Sempat Gagal Mudik
Sedih ya? Ya lah. Nggak cuma saya saja yang sedih, mbahnya yang lagi kangen si Raceqy dan Ghalib pun juga begitu. Kecewa.Jadi, waktu itu ada libur hari kejepit, saya manfaatkan mengunjungi orang tua yang kebetulan waktu itu ada di Ponorogo, tempat asalnya Bapak. Nah, waktu itu kok ya pas sekali tol Caruban banjir, dan di beberapa daerah termasuk Ponorogo juga banjir. Kami pun tahunya pas dengerin radio E100. Waktu itu qodarullah mobil kami baru sampai di Krian. Alhasil, kami berhenti di Krian dan mencari informasi dari Bapak.
Ternyata memang benar, beberapa daerah di Ponorogo dan Caruban banjir. Well, daripada kami mendatangi lokasi banjir terpaksa kami pending dulu pulang kampungnya. Padahal mbahkung udah kangen banget sama cucunya, si Raceqy. Bahkan sampai ngasih alternatif cara biar kami tetap kesana. Salah satunya mobil dititipin di rumah orang di Caruban terus dijemput Bapak pakai mobilnya yang tinggi. Wkwkwk. Tapi aku emoh. Akhirnya kami balik arah deh.
Sedih, sih tapi mau gimana lagi daripada menerjang banjir. Soalnya pernah tuh mobil menerjang banjir. Nyucinya kesel, terus kopling sempet nggak enak.
Beberapa minggu kemudian, saat ada hari libur kejepit lagi, akhirnya kami berangkat juga ke Ponorogo. Alhamdulillah nggak ada aral melintang.
Udara di desa Singgahan sebenarnya nggak jauh beda sih sama Kota Batu. Sama-sama sejuk soalnya Singgahan berada di kaki pegunungan Wilis. Katanya sih sekarang desa Singgahan udah nggak sedingin dulu tapi menurut saya tetap dingin.
Sekitar hari kedua, di pagi hari, bapak menyarankan kami makan nasi pecel. Bapak udah ngasih ancer-ancer. Cuma karena namanya di desa, nggak ada patokan yang bisa dikenali jadi deh saya sama suami sempat nyasar sampai ke desa yang tinggi sekali. Dan akhirnya gagal makan nasi pecel yang terkenal enak si Desa Singgahan.
TELAGA NGEBEL
Saat weekend, Bapak ngajak kami ke Telaga Ngebel yang nggak jauh dari Singgahan. Perjalanannya menuju Ngebel menurutku indah sekali. Maklum namanya juga orang kota jarang banget lihat pemandangan alam hehe. Kami melewati jalanan yang sempit, berkelok-kelok dan terus naik. Meski banyak jalan yang rusak, tapi pemandangannya sawah nan hijau.Akses jalan
Sebenarnya akses jalan untuk pergi ke Telaga Ngebel ini bisa lewat kota yang kayaknya jalannya lebih mulus. Tapi karena saya ada di desa jadi lebih dekat lewat terabasan. Dari Singgahan kami ke arah Pulung kemudian sampai pertigaan sebelum Pasar Pulung belok ke kanan. Nah, ikuti jalan saja. Setelah itu, saya nggak hapal. Haha. Memang lebih aman lewat kota saja. Karena jalannya banyak yang rusak dan cukup terjal. Namun, setelah dekat ke telaga, jalanan lebih banyak menurun. Oiya, karena jalan di telaga Ngebel cukup sempit jadi dibuat satu arah. Kita harus benar-benar memperhatikan tandanya ya.Tiket Masuk dan Jam Buka
Enaknya, wisata murah meriah di Ponorogo tidak perlu tiket masuk. Kita pun bisa berkunjung kapan saja karena wisata Telaga Ngebel tidak ada jam buka dan jam tutup. Hanya saja untuk permainan yang ada di Telaga Ngebel seperti perahu santai, speedboat baru buka sekitar pukul 08.00.Ngapain aja ke Telaga Ngebel?
Terakhir ke Telaga Ngebel itu tahun 2017. Waktu itu saya belum sempat keliling Telaga Ngebel. Ketika bulan lalu saya kesana lagi, saya melihat beberapa perubahan dalam pengembangan wisata keluarga tersebut. Telaga Ngebel sekarang memiliki landmark yang bertuliskan "Telaga Ngebel" di pinggir danau.Patung di Telaga Ngebel |
Selfie or Wefie Asyik!
Sayangnya, pengunjung hanya bisa berfoto di depan landmark itu ketika menaiki perahu santai atau speedboat. Penumpang bisa meminta sang nahkoda mendekati landmark demi sebuah foto. Tak hanya itu, saya melihat gapura berbentuk Reog dan patung yang mengarah ke telaga sebagai tempat untuk berfoto. Selain itu, terdapat bangunan terbuka untuk tempat duduk di pinggir telaga. Di sini anginnya sepoi-sepoi ditambah lokasi Telaga Ngebel yang berada di dataran tinggi membuat udaranya cukup sejuk.Makan durian, nyammmm!
Kalau datang ke Telaga Ngebel saat musim durian yaitu sekitar bulan Maret atau April, maka teman-teman akan melihat banyak sekali penjual durian yang menggunakan pick up atau yang diletakkan di depan warung-warung bambu pinggir Telaga. Jadi jangan lewatkan kesempatan makan durian dari Ngebel ini.Qodarullah saya dapat daging durian yang manis, lembut dan harum. Harganya saya kira sesuai lah sama enaknya durian sekitar 35.000 rupiah! Pas saya ke masjid ternyata memang banyak sekali pohon durian di dekat telaga Ngebel bahkan saat saya mau ke Mloko Sewu, tempat asyik melihat sunset juga banyak sekali pohon durian.
Wisata Kuliner juga!
Memang di beberapa titik, banyak warung bambu sebagai tempat menikmati kopi dan pemandangan telaga. Sayangnya, tempat itu lebih enak dikunjungi saat menggunakan motor karena tidak ada tempat parkir yang cocok untuk mobil. Kalaupun ada, tempatnya dekat permainan perahu santai dan speedboat.Tak hanya warung bambu, di dekat pintu masuk perahu santai banyak sekali warung-warung berderet di pinggir danau. Makanan yang dijual pun beraneka ragam mulai dari gorengan, mie instan, kopi, teh, sampai nasi dan ikan bakar. Kita tinggal milih mau makan di warung atau rumah makan. Kalau rumah makan masih jalan lagi.
Warung Sederhana pinggir telaga Ngebel. |
Fasilitas Tempat Wisata Telaga Ngebel
Tempat wisata murah meriah ini juga menyediakan banyak fasilitas agar pengunjung merasa nyaman berwisata ke Telaga Ngebel.Warung dan Restaurant: Kuliner Asyik Menghadap Telaga
Pengunjung tak perlu risau jika kelaparan saat berwisata ke Telaga Ngebel karena banyak sekali yang menjual makanan di Telaga Ngebel, seperti bakso, gorengan, mie, ayam bakar, ikan bakar, dan lain-lain. Harganya juga tidak mahal. Pengunjung juga bisa menikmati kuliner ikan bakar di balkon restaurant yang langsung menghadap ke Telaga Ngebel. Pengunjung tinggal memilih restaurant mana yang dituju.Restaurant Menghadap Telaga Ngebel |
Naik Speedboat dari Restaurant |
Parkir
Menurutku, fasilitas ini masih kurang teratur karena di beberapa tempat tidak ada parkir untuk mobil padahal pengunjung ingin berhenti di sana. Jika mobil sembarangan berhenti juga akan mengganggu sirkulasi kendaraan mengingat jalan di sana cukup sempit.Begitu juga saat saya ingin membeli durian di pinggir Telaga. Bapak saya parkir dekat dengan penjual durian. Yang pasti ini tidak merepotkan saya dan keluarga karena tak perlu berjalan terlalu jauh untuk bisa menikmati durian.
Sementara ketika saya ingin ke dermaga kapal untuk naik perahu santai, maka bapak saya cari parkiran di tempat lain yang lebih dekat dan di pinggir jalan. Namun, apa daya, sudah banyak motor-motor parkir pinggir jalan.
Perahu Santai
Saya mengajak anak-anak, suami dna orang tua untuk naik perahu santai tapi si bapak nggak mau jadinya cuma berlima. Harga satu tiket kalau tidak salah 8.000 rupiah. Kita sudah diajak berkeliling telaga Ngebel selama kurang lebih 20 menit. Kita juga bisa foto dengan landmark bertuliskan Telaga Ngebel sayangnyaaa foto dari jarak yang cukup jauh.Naik Perahu Santai |
Foto di Landmark Telaga Ngebel |
Speed Boat
Waktu itu saya penasaran pengen naik speed boat keliling Telaga Ngebel tapi kayaknya si kecil Ghalib nggak bisa ditinggal emaknya sepuluh menit aja. Jadi terpaksa saya batalkan. Harga tiketnya 70.000 rupiah. Saya lupa itu untuk per orang atau per kapal. Cuma menurutku harga segitu standar sama seperti speedboat di tempat wisata di Rowo Klampok.Masjid
Di kawasan Telaga Ngebel ini, terdapat masjid yang cukup besar di pinggir jalan. Jangan kaget kalau pas wudhu airnya dingin bangeett. Masjid ini juga bersih kamar mandinya. Kalau pas weekend, antri kamar mandinya lumayan banyak.Toilet
Kalau kejauhan menggunakan fasilitas kamar mandi di masjid, di area Telaga Ngebel juga ada toilet. Lihat saja di dekat dermaga perahu. Ada papan kayu bertuliskan toilet. Tapi kayaknya saya lebih suka toilet di masjid.Villa dan Hotel
Saya cukup heran kalau ternyata di kawasan wisata Telaga Ngebel ini banyak sekali Villa dan Hotel. Ada yang berada di pinggir jalan depan telaga, ada yang harus masuk gang dulu, ada yang agak tinggi. Bangunannya ada yang hanya seperti rumah warga biasa. Saya lihat desain bangunannya nggak modern seperti hotel-hotel di kota. Harganya juga bervariasi mulai dari Rp.100.000,- sampai Rp. 300.000,-.Ruang Terbuka untuk Panggung
Di tahun 2017 saya kesana pas banget ada acara di Telaga Ngebel. Begitu mau mask ke Ngebel saya ditawari karcis padahal gratis. Karena jalanan cukup sempit, dan banyak kendaraan yang ikut acara, jadinya susah geraknya. Di dekat pusat kuliner Ngebel situ, tepatnya di balik warung, ada ruang terbuka yang sudah di plester dan ada panggungnya.Ada rencana pergi ke Ponorogo? Kayaknya memang nggak boleh dilewatkan berwisata ke Ngebel dan Mloko Sewu yang akan saya ceritakan di artikel lain.
0 comments
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan memberi komentar.