Meskipun saya sudah berusia
kepala tiga dan beranak dua, saya coba mengikuti webinar tentang Manajemen
Kebersihan Menstruasi (MKM). Saya bertanya-tanya apakah saya sudah benar dalam
menjalani MKM? Atau ternyata ada hal baru yang saya tidak tahu. Ternyata,
kesadaran perempuan Indonesia akan pentingnya manajemen kebersihan selama
periode menstruasi masih sangat rendah.
- Satu dari dua anak perempuan tidak tahu apa yang harus dilakukan saat mengalami menstruasi untuk pertama kalinya.
- Satu dari tiga anak perempuan mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut.
- Satu dari tiga anak perempuan mengganti pembalutnya setiap 4 – 12 jam. Sisanya mengganti pembalut 2 kali sehari.
- Satu dari empat anak Indonesia tidak pernah mendapatkan informasi tentang menstruasi sebelum mereka mendapatkan menstruasi pertama (UNICEF Indonesia).
- Satu dari lima perempuan anak tidak mengetahui bahwa menstruasi adalah tanda bahwa secara fisik mereka sudah bisa hamil (SDKI, 2017).
- Satu dari enam anak perempuan terpaksa tidak masuk sekolah selama satu hari atau lebih pada saat menstruasi, alasan utama karena takut di bullying apabila ketika menstruasi darah tembus ke rok seragam (UNICEF, 2015).
- Satu dari dua anak perempuan yang mengetahui bahwa menstruasi itu adalah tanda fisik perempuan bisa hamil (UNICEF, 2019).
Pada saat menstruasi, risiko infeksi meningkat
karena bertambahnya jumlah bakteri buruk di vagina, akibat turunnya tingkat
keasaman vagina karena keberadaan darah haid. Oleh karena itu, penting untuk
menerapkan Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM). MKM itu sangat penting
karena akan berpengaruh pada kesehatan.
Memperingati hari Kebersihan Menstruasi tanggal
28 Mei, perkumpulan Obstetri & Ginekologi Indonesia (POGI), Ikatan Psikolog
Klinis (IPK) Indonesia dan Mundipharma Indonesia menyelenggarakan Webinar
‘Sehat dan Bersih Saat Menstruasi’ yang diikuti oleh 1.000 perempuan Indonesia.
Webinar ini bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman perempuan mengenai pentingnya Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM). Webinar yang dilaksanakan tanggal 27 Mei 2021 ini diisi oleh
pembicara yang memang mumpuni di bidangnya, seperti:
Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K),
MPH
Perhimpunan
Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI)
Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia/RSCM
Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si.,
Psikolog
dr. Dwi Oktavia, TLH, M.Epid
Kepala Bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Prov. DKI Jakarta
Prof Dwiana menjelaskan bahwa
Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) dilakukan dengan berbagai cara seperti
pengelolaan kebersihan dan kesehatan pada saat perempuan mengalami menstruasi,
perempuan harus menggunakan pembalut yang bersih dan diganti sesering mungkin
selama periode menstruasi, memiliki akses untuk pembuangannya, serta dapat
mengakses toilet, sabun, dan air untuk membersihkan diri dalam kondisi nyaman
dengan privasi yang terjaga.
Penyakit Infeksi Vaginal
Hal tersebut penting dilakukan
agar tidak mengalami infeksi. Penjagaan kebersihan di masa menstruasi yang
buruk akan mengakibatkan berbagai macam penyakit Vaginal Infection.
Vaginal infection |
Vaginosis Bakterialis
Vaginosis bakterialis adalah
infeksi vagina yang disebabkan oleh terganggunya keseimbangan jumlah bakteri
alami (flora normal) di dalam vagina. Kondisi ini bukan merupakan kondisi
berbahaya, tetapi dapat menimbulkan gejala yang menganggu, seperti keputihan
dan gatal. Salah satu faktor risiko timbulnya penyakit ini adalah penggunaan
berulang/jarang digantinya pembalut serta higienitas yang buruk. Infeksi
vaginosis bakterialis berhubungan dengan peningkatan risiko infeksi HIV, HPV
(penyebab Kanker Serviks), dan komplikasi persalinan.
Kandidosis vulvovaginalis
Kandidosis vulvovaginitis adalah
infeksi saluran reproduksi wanita yang disebabkan oleh jamur Candida albicans.
Penyakit ini dapat menyebabkan rasa gatal ekstrem dan pembengkakan pada vagina
dan vulva serta keputihan yang menggumpal. Salah satu faktor risiko dari
penyakit ini adalah higienitas wanita yang buruk, terutama saat menstruasi.
Kondisi organ reproduksi yang terlalu lembab serta iritasi pada penggunaan
pembalut yang tidak tepat dapat menimbulkan infeksi ini. Penyakit ini dapat
berhubungan dengan risiko HIV dan HPV (penyebab Kanker Serviks).
Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih (ISK)
merupakan kondisi organ sistem/saluran kemih, seperti ginjal, ureter, kandung
kemih, dan uretra, mengalami infeksi. ISK dapat memberikan gejala yang beragam,
mulai dari demam, sakit di perut dan panggul, nyeri saat buang air kecil,
muncul dalam dari urine, dan lain sebagainya. Apabila tidak ditangani dengan
baik, dapat menimbulkan komplikasi serius hingga bisa menyebabkan kematian.
Salah satu faktor risiko dari penyakit ini adalah apabila perempuan memiliki kebersihan
yang buruk, seperti pembersihan organ kelamin luar yang tidak tepat dan
menggunakan produk yang tidak higienis.
Menjaga Kebersihan Selama Menstruasi
Prof. Dwiana juga menjelaskan
bagaimana menjaga kebersihan masa menstruasi, seperti:
Cuci
bersih pembalut yang sudah dipakai dan masukan ke dalam kantong plastik.
Ini sempat ramai
juga di media sosial apakah pembalut bekas pakai dicuci dulu atau tidak. Kalau
saya sih lebih nyaman dicuci dulu karena kasihan lah petugas sampah yang
mengambil sampah sisa pembalut dan mencium bau amis darah karena tidak
dibersihkan. Dan tentunya lebih nyaman saja.
Buanglah
pembalut yang sudah dipakai ke tempat sampah.
Lipat pembalut
dan bungkus dengan kertas bekas atau Koran. Buang sampah pembalut ke tempat
sampah. Jangan buang pembalut ke toilet karena akan menyumbat saluran.
Apabila
menggunakan pembalut cuci ulang, cuci pembalut tersebut setelah digunakan.
Pengalaman saya
memakai pembalut yang bisa dicuci ulang adalah bau yang tertinggal ketika
dijemur. Meskipun aku cuci lama dan pakai sabun yang banyak, baunya masih ada.
Sebenarnya sedikit risih juga. Cara menghilangkan bau tak sedap pada pembalut
kain bisa dengan pemberian soda kue pada pembilasan awal dan cuka putih pada
pembilasan akhir.
Pembalut
sebaiknya diganti setiap 4 – 5 jam sekali
Tujuannya agar
tidak ada bakteri pada vagina yang bisa menimbulkan berbagai macam penyakit.
Mandi
2 kali sehari untuk menjaga kebersihan dan kesegaran tubuh
Selain
menghindari bakteri pada badan maupun vagina, mandi juga memberi kesegaran
tubuh.
Selalu
cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah mengganti pembalut
Hal ini sangat
penting dilakukan agar bakteri tidak ada yang menempel pada tangan.
Gunakan
air bersih yang mengalir saat membersihkan vagina
Tentu saja agar
vagina selalu bersih dan tidak menjadi tempat bakteri tumbuh.
Bila
menggunakan cairan pembersih vagina sedapat mungkin sesuai dengan pH normal
vagina.
Ternyata,
membersihkan vagina dengan sabun mandi itu tidak bagus karena tingkat pH sabun
itu sekitar 9-10 (terlalu basa) sementara tingkat pH ideal vagina berkisar 3,5
– 4,5. Sedangkan jika dibersihkan pakai air saja pH sekitar 7. Dan tingkat pH
ideal kulit kita sekitar 5-6.
Sebenarnya kondisi vagina wanita lebih asam dan terdapat bakteri pathogen yang bisa menghambat tumbuhnya bakteri jahat penyebab penyakit. Namun, jika pH vagina terganggu maka akan berbahaya bagi flora area tersebut.
Cara Komunikasi Dengan Anak Remaja Putri Tentang Menstruasi
Sayangnya, informasi tersebut
tidak banyak diketahui oleh anak perempuan yang baru mengalami menstruasi
padahal informasi tersebut sangat penting. Menurut Psikolog, Anna Surti, anak perempuan
yang tak pernah melakukan pembicaraan tentang menstruasi cenderung
merasa
takut, malu dan bingung saat menarke. Padahal jika ibu meluangkan waktu untuk
membicarakan hal ini dengan putrinya, banyak manfaat yang didapat, antara lain
kesehatan reproduksi yang lebih baik serta kedekatan ibu dan anak. Tidak
sedikit anak perempuan yang mencari informasi sendiri dari teman atau
internet, dan mendapatkan info yang tidak tepat, padahal berharap bisa
membicarakan hal ini dengan ibunya. Oleh karena itu, ibu perlu membekali diri
dengan pengetahuan tentang cara membicarakan menstruasi.
Jika tidak dibicarakan akan
menimbulkan emosi negative (cemas, takut, malu, marah, dll), ketidaksiapan
menghadapi menarke dan kesalahpahaman tentang menstruasi. Sementara jika
dibicarakan maka kesehatan reproduksi remaja lebih baik. Remaja akan peduli
dengan kesehatan reproduksinya. Selain itu remaja akan menunda hubungan seksual
pertama dan tidak dilakukan pada masa sekolah. Resiko masalah kesehatan mental
terkait seksualitas juga berkurang. Yang tak kalah penting, relasi ibu-remaja
jadi lebih dekat.
Namun, banyak remaja putri yang merasa kesal atau malu jika diajak berbicara mengenai edukasi kebersihan menstruasi bersama ibunya. Seorang ibu pun merasa sulit juga untuk memberikan edukasi kepada anaknya karena beberapa alasan seperti tabu, bingung memulai dari mana, ibu kurang pengetahuan dan remaja juga ragu dengan kemampuan ibu. Oleh karena itu, perlu strategi bicara tentang menstruasi.
Menurut Bu Anna Surti,
tujuh tips bicara menstruasi dengan anak perempuan adalah:
Ingat, Ibu adalah yang paling diharapkan
Ibu adalah
sumber informasi tentang ‘menstruasi’ yang paling diharapkan oleh anak
perempuan. Ibu perlu membekali diri dengan pemahaman yang tepat tentang
menstruasi. Ibu perlu paham mana yang MITOS mana yang FAKTA tentang menstruasi.
Ibu juga perlu membekali diri dengan cara berkomunikasitentang ‘menstruasi’.
Misalnya mitos tentang minum air dingin saat menstruasi karena membuat darah
menstruasi menjadi beku dan tidak lancar. Atau mitos lain misalnya tidak boleh
keramas saat haid karena akan membuat pori-pori kulit menutup. Semua informasi
itu sebenarnya hanya mitos saja.
Bicara menstruasi tidak tabu
Pembicaraan
tentang menstruasi penting untuk meningkatkan kesehatan reproduksi perempuan
generasi penerus bangsa.
Lakukan berulang kali
Jangan berpikir
topik ‘menstruasi’ bisa dibicarakan dalam 1 kali pertemuan saja. Topik
‘menstruasi’ dapat dibicarakan sejak ada tanda-tanda awal pubertas, atau sebelumnya.
Sesuaikan pembicaraan dengan usianya.
Bersikap positif
Isu-isu pubertas
(termasuk menstruasi) bisa merupakan topik yang sensitif buat remaja.
Banyak bertanya dan berdiskusi
Lebih baik
banyak bertanya dan mendengarkan jawaban remaja, dibandingkan banyak
menceramahi / menasihati. Ibu bisa berbagi pengalaman pribadi secara positif.
Jika tak siap menjawab pertanyaan anak, katakan butuh waktu berpikir dulu.
Setelahnya cari informasi dan jawablah.
Jelaskan secara kongkrit
Gunakan gambar
anatomi tubuh sederhana sembari menjelaskan. Tunjukkan pembalut dan ajari cara
menggunakannya. Penjelasan ini dapat dilakukan dengan games, misalnya Menstrual
Maze (Tran & Choi, 2018).
Jelaskan juga kepada anak laki-laki
Tujuannya agar
anak laki-laki dapat lebih menghargai dan memahami perempuan. Anak laki-laki
diharapkan tidak mengejek atau mempermalukan anak perempuan yang sedang
menstruasi, namun dapat membantu. Bantuan misalnya dengan ikut menutupi teman
perempuan yang mengalami ‘bocor menstruasi di roknya’. Contoh bantuan lain
misalnya membawakan minuman hangat untuk teman yang lesu karena menstruasi.
Edukasi mengenai
manajemen kebersihan menstruasi sebenarnya tidak saja dilakukan oleh ibu dari
remaja putri tersebut teteapi juga pihak lain yang terkait seperti teman atau
saudara perempuan, guru di sekolah, petugas kesehatan dan sumber lain (buku,
film/video, artikel, internet, dll). Faktanya, lebih dari 90 persen remaja
percaya kepada orang tua dan guru sebagai sumber informasi.
Di sekolah, UKS
atau usaha kesehatan sekolah merupakan kolaborasi sekolah dengan puskesmas
dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dan
pembinaan lingkungan sekolah sehat atau kemampuan hidup sehat bagi warga
sekolah. UKS di sekolah ini bisa memberikan edukasi manajemen kebersihan
menstruasi kepada remaja putri. Selain itu, program Aku Bangga Aku Tahu
dilaksanakan di sekolah. Penyuluhan rutin ke sekolah terkait kesehatan
reproduksi dan Penyakit Infeksi Menular Seksual.
Program
kesehatan lainnya seperti Posyandu Remaja bermanfaat untuk memfasilitasi dalam
memahami seluk beluk remaja semasa puber. Vaksinasi HPV menjadi salah satu
pelaksanaan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah dengan sasaran anak kelas 5
dan 6 SD untuk mengurangi risiko Kanker Serviks.
Rangkaian Produk Kebersihan Organ Intim kewanitaan
Untuk mendukung program edukasi mengenai manajemen kebersihan menstruasi, Sejak tahun 2017 Mundipharma Indonesia telah berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan RI dan POGI untuk melaksanakan program tersebut dan membagikan Buku Saku ‘Sehat dan Bersih Saat Menstruasi’ kepada lebih dari 1,000,000 perempuan Indonesia. Melalui kegiatan edukasi ini, diharapkan perempuan Indonesia semakin mengerti cara menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaannya sedini mungkin, serta dapat terus beraktivitas dengan nyaman tanpa terhalang menstruasi.
Mundipharma Indonesia melalui BETADINE® Feminine
Care melakukan kampanye edukatif #YangIdeal untuk
mengajak perempuan Indonesia mengetahui dan mengerti cara yang ideal dan tepat
menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim kewanitaan, salah satunya dengan menggunakan pembersih khusus
area kewanitaan yang ideal dan sesuai dengan kebutuhan sehari–hari, saat menstruasi, dan saat terjadi infeksi di organ kewanitaan.
Dalam hal ini BETADINE® Feminine Care menyediakan rangkaian produk area kewanitaan yang lengkap dan berkualitas
tinggi, mulai dari pembersih
kewanitaan sehari–hari dengan prebiotik; pembersih kewanitaan dengan kandungan daun sirih dan prebiotik; pembersih
antiseptik kewanitaan khusus untuk mengatasi infeksi area kewanitaan dan
antiseptik kewanitaan yang dilengkapi dengan aplikator; hingga tisu basah
pembersih kewanitaan dengan prebiotik yang 100% biodegradable atau flushable.
Untuk sehari–hari, BETADINE® Feminine Wash dilengkapi dengan Prebiotik yang merupakan makanan dari bakteri baik dan
memberikan perlindungan alami sehari–hari. Untuk infeksi di area kewanitaan, BETADINE® Feminine Hygiene dengan Povidone–Iodine yang memiliki
spektrum luas dan terbukti mengatasi keputihan berlebih, gatal, bau tak sedap
dan iritasi ringan yang kerap terjadi saat menstruasi.
Pembelian produk Betadine Feminine Care bisa dilakukan di Shopee atau Tokopedia ya.
Yuk, kita jaga kebersihan selama menstruasi dengan langkah-langkah di atas dan bisa dilengkapi
dengan Betadine Feminine Wash!
Memang betul, Mbak. Kebersihan selama masa menstruasi patut dijaga agar tak berakibat buruk berbagai pada vagina. Misalnya terjadi infeksi.
BalasHapusProduk dari Betadine komplit juga ya tuk jaga kebersihan area kewanitaan. Sy baru taunya betadine obat luka dan obat kumur hehe
BalasHapusBersyukur kemarin saya ikut webinar ini. Bermanfaat sekali informasinya dan super lengkap :))
BalasHapusKurang beruntung tidak bisa mengikuti webinar ini, informasinya lengkap dan bermanfaat.
BalasHapusAku juga ikutan webinar ini dan beruntung banget bisa dapat banyak ilmu tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi dan tips agar lebih nyaman bicara menstruasi dengan anak terutama anak perempuan.
BalasHapusWebinar yang bermanfaat ya mba, jadinya saya lebih prepare memberikan edukasi yang baik pada anak perempuan tentang menstruasi ini
BalasHapusMemang penting banget mengetahui cara yang benar menjaga kebersihan saat menstruasi, karena berkaitan erat dengan organ reproduksi perempuan yang sangat sensitif. Jangan sampai terjadi infeksi atau penyakit yang lebih gawat dari itu seperti kanker.
BalasHapusDari sekian point penting management kebersihan menstruasi, hanya beberapa yang kita terapkan.
BalasHapusMakanya bila ada webinar yang membahas topik seputar menstruasi wajib ikut biar makin banyak informasi yang didapat.
Aku ikutan juga nih kemaren. Serunya sangat mengedukasi kaum perempuan, terutama untuk buibu yg punya anak perempuan, mereka harus menjelaskan dengan perlahan apa itu menstruasi.
BalasHapusbagus ya kegiatannya, bisa menambah wawasan soal kebersihan area perempuan agar tetap bersih apalagi saat sedang menstruasi, dan pastinya ini jadi sarana edukasi untuk anak-ana remaja yang mulai mengenal menstruasi
BalasHapus