Kembalikan Rasa Percaya Diri dengan ASUS Vivobook S14 S433

No Comments


Aku tidak seperti dulu.

Beberapa kali suamiku sering berkata bahwa aku tidak seperti dulu. Katanya, waktu kuliah aku terlihat begitu bersemangat. Beda sekali dengan sekarang.

Aku tak paham apa yang berubah dari sikapku. Aku merasa dari dulu sikapku begini-begini saja. Suatu waktu aku coba merenung. Cukup lama sampai aku bisa menyimpulkan alasan suamiku bisa berkata begitu.

Pertama, tanggung jawab sekarang lebih besar Aku bukan lagi seorang mahasiswa dan jomblo tapi sekarang aku adalah seorang istri dan ibu. Tanggung jawabnya lebih besar dan lebih banyak. Mungkin itulah yang mungkin terlihat berbeda di mata suami padahal aku merasa sama saja.

Selain itu, tidak mudah untuk memutuskan bekerja di kantor setelah menikah atau tidak. Ijazah tersimpan rapi dalam map tanpa digunakan untuk apa. Keputusan yang berat karena bekerja setelah menikah adalah impianku sejak kuliah, yang menjadi pesan orang tuaku, namun aku tidak bisa mewujudkannya. Dan hal itu memicu rasa tidak percaya diri ketika berkumpul dengan rekan-rekan.

Karena aku tidak bekerja di luar maka aku ingin tetap bisa bekerja meski dari dalam rumah. Cita-cita itu memang baru aku ikrarkan setelah aku menikah dan setelah memutuskan untuk tidak menerima tawaran pekerjaan menjadi dosen swasta. Alasannya waktu itu aku hamil dan masih tinggal di rumah keluarga jauh dari kampus. Aku ingin tetap bisa mengembangkan diri meski di rumah.

  

Hobi yang Terlupakan


Siapa sangka melakukan hobi bisa membawa pengaruh pada semangat dan menjalani kehidupan. Melakukan hobi membuat aku selalu puas dan senang setiap selesai melakukan hal itu.

Jika kuingat-ingat, dulu, aku punya beragam hobi. Di tengah penatnya mengerjakan tugas kuliah, biasanya aku melakukan hobi seperti bermain gitar sambil bernyanyi, berenang, utak-atik photoshop, editing video, menulis dan membaca. Dan aku ingat betapa puas dan senangnya diriku setelah selesai melakukannya. Mau lihat hasil edit foto yang kulakukan ketika aku kuliah? Please, jangan tertawa.




Ketika awal menikah, aku pikir wajar saja jika aku tidak sempat melakukan hobi-hobiku itu karena saat ini fokus dan prioritas sudah berubah seperti memperhatikan anak bermain, memasak, mencuci dan melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya. Itu saja sudah menghabiskan banyak waktu.

Setelah hampir enam tahun menikah, aku pikir justru aneh jika aku tidak menyempatkan waktu untuk melakukan hobi yang kusuka. Memang, sampai saat ini hobi yang masih sering kulakukan adalah menulis dan membaca. Dan alhamdulillah hobiku itu bisa menghasilkan uang. Lumayan bisa untuk memenuhi kebutuhan sendiri, anak, dan keluarga juga orang tua meski belum rutin. Dan mendapat penghasilan dari hobi ternyata memberi kebahagiaan tersendiri.

Kenyataannya, menjalani satu hobi dalam jangka waktu yang lama juga menimbulkan rasa jenuh. Aku pun ingin mencoba hobi-hobiku yang lain. Selain membuat hati senang, siapa tahu bisa menghasilkan uang dari hobi yang terlupakan itu.

Jika sudah jenuh, stres melanda, dan bawaannya selalu ingin marah terus. Aku tidak ingin hal itu terjadi di dalam rumahku. Melakukan hobi itu penting. Manfaatnya banyak seperti memberi kebahagiaan, menghilangkan stres, meningkatkan kesehatan, membuat waktu lebih efisien, dan menambah jaringan sosial.
Melihat betapa pentingnya melakukan hobi, maka beberapa bulan ini aku ingin melakukan hobi yang sempat terlupakan.

Sebenarnya sudah sejak lama aku ingin mengembalikan hobiku seperti bermain software editing video dan foto. Namun sayang laptop yang sudah menemaniku dari tahun 2009 tidak bisa digunakan lagi pada tahun 2018. Sementara Tabletku tidak support lagi untuk editing foto dan video. Banyak aplikasi yang tidak support. Dan itu sungguh menyedihkan.

Demi konten, laptop blank

Beberapa bulan lalu aku mengalami kejadian yang tidak mengenakkan. Entah mengapa aku begitu bersemangat ingin mengedit video demi konten Youtube lewat laptop suami. Jadilah aku mencari software beserta crack di google.

Setelah terinstal, ternyata laptop menjadi lemot. Akhirnya aku tinggal mengurus anak-anak. Dan tidak aku matikan.

Sampai besoknya, ketika suami ingin kerja, laptopnya menyala tapi layarnya hitam. Sempat masuk untuk ketik password tapi ketika ingin masuk desktop, layar langsung hitam. Dan itu berlangsung sampai harus instal ulang. Terpaksa, suami tidak bisa kerja.

Saat itu, qadarallah aku juga sedang ada pekerjaan bersama salah satu kementerian. Dan semua file ada di laptop. Hanya saja yang paling bingung adalah suamiku karena dia tidak menyimpan filenya di flashdisk atau di media lain. Sedangkan fileku sendiri sudah aku upload di Drive. Jadi kalau mau kerja harus pinjam latop mertua.

Kalau sudah begitu, aku merasa bersalah karena sudah instal software dengan crack yang menyebabkan crash. Terpaksa harus merelakan banyak software engineering yang hilang setelah instal ulang. Hiks. Alhamdulillah data juga tidak hilang karena aku minta mas servisnya untuk keep data.

Sebenarnya aku sudah ada niatan untuk membetulkan laptop sendiri tapi aku tidak yakin kalau laptopku bisa mendukung hobiku untuk editing video. Soalnya laptopku sudah lama, keluaran dua belas tahun yang lalu.

Akhirnya aku lupakan keinginanku. Toh, aku bisa pinjam laptop suami. Pikirku begitu. Tapi tragedi layar blank waktu itu membuat aku mikir berulang kali kalau ingin editing video di laptop.
So, sementara aku pinjam lagi ponsel suami untuk instal aplikasi edit video dari Play store. Setelah selesai edit video seadanya dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, aplikasi diuninstal lagi. 

Betapa ribetnya!

Salah satu konten yang aku unggah di Youtube saat masih mengedit dengan Tablet. Sayangnya sekarang aplikasi editing video di Tablet sudah tidak support.


Sedangkan ada konten yang aku upload menggunakan ponsel suami. Tidak seperti video para content creator yang keren sekali, videoku sangat sederhana.


Rebutan Laptop

Berjalan seiring waktu, kondisi pandemi Covid-19 yang membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk work from home (WFH), laptop menjadi barang yang harus dipakai bergiliran antara aku dengan suami.

Pernah waktu itu, suami diminta rapat oleh kantornya untuk lewat zoom, sedangkan di jam yang sama aku juga harus ikut meeting lewat zoom. Waktu itu aku sedang kerja sama membuat cerita dengan salah satu kementerian. Kami hanya punya satu laptop yang bisa dipakai zoom. Awalnya, aku sudah pasrah untuk tidak ikut meeting atau pinjam ponsel saudara. Ternyata malah suami yang mengalah untuk tidak ikut rapat. Hiks.

Tak hanya itu, pernah pula ketika tahun 2017, saat aku menang sayembara menulis Badan Bahasa Kemdikbud, aku diundang datang ke Jakarta untuk penyelesaian buku cerita anak. Peserta diwajibkan membawa laptop, sementara aku tak punya laptop. Peserta juga diminta menginstal software InDesign (software wajib yang diminta Badan Bahasa) untuk penyelesaian buku. Alhasil, suamiku mengalah. Aku pinjam laptopnya dan menginstal software itu.

Saat perjalanan, aku yang kurus ini menggendong tas ransel berisi laptop di belakang dan menggendong anak sulungku yang masih 1,5 tahun di depan.

Hal itu terjadi lagi di tahun 2018, Badan Bahasa mengundangku mengikuti pertemuan penulis di Jakarta. Yah, terulang. Suami harus mengalah lagi. Aku membawa laptopnya dan anak keduaku yang berumur 7 bulanan.

Di akhir tahun 2018, aku juga diundang ke Yogyakarta untuk mengikuti penyusunan bahan bacaan anak oleh FLP yang bekerja sama dengan INOVASI. Lagi-lagi, suami harus mengalah padaku. Laptopnya aku bawa lagi ke Yogyakarta.


Pentingnya Laptop Bagiku


Jika orang lain menganggap buat apa ibu rumah tangga punya laptop?
Kusadari, setelah melalui perjalanan panjang dalam dunia kepenulisan, laptop menjadi barang penting untuk mengembangkan diri, mengembalikan semangatku yang pernah hilang, dan mencari pendapatan tambahan.

Aku tidak mau lagi ada drama rebutan lagi dengan suami atau suami harus mengalah demi istrinya sementara suami juga punya pekerjaan kantor di laptop itu. Aku juga tidak mau menginstal macam-macam yang membuat laptop eror seperti waktu itu.

Kalau aku punya laptop sendiri, maka aku akan bebas mengedit video tanpa harus mengganggu suami yang sedang bekerja menggunakan laptopnya. Aku juga tidak perlu merasa bersalah lagi karena sudah merusakkan laptop suami. Suami juga tidak perlu mengalah demi istrinya jika istrinya harus keluar kota untuk mengikuti suatu pertemuan yang  menggunakan laptop.

Aku sempat kepikiran ingin beli laptop. Namun, aku mempertimbangkan banyak hal.
Aku harus mencari laptop yang bisa mendukung hobiku menulis dan edit video untuk konten Youtube. Laptop yang mungkin bisa mengembalikan semangatku seperti saat kuliah dulu.

Jadi, aku harus cari desain laptop yang trendy dan spesifikasi yang cocok untuk hobiku itu.
Selain itu, laptop yang ringkas dan tidak berat saat dibawa keluar kota menjadi pertimbanganku saat membeli laptop. Aku pernah punya pengalaman buruk saat menggendong ransel berisi laptop yang berat sampai membuat tulang ekorku sakit.

Suatu ketika, saat aku berada di benua biru tahun 2012, aku berlari mengejar bus. Karena terburu-buru, aku berlari sambil menggendong tas ransel isi laptop yang berat. Tiba-tiba seorang kakek berjalan di depanku dan aku hampir menabraknya. Karena tidak ingin dia terjatuh, aku berhenti. Tubuhku tidak seimbang. Beban berat di belakang punggungku membuat aku terjatuh ke belakang. Tulang ekorku menghantam jalanan aspal. Setelah itu, tiga hari punggungku sakit dan aku tidak bisa duduk lama lebih dari 10 menit padahal kuliah bisa sampai 3 jam dalam satu sesi. Efeknya, sampai sekarang tulang ekorku sakit sekali saat duduk lama atau dalam perjalanan jauh. Dan aku tidak mau lagi bawa laptop yang berat.

Pilihan Pertama

Penentuan tipe dan jenis laptop yang banyak membuat aku bingung untuk memilih yang mana. Bingung dengan spesifikasinya apakah sudah cukup untuk memenuhi kebutuhanku?


Ketika menonton video unboxing laptop ASUS Vivobook S14 S433 punya Kak Ikhwan Hariyanto, aku penasaran untuk mencari informasi tentang laptop itu.


Termasuk mencari informasi di website ASUS dan website lainnya.

Setelah mencari-cari informasi tentang laptop ASUS Vivobook S14 S433, aku yakin tak salah memilih ASUS Vivobook tersebut sebagai pilihan pertama untuk memenuhi kebutuhanku. Banyak hal yang menjadi alasan kenapa ASUS Vivobook S14 S433 bisa menjadi pilihan pertama.



Pertama, Bodi tipis dan ringan

Pertimbangan pertama saat membeli laptop adalah bodinya yang ringan dan tipis. Aku tidak mau lagi mengalami masalah tulang ekor sakit gara-gara bawa laptop yang berat.

Jadi aku mau cari laptop yang ringan. ASUS Vivobook S14 S433 adalah jawabannya. Alasannya, bahan laptop ASUS Vivobook S14 S433 adalah form factor Clamshell dan material alumunium alloy.

Material alumunium alloy (paduan) pada laptop ASUS Vivobook tipe tersebut memang digunakan untuk memperoleh kelebihannya yang ringan tapi tetap kuat.

Bodi laptop ini bisa tipis karena dimensinya 32.4 x 21.3 x 1.59 cm dan bobotnya hanya 1,41 kg. Ukurannya lebih kecil dibanding laptop 14 inchi lainnya. Sedangkan chargernya minimalis dan ringan yang hanya sekitar 200 gram.


Laptop yang ringkas dan ringan ini memang cocok buat dibawa bepergian bahkan menggunakan tas berukuran kecil sekalipun. Perangkat komputasi ini mendukung aku banget untuk tetap produktif kapan pun dan dimana pun. Memudahkan aku juga kalau lagi ada pertemuan di luar rumah. Nggak perlu rebutan dengan suami.


Kedua, Desain paling trendy


Dari dulu, aku termasuk orang yang seleksi terhadap penampilan laptop. Aku paling suka dengan laptop yang terlihat elegan. Jadi kalau dibawa kemana-mana, aku bisa percaya diri. Maklum, aku sering mengalami kurang percaya diri kalau sedang berkumpul dengan rekan. Dan aku tidak mau semakin minder hanya gara-gara desain laptop yang kurang trendy.

Dan ketika melihat penampilan laptop ASUS Vivobook S14 S433, aku tak perlu khawatir mengalami ketidakpercayaan diri karena ASUS telah menghadirkan tipe VivoBook yang paling trendy.

VivoBook tipe ini memberi kesempatan bagi penggunanya untuk melakukan kostumisasi bebas dalam hal warna. Artinya bisa memilih warna yang bervariasi. Terkesan sepele tapi bagiku, ini salah satu cara untuk membuatku lebih bersemangat karena berbeda dengan yang lain.

Pilihan warna pada laptop yang paling trendy ini sangat menarik, seperti Resolute Red, Gaia Green, Dreamy Silver, Indie Black. Semua tergantung selera dan karakter masing-masing sehingga VivoBook tipe ini terasa lebih personal.

Kalau untuk warna yang paling aku suka adalah Dreamy Silver karena kalem namun tetap elegan.



Sisi-sisi laptopnya terdapat diamond cut design yang membuat laptop terkesan elegan. Bagian belakang layar laptop ini juga dipadu dengan bahan polikarbonat sehingga tetap terlihat berkelas.

Selain itu, logo ASUS VivoBook di bagian depan menambah kesan elegan dan fleksibel karena tidak didesain di bagian tengah tapi sedikit ke pinggir sehingga  memiliki "Ruang Kosong". Hal itu memang disengaja agar VivoBook tipe ini bisa dipersonalisasi lebih jauh dimana pengguna bisa menempelkan stiker yang diinginkan seperti yang disediakan dalam paket penjualan laptop ini.


sumber : teknologi.id




Ketiga, Teknologi Layar Eksklusif


Layar laptop ini ukurannya 14 inchi Full HD (1920 x 1080 pixel) dengan panel IPS Level.
Teknologi yang ekslusif NanoEdge Display mampu menghadirkan bezel pada layar yang sangat tipis sehingga bisa menghadirkan screen-to-body ratio hingga 85%. Itulah kenapa ukuran keseluruhan bodi bisa lebih kecil. NanoEdge Display ini juga membuat layar tampak lega dan konten yang disajikan lebih immersive.



Kelebihan lain dari ASUS Vivobook S14 S433 adalah tampilan gambar pada layar yang tajam ini dirancang untuk kreativitas karena bisa menghasilkan warna pada color space sRGB hingga 100 persen. Dengan tingkat sRGB tersebut, maka laptop ini sangat cocok untuk content creator seperti video editor atau fotografer. 

Keempat, Performa Terbaik


ASUS VivoBook S14 S433 ini merupakan mesin penunjang produktivitas terbaik yang dilakukan dengan lancar tanpa hambatan.

Kenapa?

Karena laptop VivoBook tipe ini menggunakan diskrit graphic IGP UHD Graphics, VGA NVIDIA GeForce MX250 GDDR 5 2 Gb, dan penyimpanan berupa PCIe SSD yang mendukung pembuatan grafis, bekerja, menikmati hiburan, menonton film bahkan game esports. VivoBook S14 S443 ini menggunakan jenis MX250 yang full power sehingga performa maksimum untuk gaming.

Uniknya dari laptop ini adalah keberadaan sistem switching antara Intel UHD Graphics dan GPU NVIDIA yang selalu aktif sehingga mendukung untuk mengedit video, foto, bahkan untuk hiburan (menonton film dan main game Sports).

Sebenarnya untuk penyimpanan (storage) Intel Optane Memory H10 512 GB pada tipe VivoBook ini cukuplah untuk kebutuhanku. Namun, jika kalian merasa kurang, kalian bisa menambahkan storage karena masih ada slot M.2 PCIe yang kosong.

Berkat teknologi eksklusif Intel Optane Memory H10 512GB performa VivoBook ini, data yang diakses lebih cepat.

Saking cepatnya, untuk rendering video dengan Adobe Premiere Pro sebesar 45 MB hanya selama 1 menit 40 detik.
Berdasarkan hasil pengujian menggunakan Cinebench R20 dan PCMark 10, VivoBook ini berhasil meraih skor cukup tinggi dan terbukti cocok untuk penggunaan komputasi sehari-hari,

Jadi tak ada alasan lagi untuk tidak produktif.


Kelima, Hemat Daya


Nggak perlu khawatir dengan baterai habis di jalan karena laptop VivoBook S14 S443 ini hemat daya berkat mengadopsi baterai 50WHrs lebih besar dibandingkan laptop sekelasnya. ASUS Vivobook S14 S433 ini mampu bertahan hingga 11 jam 45 menit untuk video playback. Sementara daya tahan baterai untuk penggunaan web browsing dengan Chrome adalah 9 jam 40 menit.

Pengisian ulangnya juga termasuk cepat 40 menit sampai 50%. Prosesor Intel Core Generasi ke-10 ini membuat konsumsi daya lebih rendah sehingga laptop ini bisa menjanjikan daya tahan baterai yang ekstra.



Keenam, Konektivitas Cepat


Kelebihan dari ASUS Vivobook S14 S433 adalah adanya modul WiFi 802.11ax atau WiFi 6 yang merupakan teknologi data komunikasi  nirkabel generasi terbaru. Modul ini memiliki kecepatan transfer data hingga tiga kali lipat, kapasitas jaringan hingga empat kali lipat lebih banyak dan latency hingga 75 persen lebih rendah.

Bluetooth 5.1 termasuk seri Bluetooth yang terbaru dan memudahkan untuk transfer file yang lebih cepat.



Ketujuh, Konektor Cukup Lengkap


VivoBook ini menghadirkan berbagai macam port/konektor  untuk mendukung segala aktivitas komputasi penggunanya. Konektor ini dibagi menjadi kiri dan kanan.

Sebelah kiri : konektor :
HDMI,
USB 3.2 Gen. 1 Type C yang juga bisa dimanfaatkan untuk mengkoneksikan laptop dengan berbagai perangkat eksternal modern dengan interface USB Type-C. Transfer data menjadi lebih baik
3.5 mm Audio Combo.
Sebelah kanan : slot Micro SD Card Reader, 2x USB 2.0.




Kedelapan, Fitur Premium


Aku pernah lupa dengan password saat akan Log In ke Windows. Dan itu membuat aku uring-uringan. Akhirnya setelah itu, aku nggak menerapkan password pada laptopku. Suamiku juga begitu. Alhasil, pengamanannya kurang bahkan anakku sendiri bisa masuk ke Windows.

Kekhawatiran itu tidak akan muncul lagi ketika fitur premium ini hadir pada tipe VivoBook S14 S433 karena laptop ini sudah mendukung login dengan mudah lewat fitur Windows Hello yang memanfaatkan sensor sidik jari yang tersedia di laptop. Dengan fitur premium ini, laptop menjadi lebih aman karena hanya satu orang yang bisa mengaksesnya.




Kesembilan, Teknologi Fitur Lain Yang Tak Kalah Keren


Fitur lain yang dimaksud adalah keyboard, webcam, audio dan kaki karet. Keyboard pada ASUS Vivobook S14 S433 resisten terhadap percikan air. Tombol Enter yang unik karena diberi aksen warna kuning diberi nama “Yellow Gen-Z”. Selain itu keyboard juga terdapat backlit atau cahaya pada keyboard yang memudahkan kita saat mengetik pada ruangan yang minim cahaya.

Kaki karet di bagian bawah laptop bertujuan untuk menjaga laptop tetap melekat di meja. Jangan khawatir dengan aliran udara yang terjebak dan membuat panas, kaki-kaki laptop ini didesain lebih tinggi di bagian belakang dibanding kaki bagian depan. Tujuannya adalan untuk peningkatan sirkulasi udara di bawahnya.

Kebutuhan webcam yang memiliki resolusi yang tinggi sangat dibutuhkan untuk meeting lewat zoom, skype, dan lain-lain. Webcam pada VivoBook ini adalah HD 720 p.

Audio speaker pada VivoBook ini sudah bersertifikasi Harman/Kardon yang menjamin suara jernih dan lantang. Speakernya pun sudah menghadap ke depan, tidak ke bawah, sehingga suara lebih jelas dan tidak tertutup.


Kesepuluh, Suhu kerja yang aman


Laptop tipe ini memiliki suhu panas rata-rata 78-94 derajat celcius. Meskipun saat overload, suhunya tidak sampai keluar dan masih aman digunakan.

Kesebelas, Suara Kipas Laptop yang Tenang


Aku juga cukup mempertimbangkan suara kipas laptop ini. Aku tidak mau suaranya terdengar saat sedang ikut rapat atau di ruangan sunyi.

Kipas pada VivoBook yang terdiri dari single fan dan single heatpipe ini melindungi CPU dan GPU dari panas. Dan kipas laptop VivoBook ini suaranya tenang dan tidak terdengar.
Jadi, aku nggak khawatir dengan bunyi kipasnya karena suaranya tidak terdengar.

Keduabelas, Stiker Eksklusif dan Ekspresif


Jika ingin tampil beda, pengguna bisa memiliki stiker eksklusif untuk mengekspresikan jiwa muda yang dinamis sebagai hasil kerjasama ASUS dengan Muchlis Fachri (Muklay), seorang seniman visual asal Jakarta. Stiker unik lainnya juga bisa diperoleh pada setiap paket penjualan VivoBook S14 S433.




Jika membeli laptop ini di market place online, pembeli akan mendapatkan T-shirt eksklusif yang bekerjasama dengan Billionaire’s Project. Kemudian hasil penjualannya akan disumbangkan untuk membantu yang terkena dampak COVID-19.

sumber : gamebrott.com


Ketigabelas, Harga Jual


ASUS VivoBook S14 S433 memiliki dua varian prosesor dengan harga yang berbeda. Varian Intel Core i5-10210U memiliki harga jual Rp. 13.999.000,-. Varian Intel Core i7-10510U memiliki harga jual Rp. 15.999.000,-. Yah, dengan harga segitu sesuai lah dengan kualitas yang bagus. 

Asus VivoBook S14 S433 juga dijual di sejumlah marketplace seperti Blibli, JD.id, Bhinneka, Tokopedia, dan Shopee. Setiap pembelian laptop di e-commerce, akan disertai dengan T-shirt eksklusif Billionaire’s Project.

Keempatbelas, Garansi Cukup Lama


Garansi yang ditanggung setiap pembelian VivoBook tipe ini adalah 80% dari biaya jasa perbaikan dan biaya spare part untuk kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian pengguna. Sisa 20% dibayar oleh pengguna sendiri. Lamanya garansi adalah 2 tahun garansi global.


Spesifikasi ASUS VIVOBOOK S14 S433



Main Spec.
ASUS VivoBook S14 (S433)
CPU
Intel® Core™ i7-10510U Quad Core Processor (8M Cache, up to 4.9 GHz)
Intel® Core™ i5-10210U Quad Core Processor (6M Cache, up to 4.2 GHz)
Operating System
Windows 10
Memory
8GB DDR4 RAM
Storage
512GB M.2 NVMe™ PCIe® SSD with 32GB Intel® Optane™ Memory
Display
14.0" (16:9) LED backlit FHD (1920x1080) NanoEdge Display, 100% sRGB
Graphics
NVIDIA GeForce MX250 with 2GB GDDR5 VRAM
Integrated Intel HD Graphics 520
Input/Output
1x USB 3.2 (Gen1) Type-C, 1x USB 3.2 (Gen1) Type-A, 2x USB 2.0 Type-A, HDMI, Audio Jack, MicroSD card reader
Camera
720p HD camera
Connectivity
Wi-Fi 6(Gig+)(802.11ax), Bluetooth 5.0 (Dual band) 2*2
Audio
Built-in speaker, Built-in microphone, Audio by ICEpower®//harman/kardon (Mainstream)
Battery
50WHrs, 3S1P, 3-cell Li-ion
Dimension 
32.40 x 21.30 x 1.59 ~ 1.59 cm
Weight
1.4Kg with battery
Colors
Gaia Green, Resolute Red, Dreamy White, Indie Black
Warranty
2 tahun garansi global



Dare To Be You

Setelah mengetahui kelebihan-kelebihan ASUS VivoBook S14 S433, aku yakin laptop itu dapat mendukung hobiku, mengembalikan minatku pada editing video, bahkan mendukung menjadi content creator. Tanpa harus iri dengan kebanyakan temanku yang bisa bekerja di kantoran, aku juga bisa menggapai kesuksesanku sendiri meski dari hobiku.

Slogan "Dare to be You" mendorongku untuk mengembalikan hobi lama yang sempat tak terjamah sehingga aku bisa kembali pada diri sendiri, mengembalikan semangat dan rasa percaya diri seperti dulu. 

Betapa senangnya karena semua yang aku butuhkan itu ada di ASUS VivoBook S14 S433. ASUS telah menghadirkan tipe VivoBook yang paling trendy dengan performa terbaik dan hadir dengan prosesor Intel Core 10th Generation yang hemat daya dengan dukungan fitur premium seperti fingerprint sensor, teknologi fast charging serta backlit keyboard.


Dan aku berharap suatu saat aku bisa memiliki laptop ASUS VivoBook S14 S433 agar tidak perlu rebutan laptop dengan suami, tidak perlu pinjam ponsel suami untuk edit video dan foto, dan hobiku bisa tersalurkan.

Demi semangatku kembali.

Demi rasa percaya diriku kembali lagi. 

Dan demi suamiku yang tidak lagi merasa istrinya berubah.

:-)





REFERENSI








0 comments

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan memberi komentar.

Follower