Saya, suami dan anak-anak berkunjung ke Jatim Park 3, tepatnya ke Dino Park. Satu jam sebelum kami berangkat ke Jatim Park 3, Raceqy mengalami insiden yang membuat moodnya turun.
Kaki jempolnya kejatuhan besi (kayaknya dilempr adiknya) gara-gara adiknya ngamuk mainan besi diambil masnya. Saya lagi siap-siap di kamar pakai jilbab mau beli roti sama susu. Jadilah dia nangis-nangis nggak berhenti. Setelah itu, moodnya jadi turun drastis.
Dalam perjalanan, saya mampir untuk beli susu dan roti. Setelah makan roti, dia pun minum susu. Hatinya sedikit lebih tenang. Ketika sampai di Dino Park pun dia terlihat lebih bersemangat tapi dia maunya digendong atau naik stroller, nggak mau jalan kaki.
Karena saya membawa mobil sendiri, jadi sampai sana saya menunggu rombongan kantor suami di hall Jatim Park 3. Rupanya mereka masih terjebak macet padahal berangkat jam 7 pagi dari Surabaya tapi jam 11 siang belum sampai juga. Di hall Jatim Park 3 sudah banyak sekali pengunjung lain dari berbagai kota yang siap-siap menjelajah Jatim Park 3. Saya duduk-duduk sambil menikmati kotak makan siang yang sudah disediakan panitia family gathering. Panitia konsumsi ini memang sudah tiba duluan di Jatim Park 3. Alhamdulillah sih jadi saya dan suami bisa makan duluan.
Lokasi
Jatim Park 3 ini berada di Jl. Ir. Soekarno No. 144, Beji, Junrejo, Kota Batu. Sebenarnya dari Kota Malang kalau ke Kota Batu pasti melewati JTP 3. Sayangnya, karena sampai pertigaan kendaraan dari Malang harus belok kiri ke arah terminal dan pasar terpaksa harus belok-belok.Setelah membayar karcis masuk JTP 3 sebesar 8.000 rupiah untuk mobil sedan, suami pun menurunkan saya di lobby JTP 3 karena hujan. Setelah menurunkan stroller, saya menaikkan Raceqy di stroller, suami mencari parkir.
Sholat First, tapi antri!
Di lobby sudah ramai sekali pengunjung yang datang. Waktu itu waktu menunjukkan pukul 12 siang. Sedangkan Dino Park dibuka pukul 11.00. Setelah makan siang, kami pun sholat dzuhur dulu.Petugas di ujung eskalator pun menyuruh kami naik lift karena membawa stroller. Demi keamanan juga ya. Pas di toiler, sudah banyak sekali orang antri wudhu. Saya menyuruh suami dulu sholat sembari menunggu barang-barang. Harapannya sih biar antrian tidak mengular. Eh, ternyata sama aja sih setelah suami selesai, tempat wudhu wanita masih banyak sekali yang antri.
Sudah antri di tempat wudhu, ternyata saya harus antri lagi di tempat sholat. Hmm.. maklum mungkin pas lagi weekend dan hari Selasa hari libur imlek jadi orang-orang berbondong-bondong liburan.
Fans Dinosaurus pasti suka ke Museum Dino
Apa anak-anak kalian penggemar dinosaurus? Kalo iya, memang lebih baik kesini aja. Pasti excited banget. Lah, anak saya nggak terlalu heboh soalnya sama dinosaurus jadi dia kesana tanpa ekspresi ditambah mood turun gara-gara kakinya kejatuhan besi. Maklum paket dibayari kantor ya Dino Park ini, lagian kalau ke The Legend Star, nggak begitu cocok sih sama anak-anak.Setelah dipakaikan gelang oleh petugas, kami masuk ke ruangan yang cukup besar. Di dalamnya banyak dinosaurus yang sudah berbentuk fosil dan dibentuk sebesar badan dinosaurus. Di pinggir-pinggirnya banyak tulisan-tulisan tentang dinosaurus yang herbivora, karnivora maupun omnivora.
Memang ya bagi pecinta dinosaurus, Dino Park ini jadi tempat yang menyenangkan.
Museum Dino di Jatim Park 3 |
Setelah berada di ruangan yang penuh dengan tulang dinosaurus, saya pun ke lantai bawah. Saya melihat banyak sekali orang antri yang ternyata antrian untuk naik kereta mengelilingi taman dinosaurus.
Petugas meminta saya melipat stroller, nggak ada tempat untuk menitipkan stroller. Atau mungkin saya yang nggak tahu ya? Jadi terpaksa saya dan suami bergntian mengangkat stroller sambil antri. Memang sih ada tempat duduknya tapi tetap saja pegel bowk. Sampai-sampai temen kantor suami bantuin bawa stroller juga. Jadi nggak enak saya.
Kereta Lima Zaman
Sebelum kami naik kereta, kami diminta foto keluarga. Akhirnya giliran saya dan suami naik kereta. Pertam-pertama, pengunjung ditunjukkan sejarah kehidupan dinosaurus sampai akhirnya mereka punah karena cuaca ekstrim san nggak bisa beradaptasi. Tubuh mereka terua terkubur hingga menjadi fosil tulang belulang. Setelah nonton film singkat, kami diajak mengelilingi taman yang terdapat patung dinosaurus yang bergerak juga hewan-hewan yang ada di tiga zaman.Kereta Lima Zaman |
Wahana Lima Zaman |
Setelah naik kereta, ada stand tempat mencetak foto dengan background lingkungan dinosaurus di tiga zaman. Harganya 80.000 per bingkai foto.
Dino Action Naga Cloning
Setelah naik kereta, kami berada di outdoor melewati jembatan berakar. Di sungainya banyak patung dinosaurus (aku sebut aja dinosaurus ya karena nggak tahu nama-nama mereka yang berbeda jenis itu hehe). Saya melihat pengunjung naik kapal di Dino Action Naga Cloning dan meluncur dengan terciprat air. Seru kelihatannya. Tapi antrinya nggak nguatin. Hehe.
Dino Action Naga Cloning Antri Saat Liburan |
Foodcourt dengan sistem kartu
Setelah jembatan, ada foodcourt yang menggunakan sistem kartu deposit. Jadi tiap pengunjung yang ingin membeli di foodcourt, harus deposit kartu minimal 25.000,-. Karena saya cuma mau beli minum, terpaksa saya membatalkan. Sebenarnya sisa uang di dalam kartu pun bisa dikembalikan. Kartu ini berlaku selama 1 bulan. Pakai sistem kartu deposit pun yang beli juga banyak banget. Terpaksa saya cari penjual minum di luar foodcourt.Sayang saat saya kesana saya belum sempat ke The Rimba, Iced Age, 3D, dan Family Fun Rides . Saya cuma mengajak anak bermain di Active Fun House, bumpercar, dan bermain pasir di Dino School. Saat anak dan ayahnya bermain bumpercar, saya berkeliling cari spot foto. Hehe.
Street Food Serasa di Timur Tengah
Di dekat Dino School, banyak street food tanpa harus pakai kartu seperti di food court. Makanan yang dijual juga beragam, ada pentol, siomay, batagor, es krim, chicken snack, stik singkong, singkong keju, dan lain-lain. Harganya juga tidak terlalu mahal sekitar 10.000 ke atas.Street Food di Dino Park |
Uniknya, Street Food ini desain bangunannya seperti di Timur Tengah ditambah patung Dinosaurus di beberapa tempat. Ada karpet yang dijejer di depan bangunan. Tulisan-tulisan di depan rumah juga ala-ala arab.
Dino School
Setelah selesai naik bumpercar, hujan pun turun. Saya mengajak anak ke Dino School. Di dalamnya ada tempat bermain pasir, disediakan ertas gambar dan crayon serta tempat duduk lesehan yang beralaskan puzzle-puzzle bergambar. Sambil menunggu hujan, anak asyik sekali bermain pasir. Yang paling enak sih, pakai fasilitas di Dino School nggak pake bayar alias Gratis!Dino School tempat bermain anak |
Bermain pasir di Dino School |
Hujan pun tidak begitu deras lagi, kami memutuskan segera keluar dari Dino School karena sudah jam 4 sore. Kami pun memakai payung bersama dan berdempet-dempet, hahaha. Kalau anak ibu-ibu suka Dinosaurus emang cocok banget nih ke Dino Park. Tapi kalau ibu-ibu pengen wisata selfie mending sih pilih The Legend Park. Ada lokasi-lokasi di beberapa negara seperti Jepang, Belanda, dan lain-lain (alias nggak hapal, hehe). Pintu masuknya nggak jauh dengan Dino Park loh.
Tiket Masuk Jatim Park 3 menurut seorang teman sih termasuk murah. Untuk Dino Park tiketnya saat weekend Rp. 100.000,- udah hampir semua wahana.
Tiket Masuk Jatim Park 3 |
Jatim Park emang keren banget sih, tiketnya juga lumayan ramah di kantong .. kalo bawa anak kesana jadi super happy anaknya
BalasHapusKece bngt tempatnya
BalasHapusJadi tambah kepengen ke jatim park kak, baru masuk list tempat yang wajib dikunjungi
BalasHapusIni udah masuk wish list loburan keluarga kami mba semoga kesampaian yaa. Uuh mupeng deh
BalasHapuswah seru banget ajak keponakan kesini ya, seru
BalasHapus