Sebuah pertanyaan yang
mengejutkan dan juga menohok dari suami ketika melihat paket buku yang kubeli
dari temanku itu sampai di rumah. Mendengar itu, aku pun senyum saja. Kemudian
teringat dengan novel yang sudah kuselesaikan tapi belum aku revisi, juga novel
berlatar Sumba yang sedang berjalan, dan kisah perjalananku selama tinggal di luar
negeri yang sudah ditolak penerbit dan ingin aku revisi lagi. Aku harus
segera menyelesaikan ‘anak-anakku’ itu.
Sepanjang perjalanan singkatku
dalam menulis buku adalah sebuah proses pembelajaran yang sangat menakjubkan.
Mulai dari menentukan premis, karakter, setting, alur/plot, mencari riset.
Belum lagi aku harus mengendalikan mood. Itu benar-benar menjadi tugas besar seorang
penulis.
Dan akhirnya aku menjawab, ”Insyallah
secepatnya.”
Tantangan Bagi Seorang Penulis Introvert
Selesai menulis novel, seorang
penulis menghadapi tantangan lain yaitu mengajukan ke penerbit. Jika tidak,
dipublish di platform saja kemudian di monetize biar menghasilkan uang. Kalau
ditolak, pasti rasa sedih itu ada. Kalaupun diterima, penulis punya tantangan
lain yaitu mempromosikan atau memasarkan karyanya baik di luar jaringan maupun
di dalam jaringan.
Sebagai penulis yang introvert,
memang hal itu teras berat dan sedikit “malu” apalagi bagi yang belum pernah
punya pengalaman berjualan seperti aku. Ya, aku memang sempat merasa sungkan saat
harus mempromosikan buku. Terus aku berpikir aku nggak mungkin seperti itu
terus. Kalau aku begitu, maka aku nggak akan bisa berhasil mengantarkan pesan
yang ada di dalam bukuku di tangan pembaca padahal dunia butuh kebaikan yang
kita tebar lewat tulisan. Aku harus melawan sifat introvert-ku. Tantangan lainnya
adalah menentukan perbedaan dengan penulis lainnya, unique sellingnya aku itu
apa.
Personal Branding Sebagai Langkah Awal
Salah satu cara agar aku tidak sungkan
saat mempromosikan bukuku adalah dengan membentuk
citra diriku terlebih dahulu di khayalak umum. Ini namanya personal branding. Dan ini sedang aku
lakukan.
Menurut pendapatku kalau aku
berhasil menciptakan branding pada diri sendiri sebagai penulis, maka kelak
kalau ingin memasarkan buku dengan soft
selling maka aku nggak perlu malu atau sungkan saat harus mempromosikan
tulisan kita karena orang sudah tahu dengan pelabelan diri kita.
Konsep personal branding menjadi hal
penting sebagai cara untuk meningkatkan
‘nilai jual’ seseorang. Melalui personal
branding, dapat disatukan hal-hal utama pada individu yang melibatkan
skill, kepribadian, dan karakter yang dibungkus sebagai identitas yang kuat
dibanding identitas diri orang lainnya.
Personal branding bisa dibentuk dari spesialisasi seseorang. Kita
sendiri yang menentukan. Nah, untuk aku sendiri bisa menentukan spesialisasi
utamaku yaitu menulis cerpen dan novel
yang berlatar budaya ataupun berhubungan dengan penataan kota. Tak hanya
itu, aku juga menulis cerita anak dengan
tema budaya dan berkaitan dengan tata kota; podcaster yang bertema penataan
kota, meskipun saat menulis blog dan ngevlog di Youtube masih bertema
apa saja. Sedangkan untuk gaya menulis saat menulis cerpen dan novel dengan
bahasa yang ringan tapi tetap memperhatikan keindahan kalimatnya. Itu kalau aku
sih, mungkin tergantung juga dengan personal masing-masing, bisa dengan penuh
canda, sarkas, tapi cerdas. Semua tergantung tujuan dari personal branding itu. Bisa juga hasil penulisan itu diwujudkan
dalam bentuk video, foto, gambar yang
diunggah di media sosial atau blog.
Kenapa Sih Harus Personal Branding?
Personal branding ini bisa disebut dengan pelabelan. Pelabelan saat
ini memang perlu dilakukan karena sangat banyak penulis di luar sana yang
menulis di platform maupun di luar platform sehingga perlu pembeda dengan penulis
lain sehingga penulis itu menjadi lebih menonjol dibanding penulis lain.
Persaingan yang ketat di era digital ini maka perlu sekali menciptakan personal branding untuk memperkenalkan
keahlian kita yang berbeda dengan orang lain. Pembentukan personal branding ini yang akhirnya akan meningkatkan nilai jual
seseorang atas keahlian yang dimiliki.
Kalau di konsultan branding, biasanya mereka akan
menyarankan untuk membentuk personal
branding untuk mempromosikan karya kita dan kesuksesan ke depannya.
Ternyata memang banyak sekali manfaatnya seperti:
- - Meningkatkan kredibilitas. Orang yang tidak memiliki branding akan kalah dengan orang yang memiliki branding. Orang akan percaya dengan orang yang sudah memiliki branding dalam dirinya. Dengan begitu, kita – sebagai penulis – lebih mudah mempromosikan karya dibanding orang yang tidak memiliki branding. Ya kan? Namun, jangan sampai personal branding yang berlebihan membuat orang lain jenuh dan membuat tidak baik di mata orang lain.
- - Mudah memperoleh kepercayaan. Pembentukan citra diri yang positif akan meningkatkan kepercayaan orang lain kepada kita. Dengan begitu kerjasama atau penjualan kita termasuk buku karya kita akan meningkat karena mereka yakin dengan kita.
- - Memperluas relasi. Ketika kepercayaan dan kredibilitas telah terbentuk, maka kita akan terhubung dengan orang-orang professional lain yang memiliki passion yang sama.
- - Mendukung karir ke depan. Bisa saja branding yang kita buat saat ini akan berpengaruh pada karir ke depan.
- - Sebagai pembeda dengan kompetitor. Orang lain akan mudah melihat yang memiliki keunikan atau perbedaan seseorang. Maka perlu karakter pembeda. Dengan begitu, kita akan lebih mudah untuk mengenalkan karya kita kepada khalayak.
Memanfaatkan Era Digital untuk Personal Branding
Memanfaatkan era digital memang
harus dilakukan untuk mencapai efisiensi dan efektifitas untuk sebuah personal branding. Meskipun personal branding sudah dilakukan
sebelum perkembangan internet yang begitu besar, tapi pembentukan citra diri di
masa saat ini sangatlah lumrah dan menjadi lebih mudah untuk mengjangkau
masyarakat luas. Apalagi kebutuhan teknologi termasuk internet menjadi
kebutuhan tersier masyarakat.
Menurut eMarketer.com, Indonesia di peringkat ke-6 terbesar di dunia dalam hal jumlah pengguna internet di tahun 2013-2018 yang dihitung dari penggunaan internet di lokasi manapun lewat berbagai device. Setidaknya satu kali selama satu bulan. Peringkat ini bahkan mengalahkan Jerman, Inggris dan Prancis!
Hasil survei Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) periode 2019-kuartal II/2020
mencatat, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 196,7
juta jiwa dengan proaentase terbesar di pulau Jawa kemudian Sumatera. Jumlah ini meningkat 23,5 juta atau 8,9% dibandingkan pada 2018
lalu. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2019 sebesar 267 juta jiwa. Itu artinya
73,6 % penduduk Indonesia merupakan pengguna internet (databoks.kotadata.co.id).
Dari semua platform yang digunakan, Youtube menjadi platform yang
paling sering digunakan pengguna
media sosial di Indonesia berusia 16 hingga 64 tahun. Persentase
pengguna yang mengakses Youtube mencapai 88%. Media sosial yang paling sering
diakses selanjutnya adalah WhatsApp sebesar 84%, Facebook sebesar 82%, dan
Instagram 79%.
Sebagai informasi, rata-rata waktu yang dihabiskan masyarakat Indonesia untuk mengakses sosial media selama 3 jam 26 menit. Total pengguna aktif sosial media sebanyak 160 juta atau 59% dari total penduduk Indonesia. 99% pengguna media sosial berselancar melalui ponsel (databoks.kotadata.co.id).
Besarnya pengguna internet di
Indonesia, maka potensi pemasaran secara digital (digital marketing) memang sangat besar, baik pemasaran suatu produk
maupun branding diri.
Nah, sayang banget kan kalau nggak memanfaatkan perkembangan teknologi dan internet untuk membentuk citra diri dan mempromosikan karya kita?
Digital Marketing dalam Personal Branding dan Promosi Buku
Memangnya apa itu pemasaran
digital (digital marketing)? Pemasaran
digital artinya proses penggunaan teknologi digital untuk memperoleh pelanggan
dan membangun preferensi pelanggan, mempromosikan merek, mempertahankan
pelanggan, dan meningkatkan penjualan.
Era digital saat ini sangat
mendukung penulis termasuk aku untuk membentuk citra diri hingga memasarkan
karya melalui platform yang banyak tersedia seperti media sosial (Facebook,
Instagram, Youtube, Blog, atau Podcast). Kenapa harus di media sosial?
Karena lingkup
pemasaran secara digital dengan konvensional itu beda sekali. Karakteristik
yang membedakan lingkungan digital dan lingkungan pemasaran konvensional adalah
kemudahan berbagi informasi dari mulut
ke mulut (world of mouth) secara elektronik, tidak
hanya dengan beberapa teman dekat tetapi juga dengan orang asing di jaringan
sosial yang luas
Di suatu waktu, sebuah pernyataan
yang aku baca ketika mengikuti kelas menulis secara online beberapa tahun lalu
di jaringan WhatsApp.
“Penerbit pasti suka dengan penulis yang aktif memasarkan bukunya.”
Aku sadar kekuatan media sosial
untuk mempengaruhi orang untuk membeli buku kita itu cukup besar. Tergantung
pintar-pintarnya kita sebagai penulis untuk memasarkan buku kita. Buku hasil
karyaku aku pasarkan lewat media social, seperti Facebook, Instagram, dan
Twitter. Alhamdulillah, memang ada saja yang beli.
Di zaman era digital ini, memang
segalanya menjadi lebih praktis. Tanpa harus memasarkan bertemu orang, kita
sudah bisa memasarkan di media social yang sudah dijangkau ke seluruh wilayah.
Nggak cuma memajang buku di media
social seperti di toko buku, sebagai penulis juga dituntut untuk kreatif
melakukan soft selling. Penulis sekaligus penjual harus pintar-pintar mendesain
banner produk secara digital sebagai upaya pemasaran. Hal itu disebut sebagai
digital marketing.
Webinar tentang Digital Marketing
Satu bulan lalu, aku
mengikuti webinar tentang Digital Marketing bersama Technical PR, ASUS
Indonesia, Riandanu M Utomo, dan Founder socialselling.id dan partner &
director ADVIKA.id, Heri Ardin, yang diselenggarakan oleh komunitas Ibu-IbuDoyan Nulis (IIDN) tanggal 29 November 2020 bulan lalu. Aku mendapat ilmu
banyak tentan digital marketing.
Jadi, digital marketing wajib memperbaiki wesite, harus responsive, rapi, SEO. Setelah itu baru memperhatikan kontennya. Misalnya, pesaing lain ada yang menjual madu, aku juga menjual madu. Maka yang perlu diperhatikan adalah produk madu itu dinarasikan.
Kita harus menciptakan sesuatu
yang baru. Sederhananya pemasaran itu membuat kita berbeda tapi bermakna. Yaitu
dengan cara menyampaikannya. Apa sih yang berbeda dengan yang lain? Itulah tantangan
yang harus ditemukan oleh marketer dan pebisnis.
Jangan sampai latah ikut-ikutan
orang lain. Jika kepercayaan tidak dibangun dengan baik maka orang tidak akan
kenal dan tidak tahu.
Menurut beliau, content marketing tidak membuat penjualan langsung tapi membangun awareness. Pak Heri Ardin menjelaskan tentang Engagement Formula.
Membangun Brand Impact |
Jadi intinya membangun sebuah
trust bisa analogikan dengan teknologi, bahwa teknologi akan semakin
mahal karena ada pembeda dan trust.
Apa bedanya content marketing
dengan advertising (iklan)?
Content marketing mengandalkan
viral sedangkan advertising memasang iklan di website, media sosial. Jadi pemasaran
sesuatu bisa dilakukan dengan penulisan konten yang viral. Dengan konten yang
viral maka secara tidak langsung citra seseorang akan dikenal.
Menurut beliau, membuat konten
yang sedang trend/kekinian bisa dilakukan dengan memanfaatkan Google Search
Visualizer secara gratis. Google trends juga bisa untuk melihat produk yang
sedang trend, misalnya membandingkan PC, laptop, notebook, desktop PC. Manakah yang
sedang trend. Google Mobile Friendly untuk melihat apakah website itu friendly
atau tidak.
Manfaat Digital Marketing untuk Promosi Buku Karya Sendiri
Pemanfaatan digital marketing
bagi penulis yang ingin personal branding
dan mempromosikan bukunya cukup banyak yaitu:
- Terhubung dengan orang-orang secara online tanpa batas waktu dan tempat
- Biaya branding dan pemasaran lebih hemat
- Bisa berkomunikasi secara real-time
- Lebih mudah diterima masyarakat luas.
- Informasi bisa disebar secara luas.
- Meningkatkan follower dan engagement rate di media social
- Meningkatkan pembaca dan komentar di media blog
- Membantu mempelajari kekuatan dari pesaing lain
- Meningkatkan pendapatan
Branding dan Marketing di Media Sosial Agar Tetap Menarik
Salah satu cara branding dan
marketing di media social adalah dengan membuat konten dan mempublikasikannya
di media social seperti di Instagram, Facebook, Twitter, Youtube, Podcast, dan
blog. ini namanya content marketing. Penulis harus punya kemampuan untuk menarik orang dengan tulisan, suara
maupun dengan grafis sehingga semua platform bisa dimanfaatkan dengan baik.
Karena media sosial digunakan
untuk digital marketing maka perlu
tools yang bisa mengetahui interaksi dengan follower atau pengunjung, seperti Insight untuk Instagram, Google Analytic
untuk blog, Audience insight untuk Facebook, Youtube Studio untuk Youtube, Insight
untuk Podcast.
Aku menggunakan media sosial itu
didukung oleh aplikasi yang cukup banyak, mulai dari editing foto, editing
video, dan editing audio.
1. Mendesain foto/ gambar yang menarik
Tidak perlu
ribet untuk mendesain foto/gambar yang menarik karena sekarang sudah ada aplikasi
Canva yang memiliki banyak template. Kita tinggal mengeditnya saja. Sudah banyak
fitur di aplikasi itu.
Selama ini aku
menggunakan editing foto untuk pencahayaan, koreksi warna, penambahan teks, dan
potong beberapa gambar. Foto yang aku edit ini biasanya aku unggah di
Instagram, Facebook, blog, ataupun sampul episode Podcast. Selain itu, aku juga
membuat audiogram dari foto yang sudah aku edit.
Aplikasi/Software yang aku pakai untuk editing foto cukup banyak yang aku pernah coba seperti Adobe Photoshop, Canva, Picsart, Snapseed, Lightroom, Headliner. Hanya saja untuk Adobe Photosop memang aku tidak bisa menggunakannya karena laptopku tidak mumpuni untuk ditambahi software itu. Sementara ponselku hanya terbatas pada aplikasi editing foto karena memori rendah dan fitur terbatas.
Namun, karena aku akan branding diri sebagai seorang penulis maka aku memposting hal-hal yang bersinggungan dengan penulisan baik saat menulis fiksi dan nonfiksi, travelling, masalah parenting, kehidupan emak-emak, dan gaya hidup.
2. Editing Video
Menurutku, untuk
membuat pemasaran secara digital yang menarik tidak hanya menggunakan foto tapi
juga video. Pernah suatu ketika aku mencoba instal software video di laptop
suami. Harapannya aku bisa edit video untuk channel Youtube. Sayangnya, tak
berapa lama, laptop hang, bahkan tidak bisa dipakai. Terpaksa laptop suami
harus di servis.
Alhasil, aku
editing video dengan ponsel. Biasanya aku pakai Power Director atau Kinemaster.
Sayangnya, semakin lama memori semakin tidak kuat untuk ditambahi banyak
aplikasi. Dan itu menghambatku untuk melakukan personal branding secara digital.
3. Editing Audio
Bulan Desember
ini aku mencoba terjun ke dunia podcaster dan mengikuti tantangan 30 Hari
Bersuara. Ternyata banyak hal yang harus dilakukan seperti pembuatan script,
rekaman, editing audio. Editing audio ini bisa dihapus beberapa bagian,
dibesarkan volume-nya, bisa juga menghapus noise. Beberapa tools untuk mengedit
audio bisa menggunakan Audacity untuk pengeditan dan perekaman di PC. Dengan begitu
aku harus punya audio interface yang bisa merekam langsung di PC.
Bagiku, podcast
ini salah satu cara untuk memasarkan citra kita secara digital. Harapannya, ke
depan, aku bisa menjadi content creator di Podcast dan bisa melakukan branding
pada diriku.
Dunia Digital Marketing Wajib Punya PC
Pemasaran secara digital untuk membentuk
citra sebagai penulis tentu membutuhkan laptop dengan teknologi yang canggih
dan spesifikasi tinggi berkualitas terbaik. Beruntungnya, ASUS mengeluarkan
Expert Series yang memadukan teknologi terbaru dengan desain minimalis.
Ketika Webinar, menurut Pak Riandanu mengatakan bahwa, “Orang yang berkecimpung di digital marketing setidaknya harus punya PC.” Tiga jenis ASUS Expert Series untuk digital marketing menurut beliau adalah:
1. Traditional Desktop PC, seperti ASUS Desktop D340MC. Ciri PC ini fleksibel, gampang di upgrade, sebagian besar orang bisa memakai PC, terdapat monitor dan PC.
2. All-in-one PC atau di tengah-tengah antara traditional PC dan laptop, seperti ASUS V241. Bentuknya ringkas, bisa dibawa kemana-mana, cocok untuk consumer perumahan, stylish.
3. Mini desktop, seperti Pro Art station D940MX, bentuknya kecil tapi fitur kaya, bisa diupgrade. Bisa dipakai oleh orang-orang yang berprofesi dalam bidang teknik arsitektur, pemetaan, manufaktur, animator, video editor atau yang bergerak di industri krreatif.
Nah, tinggal pilih sesuai dengan
kebutuhan penggunaannya apa. Sebagai penulis juga writerpreneur, rasanya jenis ASUS All-in-One PC cocok buatku untuk
menjaring ide. Bagaimana bisa?
Mengapa All-in-One PC ASUS V241 menjadi pilihan?
Desain Sangat Stylish dan Elegan
Penampilan AIO ini sangat anggun dan begitu stylish. Mood bisa terbangun banget nih kalau nulis dengan PC ini. Siapa yang nggak jatuh hati melihat bentuknya yang beUniknya, bentuknya dudukannya seperti huruf Cina 人 yang artinya “manusia". Jelas sekali AIO ini ingin bisa membuat para penggunanya betah berlama-lama di depan AIO karena seorang penulis perlu tempat yang nyaman, rapi untuk melancarkan idenya dan konten yang menarik. Dudukannya juga terintegrasi dan dipahat pada bagian alumunium, meskipun ramping tapi tetap kuat. Engsel yang seimbang dan memudahkan pengguna untuk memiringkan layar ke sudut yang paling nyaman. Stand-nya ramping dengan bentuk yang elegan. Selain itu, hanya ada satu kabel power membuat ruangan menjadi terkesan rapi karena tidak banyak kabel berserakan.
Teknologi Layar Eksklusif
Apa yang membuatku berdecak kagum dengan ASUS AIO V241 ini adalah layarnya yang eksklusif. Teknologi yang ekslusif NanoEdge Display mampu menghadirkan bezel pada layar yang sangat tipis sehingga bisa menghadirkan screen-to-body ratio hingga 88%. NanoEdge Display ini juga membuat layar tampak lega dan konten yang disajikan lebih immersive. Layar seperti cocok untuk orang yang biasa menulis, membuat konten dan melakukan riset secara online maupun offline. Karena lebih lebar, jadi bisa menampilkan sekitar 10 baris teks dalam satu laman web, atau dalam dokumen. Ketika akan menampilkan dua jendela ukuran penuh di samping satu sama lain, lebih banyak ruang untuk ditampilkan.
Deco bar dari alumunium yang elegan selebar 27 mm dan bezel tepi 2 mm. Full High Definition atau FHD sebesar 23.8” ini memberikan resolusi yang lebih tinggi dan membuat detail gambar jelas dan tidak terlihat graininess. Layar besar itu belum tentu memiliki gambar yang jelas. Dan pemilihan FHD di PC ini tepat agar gambar yang dihasilkan di layar yang besar itu tidak pecah seperti gambar yang diperbesar. Makanya AIO V241 ini menggunakan FHD dengan 1920x 1080 bukan HD lagi yang cuma 1280x 720. Dengan penggunaan layar teknologi ini, konten gambar maupun video akan sangat menarik untuk ditampilkan. Dan penggunaan FHD atau HD ini tidak saja berpengaruh pada kualitas gambar tapi juga kapasitas memori dan kecepatan tampilan sehingga prosesor yang canggih juga sangat mendukung penggunaan FHD pada PC AIO ini. Prosesor akan aku jelaskan kemudian ya.
(Sumber www.asus.com yang dimodifikasi) |
Layar pada AIO ini menampilkan sudut pandang 178 ° yang lebar, jadi meskipun kita berdiri di posisi manapun selama berada di sudut itu maka warna layar tetap akurat di setiap sudut pandang mana pun. Teknologi wide-view 178 derajat ini untuk memastikan warna dan kontras tetap hidup dan berani bahkan jika dilihat dari sudut yang tajam. Nggak khawatir lagi kalau ingin berbagi konten dengan keluarga di rumah ataupun dengan kolega saat berbisnis karena akan tetap terbaca pada sudut 178 derajat.
Apalagi saat akan mempresentasikan sesuatu di depan beberapa orang, maka layar multi sentuh (multi-touch) ini bisa sangat membantu. Kita bisa menggunakan lebih dari satu jari untuk berinteraksi dengan konten pada layar. Bisa untuk membesarkan, mengecilkan, mengubah dan memindahkan posisi obyek pada layar. Tentu saja, bagi marketer ini akan sangat bermanfaat jika ingin menunjukkan suatu produk atau mendesain konten yang menarik.
Kelebihan lain dari AIO ASUS V241 warna yang hidup dan tampak realistis karena gamut warna 100% sRGB dan teknologi eksklusif ASUS Tru2Life Video yang mengoptimalkan ketajaman dan kontras untuk setiap piksel di setiap bingkai video untuk citra video yang lebih jelas dan lebih realistis. Prosentase NTSC yang semakin besar inilah yaitu 72% juga akan membuat gambar tampak nyata. Selain Tru2Life, ASUS Splendid memiliki empat mode preset sekali klik yang dioptimalkan untuk berbagai jenis content, seperti Eye Care Mode, Vivid Mode, Manual Mode, dan Normal Mode.
Tru2Life ini yang menganalisa piksel pada layar dan menentukan penyesuaian apa yang harus dilakukan. Misalnya ada titik-titik noise dalam gambar. Nah, Tru2Life ini akan mengatasi titik noise itu hingga gambar menjadi jernih. Ketajaman dan kontras bisa sampai 150%. Tru2Life akan menonjolkan detail tersembunyi di area gelap sekaligus mempertahankan area terang secemerlang sebelumnya dan ketajaman yang ditingkatkan menghasilkan detail yang disempurnakan untuk gambar yang lebih nyata.
Penggunaan mode Tru2Life pada ASUS (www.asus.com) |
Semua bisa diatur di tempat dengan pencahayaan yang berbeda. Jika berada di tempat yang sangat terang bisa menggunakan Manual Mode untuk mengatur pencahayaan yang sesuai dengan kebutuhan. Begitu pun ketika di tempat yang gelap bisa mengatur dengan Eye Care Mode. Mode Vivid untuk menghasilkan kejelian foto dan video yang maksimal sehingga membuat gambar terlihat lebih hidup dan bersemangat. Mode Eye Care untuk menurunkan tingkat cahaya biru. Mode normal digunakan untuk penggunaan sehari-hari.
Tak hanya itu, bagi pengguna yang memakai kacamata atau memiliki sensitivitas terhadap cahaya layar, PC AIO ini memiliki lapisan anti silau yang mengurangi gangguan sehingga pengguna bisa merasa nyaman saat berlama-lama di depan AIO V241 ini.
Produktivitas Tinggi untuk Para Marketer
ASUS AIO V241 ini sangat menunjang untuk writerpreneur atau pebisnis yang akan memasarkan produk atau hasil karyanya. Karena laptop ini menggunakan Windows 10 Pro dengan prosesor Intel generasi ke 11, grafis NVIDIA MX130, DDR4 memory hingga 8 Gb. Grafis NVIDIA ini yang membuat kinerja menjadi lebih cepat 40% daripada grafis terintegrasi. Edit foto, video, atau menonton vedio menjadi lebih jelas. Pekerjaan menjadi lebih cepat selesai karena AIO V241 memiliki kinerja mesin yang handal. Tentu hal itu sangat dibutuhkan oleh pebisnis yang sangat menghargai waktu.
Sumber: Webinar ASUS bersama IIDN |
ASUS V241 memiliki desain penyimpanan ganda dengan kapasitas penyimpanan yang besar agar kinerja data menjadi super cepat. Cocok sekali bagi pembuat konten untuk marketing yang membutuhkan penyimpanan besar untuk video dan audio. Bahkan kita bisa install HDD untuk menyimpan file besar seperti film, perpustakaan musik, dan album foto. Juga instal SDD untuk respons dan waktu pemuatan yang lebih cepat karena biasanya memang file yang banyak bisa membuat laptop menjadi lambat. Namun kalau instal SDD waktu pemuatan jadi cepat. Dimana penyimpanannya bisa sampai 128 GB dan penyimpanan HDD sebesar 1 TB.
Tetap Nyaman Jari di Atas Keyboard Karena Desain Yang Ergonomis
Keyboard nirkabel ini meski berukuran penuh tapi ramping dan tombol yang bulat dan lembut dengan pegangan samping yang lembut. Desain itu membuat keyboard terasa nyaman saat digunakan. Tentu penulis dan marketer yang membutuhkan waktu berlama - lama di PC tidak cepat merasa lelah karena keyboard yang nyaman. Nirkabel 2,4 GHz yang kuat dan mungil membuat koneksi yang andal tanpa penundaan atau terputus.
Menulis Konten Tidak Perlu Kesal Karena Konektivitas Super Cepat
ASUS V241 memiliki fitur dual band 2x2 802.11 ac Wi-Fi (WiFi 5) untuk kecepatan yang 6x lebih cepat dari 802.11n. Enam kali lebih cepat saat menghubungkan dari AIO V241 dengan jaringan nirkabel lainnya. Nggak bakal sebel deh saat lagi asyik nulis konten terus tiba-riba macet wifi-nya. Port yang ada di AIO V241 berada pada lokasi yang tepat sehingga tidak menyulitkan pengguna
Speaker Bass-Reflex Yang Canggih
Sebagai Content Creator di
Podcast, tentu aku membutuhkan kejernihan suara saat mengedit audio sehingga
aku bisa tahu mana suara yang memiliki noise atau tidak. ASUS V241 ini memiliki
sistem audio Sonic Master yang sangat bertenaga. Kualitas audio ASUS V241
dengan jangkauan frekuensi menjadi lebih luas. SonicMaster adalah campuran perangkat
keras unggul dan perangkat lunak pintar yang dirancang untuk memberi kita audio
lengkap kontrol untuk suara yang benar-benar imersif untuk film, musik, dan
game. Teknologi ini benar-benar mendukungku untuk membuat konten.
Dua speaker stereo saling
terintegrasi dan berkualitas tinggi sehingga mampu menghasilkan suara 6W yang
jernih, bertenaga dan penuh. Volume menjadi bebas distorsi dan bass yang lebih
dalam. Pemrosesan Audio DTS membuat speaker kecil terdengar lebih baik dan
lebih besar.
Mikrofon AIO V241 ini mampu
memfilter semua distraksi latar noise. Frekuensi mereka menunjukkan akurasi
suasa ketika menggunakan Windows Cortana meskipun di lingkungan yang ramai.
Cortana asisten personal yang cerdas yang dapat mencari di Web, menemukan sesuatu
di PC. Penting banget menghilangkan noise saat rekaman audio atau mendengarkan musik, podcast dan menonton film.
Spesifikasi Unggul
Color
|
White |
Operating
System
|
Windows 10 Home - ASUS recommends Windows 10 Pro for business |
Processor
|
Intel® Core™ i5-8265U Processor 1.6 GHz (6M Cache, up to 3.9
GHz, 4 cores) |
Graphics
|
NVIDIA® GeForce® MX130,2GB GDDR3 |
Display
|
23.8-inch, FHD (1920 x 1080) 16:9, IPS-level Panel, Anti-glare
display, LED Backlit, 250nits, sRGB: 100%, Screen-to-body ratio88% |
Memory
|
-, 4GB DDR4 SO-DIMM x 2 |
Storage
|
1TB SATA 5400RPM 2.5" HDD, 128GB M.2 SATA SSD |
Side I/O
Ports
|
1x Kensington lock |
Rear I/O
Ports
|
1x HDMI out |
Camera
|
720p HD camera |
Audio
|
Built-in microphone |
Network and
Communication
|
Wi-Fi 5(802.11ac)+BT5.0 (Dual band) 2*2 – Gigabit WiFi |
Power Supply
|
ø5.5, 120W AC Adapter, Output: 19V DC, 6.3A, 120W, Input: 100~240V AC 50/60Hz universal |
Weight
|
05.10 kg (11.24 lbs) |
Dimensions
(W x D x H)
|
54.0 x 40.9 x 4.8 ~ 16.5 cm (21.26" x 16.10" x
1.89" ~ 6.50") |
Built-in
Apps
|
MyASUS |
Microsoft
Office
|
1-month trial for new Microsoft 365 customers. Credit card required. |
Regulatory
Compliance
|
Energy star |
Security
|
BIOS Booting User Password Protection |
Included in
the Box (Optional)
|
Wireless optical mouse |
Easily
Upgradable
|
Not available |
Gimana? ASUS AIO C241 benar-benar bikin jatuh cintaa kan? kalau aku sih lihat desainnya aja udah bikin meleleh apalagi tahu spesifikasinya! Jadi bermimpi pengen punya deh.
Harus Berani Memulai Personal Branding dan Digital Marketing
Ya. Setelah mendapat ilmu dari
Webinar tentang Digital Marketing dan beberapa materi yang aku peroleh dari
internet, aku mulai tahu apa yang harus aku lakukan untuk melakukan digital marketing. Sesuatu mendorongku untuk
berani melakukan itu. Aku harus berani mengeksplor segala ilmu yang aku
dapatkan untuk mendukung personal branding. Selain itu, aku benar-benar harus konsisten dan tetap di jalur sesuai dengan personal branding yang sudah aku buat.
Dengan dukungan teknologi yang
keren seperti ASUS AIO V241 yang sudah aku jelaskan maka pembentukan personal branding dan proses digital marketing
menjadi lebih mudah. Seorang marketer, writerpreneur, tentu tidak akan sukses
tanpa ada marketing, khususnya digital marketing.
Satu hal yang aku temukan setelah aku menulis ini adalah "Kesuksesan itu tak akan bisa dicapai tanpa keberanian dalam personal branding dan digital marketing. Dan keberanian itu dilakukan bukan asal tapi juga berdasar ilmu. Apalagi didukung dengan teknologi canggih seperti AIO V241.
Referensi:
https://www.urbanhire.com/blog/pentingnya-personal-branding-di-era-digital/
https://blog.penulis.id/id/pentingnya-personal-branding-di-era-digital/
https://www.dreambox.id/blog/inilah-alasan-pentingnya-personal-branding/
https://www.maxmanroe.com/manfaat-digital-marketing.html
https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-report-2020/
https://www.asus.com/id/support/FAQ/1038464/
mdp.co.id
Afrilia, A. (2018). Personal Branding Remaja di Era
Digital. Jurnal Komunikasi Vol 11 (1), 20-30.
Kannan, P., & Li, A. (2017). Digital Marketing:
A Framework, Review and Research Agenda. International Journal of Research
in Marketing, 22-45.
0 comments
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan memberi komentar.