Menabung?
Sepertinya hal ini cukup sulit buatku. Haha. Karrna aku hampir nggak pernah menabung padahal dari kecil aku selalu menyanyi lagu :
Bang Bing Bung Yok... Kita Nabung..
Tang Ting Tung Hei Jangan Dihitung..
Tahu-tahu Kita nanti pasti untung.
Agak miris aja sih. Pas masih kecil dulu dikasih sangu setidaknya ada beberapa bagian yang ditabung. Hasilnya, lumayan bisa beli sesuatu yang dipengen, misalnya alat tulis yang lucu-lucu, makanan, atau bahkan buku cerita. Kenapa coba aku sampai nggak bisa menabung? Bahkan cenderung minta lagi sama suami? Haha. Ini rahasia sih. Tapi ada sesuatu di balik itu.
Jadi setiap bulan suami kasih uang bulanan sekian. Nggak semua gajinya dikasih. Nah, biasanya dari bulanan itu aku akan alokasikan dengan menaruh ditempat khusus.
- Biaya SPP TK anak per bulan Rp. 150.000,-
- Iuran RT 70.000
- Listrik air Rp. 230.000
- Susu formula dan popok Rp. 250.000
- Beras 10 kg 100.000
- Pulsa 100.000 untuk aku dan suami.
Nah sisanya baru deh buat beli sayur, minyak, ayam, ikan, dan lain-lain. Tapi yaa karena gaji dosen aja nggak sampai UMR, jadi aku harus menghemat-hemat. Jangan bilang-bilang ya! Hahaha. Yang penting keluargaku tetap bisa jalan-jalan wkwkwk. Jadi sisanya nggak sebanyak hitungan di atas itu.
Meskipun aku nggak bisa menabung tapi sebisa mungkin uang tiap bulan itu cukup kalaupun kurang seenggaknya nggak jauh2 nambah 200.000. Harusnya sih biaya satu hari makan itu sekitar 20.000 tapi terkadang malah bisa sampai 50.000. Kadang suami sampai protes dikasih tahu tempe doang hahahahhaa. Kalau udah gitu, langsung deh beli ayam satu kilo bisa buat makan 2 hari, dibuat ayam crispy atau soto pakai bumbu Machmudah.
So, tips hemat alaku meskipun nggak bisa menabung adalah #wkwkwk #nggakusahdicontoh.
- Pintar-pintar modifikasi makanan berbahan dasar tahu, tempe, jagung manis, telor, karena bahan-bahan itu murah didapatnya. Sekarsng sih memang enak banget dapat informasi resep. Tinggal buka hape dan gugling dapat deh karena di Cookpad udah banyak banget ide memasak yang sederhana.
- Seminggu sekali atau dua kali lah makan ayam, itu pun bukan ayam kampung ya, tapi ayam horen. Biasanya ku beli udang untuk campuran perkedel jagung dan untuk di crispy. Atau ikan pindang marning untuk anak-anak.
- Beli makanan di luar yang murah. Kadang ku beli soto di luar dua plastik bisa dibuat makan 2x untuk 2 dewasa dan 2 anak kecil. Harganya 20.000 tanpa nasi. Kalau habis beli makan dengan harga melewati batasnya, terpaksa besok-besoknya makan hu mpe mbel enak rasanya lagi.
- Pokok cari barang yang paling muraaah! Misal nih aku memilih beli air isi ulang galon seharga 4000 daripada yang aqua asli seharga 18.000. Lumayan bangettt..
- Jarang jajan. Biasanya sih anak-anak yang suka jajan macam sari roti dan itu bisa habis sehari, Haha. Kalau sudah gitu atur-atur lagi deh menu makanan yang bisanhemat.
- Terima apa yang ada. Aku masak dengan bahan murah sederhana, yang penting makan nasi. Dan itu memang berdampak banget buat menghemat pengeluaran.
Dua poin terbawah adalah caraku makan hemat dengan beasiswa terbatas ketika di luar negeri. Jadi untuk makan aku memang bisa hemat sekali. Aku bisa mengerem jajan di lusr apalagi beli makan di luar negeri tuh mahal banget dan kehalalannya juga nggak terjamin. Mau halal dan murah cuma kebab. Kenyang banget malah tapi kan bosen aja makan itu terus. Kalau mau makanan khas negara dan halal harganya sangat-sanggat nggak affordable buat mahasiswa kere macam aku waktu itu. Haha.
Eh, kembali lagi deh. Jadi, kalau aku bisa menghemat pengeluaran, maka sisa gaji di rekening bisa digunakan untuk menabung. Antara aku dan suamiku itu yang paling susah nahan belanja ya aku. Kalau sudah pegang duit pasti tergoda banget beli ini itu. Kecil2 tapi banyak. Dan itu ngehabisin duit banget. Haha. Jadi urusan nabung menabung kuserahkan pada suami aja.
Nah, kalau aku dapat rezeki dari menulis baru deh aku buat beli macam-macam. Haha. Sebenarnya minta suami pun nggak apa-apa sih tapi biarin buat ditabung ajaa.
0 comments
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan memberi komentar.