Meski menjanjikan, menjalankan usaha kuliner bukan hal yang mudah. Pada satu jenis makanan saja misalnya, akan ada begitu banyak kompetitor dengan kualitas dan strategi promosi terbaik. Untuk menempatkan diri di antaranya, banyak hal yang harus diperhatikan termasuk jika menggunakan virtual kitchen sebagai media produksi.
Hal Penting Untuk Usaha dengan Virtual Kitchen
Virtual kitchen, saat ini menjadi pilihan banyak orang sehingga mereka lebih fokus terhadap kualitas produk serta sistem promosi massif. Ditambah, konsep dapur bersama memiliki banyak kelebihan terutama dari segi efisiensi biaya serta tempat. Namun, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan saat menggunakannya. Berikut ini daftarnya:
1. Jangkau dan Evaluasi Pelanggan secara Menyeluruh
Menggunakan virtual kitchen sudah sangat membantu dari segi produksi, berarti tinggal Anda menetapkan strategi penjualan jika ingin bertahan. Jika Anda adalah pebisnis baru tentu tak mudah mengembangkan dan mengenalkan sebuah produk dari nol. Persaingan awal menjadi indikator apakah bisa bertahan dalam waktu lama atau justru mati karena pesaing.
Salah satu strategi tepat adalah dengan me-review pelanggan secara berkala. Langkah ini sangat penting untuk meningkatkan kredibilitas sebuah usaha, juga dapat menunjang posisi online usaha. Terlepas dari kualitas rasa, membangun kepercayaan dengan pelanggan merupakan metode bertahan.
2. Menjaga Hubungan dengan Pelanggan
Kesan pertama dalam sebuah restoran menjadi acuan penting apakah pelanggan tersebut akan datang kembali atau tidak. Namun, bagaimana dengan konsep online atau jarak jauh dimana rasa dan harga merupakan elemen yang paling bisa dinilai? Interaksi pelanggan adalah sesuatu yang harus dibangun untuk mengembangkan sebuah usaha tak terkecuali dengan virtual kitchen.
Interaksi ini, akan membuat Anda bisa melakukan evaluasi mengenali berbagai hal yang memang harus diperbaiki. Bangunlah loyalitas pelanggan dengan komunikasi massif, sehingga mereka akan kembali untuk membeli bahkan memberikan referensi kepada rekan mereka.
3. Media Pengiriman
Karena hanya melalui pemesanan khusus, media ketiga sebagai pengirim merupakan kunci penting lain dalam bisnis. Misal saja untuk GoFood atau GrabFood, dimana kemudahan akses menjadi pertimbangan pelanggan untuk membeli. Sangat mungkin untuk memanfaatkan pihak ketiga sebagai audiensi untuk ulasan positif.
Buka jangkauan ini sebanyak mungkin untuk mendatangkan lebih banyak pelanggan. Jika kurang paham, kenali setiap platform, pembagian keuntungan serta aspek lain yang membantu meningkatkan visibilitas produk. Berapa lama persiapan pemesanan, promo, kemasan, respon pedagang dan hal penting lainnya.
Jika satu atau beberapa hal tersebut buruk maka citra restoran secara otomatis akan anjlok. Di hampir semua platform orang akan melihat melalui rating, bahkan seenak apapun makanan Anda jika ulasan mengenai kemasan, kebersihan atau waktu pemesanan berantakan orang akan berfikir kembali untuk memesan.
Memulai bisnis kuliner memang punya risiko besar, terlebih soal cita rasa dan layanan optimal. Untuk membantu Anda menangani hal penting di atas, cukup mempercayakan produksi melalui everplate, cloud kitchen berpengalaman yang menyediakan fasilitas produksi makanan terjangkau.
Jangan khawatir soal harga karena everplate bisa membantu Anda menghemat biaya khusus. Tak hanya satu produk, Anda bahkan bisa mengambil berbagai jenis kuliner dengan satu tempat produksi saja sehingga bagian logistik sangat bisa untuk dirampingkan. Variasi ini akan menempatkan Anda lebih tinggi di pasar kuliner dimana sistem online sangat dibutuhkan masyarakat kota.
Terletak di berbagai kawasan strategi Jakarta, apapun jenis kuliner akan mudah dijangkau dan dikembangkan. Virtual kitchen restaurant ini menawarkan banyak kemudahan kepada pelanggannya, sehingga berbagai tips usaha kuliner di atas dapat diaplikasikan secara menyeluruh.
Enaknya sekarang ada virtual kitchen. Jadi engga perlu bikin dapur khusus ya dan pernak-perniknya. Kalau dulu nyuruh keluar-barang, sekarang diharapkan ikut semua sih
BalasHapusWah banyak ya bermunculan hal baru selama pandemi ini, contohnya buka usaha kuliner dengan virtual kitchen. Menarik banget lho, jadi pengen nerapin kalau-kalau jadi buka usaha kuliner.
BalasHapusSejak dulu, bisnis atau usaha kuliner masih sangat diminati banyak orang. Apalagi kalau didasari passion atau hobi memasak. Di zaman pandemi pun, bisnis kuliner masih mengeliat, apalagi bisa dengan sistem pesan dan antar.
BalasHapusHanya memang tantangannya tidak mudah ya, Mbak. Apalagi memang banyak kompetitor. jadi memang 3 hal penting di atas harus diterapkan. Karena pastinya ingin usaha langgeng dan pelanggan terus bertambah.
kalau virtual kitchen ini kokinya dari mana? kita bawa sendiri atau di sana udah disediain koki mbak? soalnya bagus banget ini virtual kitchen, gak perlu mikirin dapur kotor
BalasHapusUsaha di bidang makanan memang akan selalu digemari, karena banyak yang suka juga. Apalagi ini dukungan virtual kitchen, bisa meluaskan lagi pangsa pasar
BalasHapusJujurly sih kak, konsep virtual kitchen ini termasuk baru banget buat aku. Tapi kalau ngelihat apa yang ditawarkan dan berbagai kemudahan, kayaknya bisnis kuliner sekarang bisa dimulai oleh siapapun karena banyak banget kemudahannya yah. Semoga di kota domisiliku bisa ada virtual kitchen gini sih.
BalasHapusWah tips yang sangat bermanfaat nih. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan ini merupakan hal yang wajib banget diperhatikan ya
BalasHapusDi zaman sekarang udh bisa pesan makanan pake grab or gofood jadi agak kebantu juga y mbak selama pandemi, btw jadi virtual kitchen ini secara sederhana maknanya kita cukup jualan secara online gitu kah? Karena baru denger istilahnya
BalasHapusSaat pandemi ini banyak yang kreatif ya. Terutama dibidang kuliner. Saya sampai ikut grup kuliner tapi bukan untuk berjualan melainkan sebagai pembeli. Bener2 aneka rupa makanan yang dijual secara virtual. Kita tidak harus datang ke tempat. Cukup melihat gambar lalu memesannya melalui aplikasi bahkan pembayarannya pun bisa COD. Memang 3 hal diatas sangat penting dalam usaha kuliner agar bisa bersaing di masa pandemi seperti sekarang.
BalasHapusKonsep virtual kitchen sepertinya sedang trend ya saat ini, makasih mba untuk sharingnya
BalasHapusasyik ya apalagi standar kitchennya pasti udah bagus, sekelas dengan resto2 berbintang, jadi makin nyaman dan semangat juga dong dalam menyajikan makanan untuk para pelanggan setia.
BalasHapustapi sayang ya baru di Jakarta aja ya lokasinya, semoga ke depan bisa menjangkau lebih banyak wilayah lagi ya :)
Bisnis kuliner memang menggiurkan karena ... siapa sih yang nggak butuh makan. Ya kan? Tapi risikonya juga besar. Banyak yang muncul, banyak yang mati. Aku pribadi nggak terlalu merhatiin rating sih. Bagiku enak nggaknya makan itu seleratif subjektif.
BalasHapusDimasa pandmei ini usaha kuliner emang cukup menggiurkan ya mbak. Mungkin bagi yang ingin mencoba bisa nyobain cara virtual kitchen ini. Sepertinya lebih minim modal.
BalasHapusCocok sekali ya buat pemula dalam bisnis makanan untuk langsung terjun dalam
BalasHapusWah zaman makin canggih ya sampai ada namanya virtual kitchen. Memang kemajuan teknologi bisa jadi peluang untuk memajukan bisnis termasuk usaha kuliner.
BalasHapusBenar-benar harus hati-hati ya dengan rating dan pendapat orang lain. Karena ini juga yang akan menjadi kekuatan bagi sebuah warung makan, restoran atau tempat usaha kuliner lainnya bertahan.
BalasHapustetep banyak tantangannya ya kak. tapi walah gitu, peluang dan prospeknya besar banget dunia kuliner tuh. apalagi kayak aku yang suka makan
BalasHapus😅
Aku jadi pengen punya usaha kuliner yg ada cloud kitchennya hehehe, lebih efektif dan efisienn gituu menekan biaya produksi juga hehe
BalasHapus
BalasHapusVirtual kitchen menjadi solusi bagi yang ingin mencoba bisnis kuliner. Yuk semangat belajar