Kalau mau berangkat malam, Raceqy susah mau tidur sendiri, maunya dikeloni emaknya. Kalau sudah begitu, saya nggak bisa menyusui adiknya, Ghalib. Kalau misal berangkat siang, kasihan mobilnya harus kerja rodi karena terik matahari mempercepat mesin mobil panas.
Ah, daripada kasihan Ghalib nggak bisa disusui, akhirnya kami memilih berangkat pagi saja. Kami pun berangkat lewat Pujon dan tembus Pare (Kediri). Saat perjalanan jauh begini, saya memilih baju kancing depan biar mudah menyusui. Biasanya saya pakai baju tanpa kancing depan (soalnya kehabisan baju kancing depan, hehe) dan kalau mau menyusui harus sembunyi-sembunyi.
Kalau saja saya dari jaman sebelum nikah sudah investasi baju berkancing depan atau resleting depan pasti sekarang nggak kebingungan kalau mau jalan-jalan dengan bayi. Karena mau menyusui juga gampang.
Satu lagi kekhawatiran saya adalah Raceqy yang bolak balik minta ke kamar mandi karena dia lagi fase toilet training.
Baca juga : Mengajarkan Toilet Training Bayi Dua Tahun
Alhamdulillah, sih, sampai Pare dia cuma minta ke kamar mandi sekali katanya mau “eok” alias mau buang air besar. Setelah itu, dia mengantuk dan minta dipeluk alias dikelon emaknya. Untungnya si bayi sudah selesai minum asi dan sudah tidur. Jadinya saya menaruh si bayi di kursi belakang. Raceqy pun tidur di pangkuan saya. Ya, beginilah resiko anak usia jarak dekat.
Di tengah perjalanan, suami sangat mengantuk. Maklum puasa jadi cepat mengantuk. Mau tak mau saya pun menggantikan menyetir. Itu pun saya menaruh Raceqy pelan-pelan biar dia nggak terbangun. Tapi baru sampai Nganjuk, Raceqy sudah bangun dan minta peluk. Akhirnya saya minta suami saya menyetir lagi walau belum sempat tidur.
Sekitar jam lima sore akhirnya tiba di Sragen. Saya pun segera memasak air untuk memandikan Ghalib air hangat. Setelah berbuka puasa dan makan malam, saya dan suami langsung terkapar setelah perjalanan jauh sedangkan Raceqy masih semangat main sama Mbahnya.
Lima hari di Sragen, tak ada aktivitas yang berarti. Alias kami hanya leyeh-leyeh di rumah sedangkan Raceqy main sepanjang hari. Paling-paling saya dan suami cari sinyal internet ke alun-alun sambil makan mie ayam dan pergi nongkrong minum susu jahe. Itupun dua hari sebelum lebaran. Saya juga nggak tahu kenapa di rumah Mbah susah sekali sinyal internet.
Allahuakbar... Allahuakbar... Allahuakbar...wa lillahilhamdu..
Akhirnya tiba juga hari Idulfitri 1439 H. Setelah menyetrika jilbab dan baju menyusui dari Mooimom, saya pun segera bersiap-siap mandi dan memandikan si kecil karena sholat Idulfitri dimulai pukul enam pagi. Padahal saya sudah menyiapkan baju sejak jam empat pagi kok tetap saja saya harus tergopoh-gopoh menyiapkan semuanya. Untungnya saya selesai menyiapkan semuanya sebelum jam enam itu pun ada yang dibantu mbahnya.
Sekitar lima menit, saya dan keluarga sampai ke masjid. Setelah saya dan ibu sudah dapat tempat, tidak lama sholat ied pun dilaksanakan.
Banyak yang khawatir kalau anak saya rewel nangis saat saya tinggal sholat. Alhamdulillah saat sholat si bayi nggak rewel.
Setelah selesai dan sambil menunggu ceramah, saya pun langsung menyusui si kecil. Saya sangat terbantu karena memakai baju menyusui dari Mooimom. Produk baju menyusui dari Mooimom namanya Striped Vest Long-Sleeved Nursing Shirt with Collar. Saya singkat Striped aja ya.
Desainnya yang Striped memudahkan saya menyusui si kecil karena ada bukaan di bagian tengah dada. Ada luaran dan dalaman yang menyatu dimana luarannya ini yang berdesain garis-garis sedangkan dalamannya berwarna putih polos yang bisa dibuka untuk menyusui. Jadi tetap aman.
Apalagi desain Striped bergaris yang membuat saya tidak terlihat seperti emak-emak dengan dua anak. Hehe. Saya termasuk penyuka baju dengan tampilan kasual dan sederhana seperti baju Striped ini. Walaupun sederhana, baju Striped ini memiliki kerah seperti kemeja tapi tidak terlihat serius atau formal. Di foto ketutupan jilbab.
Saya pilih ukuran paling kecil. Saya kira bakal ngepres di badan ternyata cukup longgar. Memang, baju ini bisa dipakai untuk ibu hamil. Untungnya ada tali portable alias bisa dilepas pasang. Saya bisa menyesuaikan lebar baju dengan badan saya. Resletingnya juga bagus.
Untungnya karena saya pakai Striped yang terbuat kain katun, saya nggak begitu kegerahan. Kainnya juga menyerap keringat. Walaupun warnanya putih tapi tidak menerawang. Karena warnanya yang putih, jadi kalau mau nyuci baju ini harus dipisah dengan warna lain. Sayang kan kalau warnanya kelunturan warna baju lain.
Pilihan baju menyusui dari Mooimom sebenarnya banyak banget. Kalian bisa pilih-pilih di website Mooimom.
Setelah mengunjungi keluarga besar di Sragen, kami pun beristirahat. Hari kedua lebaran, saya mengunjungi keluarga dari bapak saya di Ponorogo dan bersilaturahmi ke tempat saudara mbah dan pakde bude. Saya menyempatkan diri membeli sate ayam ngepos yang sangat terkenal itu. Malam kedua lebaran, saya dan suami balik ke Malang karena lusanya ikut acara keluarga suami di Porong.
Oiya, lupa..mumpung bulan syawal, saya ucapkan Selamat Idulfitri 1439 H ya. Taqabbalallahu minna wa minkum. Shiyamana wa shiyamakum.
Kalau mau beli baju menyusui dari Mooimom atau produk lainnya bisa cuss langsung aja kesini ya:
Website : Mooimom.id
Facebook fanpage : Mooimom Indonesia
Instagram : Mooimom.id
Alhamdulillah yaaa. . . .
BalasHapusAnak2 mudah diajak kerjasama
😍😍😍
Iyaa mba alhamdulillahh 😁
HapusAlhamdulillah yaaa. . . .
BalasHapusAnak2 mudah diajak kerjasama
😍😍😍