ajak ngopi sih hayuk, walau mesennya nanti bukan kopi, karena memang bukan penikmat kopi hehehe

    BalasHapus
  12. Nyaman banget makan di Kedai Ramah Djiwa, Malang.
    Bener, yang dicari dari kopi tuh aroma da rasanya yang setrong ini.
    Rasanya bisa menjadi cafe rekomendasi pecinta kopi saat di Malang.

    BalasHapus
  13. MasyaAllah. Berkali-kali dalam hati aku berseru begini Mba. Apalagi alasan Kedai Ramah Djiwa ini dimulai itu ya karena menghindari riba. Bahkan waktu tau jam bukanya di hari Jumat yang baru mulai jam 2 siang, benar benar serupa usaha yang mendahulukan tugas utama untuk beribadah dulu baru mencari nafkah. Semoga terus berkembang ya Kedai Ramah Djiwa ini.

    BalasHapus
  14. Kedai yang ramah, sesuai namanya.
    Lokasinya juga nyaman sih ini, bisa kongkow sambil kerja juga

    BalasHapus
  15. Benar-benar kedai ramah jiwa ya karena harga menunya terjangkau cuma 60 ribu gitu.

    BalasHapus
  16. Kalau berkunjung ke kedai dengan suasana yang nyaman tuh emang bikin betah ya mbak. Duh jadi pengen nongkrong di kedai nih sama pasangan, hahaha.

    BalasHapus
  17. Jadi pengen ke malang lagi liat cafe" baru ginii.. ingiin rasanya lanjut S2 di malang lagii

    BalasHapus
  18. Duhh sampai sekarang belum keturutan kesana nih mbaa, pengen banget aslinyaa. mudah2an abisni bisa kesana ahh ajakin anak2 juga

    BalasHapus
  19. Wow. Aku juga mau nongkrong di kedai ramah djiwa kak. Nanti kalau pas main ke Malang. Hehehe

    BalasHapus
  20. keliatan yaa kedai ramah djiwa malang ini adem, jadi beneran bisa memberi ketenangan klo situasinya kondusif dan adem mah, plus ditemenin secangkir kopi! ahhhh

    BalasHapus
  21. Adem banget ya suasa cafenya. Buat sambil kerja juga kayanya enak banget suasanya.

    BalasHapus
  22. Vibenya sejuk banget ya mbak. Bisa pilih indoor atau outdoor pula. Pasti betah nih kalau kongkow di Ramah Jiwa.

    Sesuai namanya, suasanya juga ramah banget

    BalasHapus
  23. tempatnya nyaman yaaa, asik juga nih buat nongkrong, janjian dengan bteman atau sekedar ngobrol quality time berdcua dengan suami

    BalasHapus
  24. wah kedai kopi yang ramah lingkungan dan asri gini emang bikin betah ya, karena suasananya cozy dan bikin makin tenang..

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan memberi komentar.

Follower