Bagi kalian yang berasal dari luar kota sedang berlibur ke Kota Batu pastinya akan mencari penginapan. Ini tentunya menjadi kesulitan sebagian besar dari kalian dalam memilih hotel yang recommended, bersih, dan nyaman.
Pengalaman saya mencari hotel untuk berwisata itu tidaklah mudah. Selain melihat dari situs hotelnya sendiri, biasanya saya bakal mencari review dari pengunjung yang sudah pernah tinggal di penginapan itu. Sayangnya, belum tentu semua memberikan reviewnya.
Atau, kalaupun ada kita harus selektif dalam menerima informasi mengenai hotel di internet. Informasi yang lengkap setidaknya memudahkan pengunjung dalam mempertimbangkan pemilihan tempat menginap. Walaupun lengkap, terkadang infonya tidak sesuai kondisi aslinya. Jelas mengecewakan banget, lah.
Kalau misal kalian mencari-cari hotel di Kota Batu dan menemukan
Hotel Zamzam, kalian akan mencari info sebanyak-banyaknya tentang hotel itu, ya, kan?
Oiya, pemberian nama Zamzam pada hotel ini terinspirasi saat pemilik hotel ini pergi ke Mekah dan air zamzam adalah sumber kehidupan yang terus mengalir. Diharapkan hotel Zamzam ini seperti air zamzam itu.
Saya coba membantu memberikan pertimbangan dan
alasan kenapa kalian harus menginap di Hotel Zamzam?
Tenang, saya juga tidak membagus-baguskan hotel bintang tiga ini, saya menulis apa adanya, dan pasti ada kekurangan juga yang akan saya jelaskan nanti. Kelebihan dan kekurangan ini adalah menurut pengamatan saya saat melakukan tour hotel di sana.
1. Lokasi
Lokasi hotel ini sangat strategis. Dekat dengan Museum Angkut, Jatim Park, Agro Kusuma, Museum D'Topeng, dan alun-alun Batu.
2. View pegunungan baik dari kamar atau dari restoran
Topografi Kota Batu yang berbukit-bukit membuat beberapa lokasi di kota Batu menawarkann pemandangan yang sangat bagus. Tidak terkecuali hotel ini.
Saya merasa perancang/arsitek bangunan hotel ini sangat pintar dalam pemilihan lokasi. Kamar-kamarnya dominan menghadap utara dan selatan. Arah utara kita bisa menikmati pemandangan Gunung Arjuno dan Gunung Banyak. Arah Selatan kita disuguhkan pemandangan Gunung Panderman dan Gunung Welirang.
Entah, saya selalu takjub setiap melihat pemandangan gunung yang berdiri dengan megahnya. Apalagi saat pihak hotel menunjukkan kamar-kamarnya yang menghadap view pegunungan itu. Haa.. rasanya pengen menginap disana! ONE DAY, ya!
|
Pemandangan dari Resto |
Yang jelas, ini cocok buat pegunjung yang lagi jenuh dengan kehidupan perkotaan, tinggal di hotel dengan pemandangan alam ini insyallah membuat jiwa segar kembali dan merasa tenang.
|
Membayangkan duduk sore sambil menikmati pemandangan ditemani segelas coklat hangat. Membayangkan saja seru! |
Tidak cuma dari kamar, loh, pemandangan pegunungan juga bisa dilihat dari restoran. Saya malah membayangkan dinner romantis saat malam hari sambil menikmati gemerlap lampu kota Batu. Atau menikmati sarapan syahdu dengan pemandangan pegunungan dan kabut tipisnya.
Iya, waktu tour kemaren saya cuma merasakan makan siangnya. Jadi bisa membayangkan saat sarapan dan makan malam.
Bagi penulis, view yang keren ini bisa menjadi mata air inspirasi yang terus memancar tanpa henti. Suasananya itu, loh, gregetan ingin mengeluarkan laptop terus memulai mengetik.
Saking asyiknya melihat pemandangan gunung, saya sampai tidak sadar kalau ternyata ada kebun buah naga!
|
Woh, jarang-jarang lihat kebun buah Naga begini suburnya! |
3. Kamar luas walau di ukuran paling kecil
Saat saya ditunjukan kamar superior yang paling kecil, saya agak kaget. Wah, kamar paling kecil saja masih cukup luas. Padahal hotel-hotel yang pernah saya kunjungi, kamar paling kecil tidak seluas ini!
|
Salah Satu Kamar Hotel |
Fyi, di Hotel Zamzam memiliki 76 kamar dengan 7 tipe yaitu superior, deluxe, executive, family standar, family deluxe, junior suite dan deluxe suite. Spring bed nya pakai Kingkoil. Di kamar tersedia free wifi, tv cable, kulkas mini, AC, dan air hangat.
Bisa klik website
Zamzam hotel & convention untuk booking atau klik travel site seperti tripadvisor dan traveloka
4. Parkir cukup luas
Begitu masuk parkir, saya bebas memilih parkiran, karena tempatnya cukup luas. Saat pulang pun walau ada bis-bis yang parkir, saya masih biasa leluasa ngedrift alias ngesot-ngesotin mobil. Eh, nggak, kok! saya nggak bisa ngedrift, hehe... Hanya saja untuk mundurin mobil saya tidak perlu khawatir tertabrak kendaraan lain yang parkir.
5. Furniture bagus
Mungkin ini bukan menjadi pertimbangan dalam memilih hotel, tapi furniture, kan, juga penting untuk menunjukkan kualitas hotel. Furniture dari bahan kayu yang terlihat berkualitas. Meja untuk menaruh barang-barang ataupun makanan. Oiya, ada safety box-nya juga, loh, di dalam lemarinya. Brankas kecil yang membuat uang anda aman.
|
Furniture-nya keren |
|
Brankas di dalam lemari |
6. Child services tersedia
Hotel ini menyediakan fasilitas baby sitting/child services. Nah, sayangnya saya tidak menanyakan hal ini ke pihak hotel. Tapi saat saya kesana, anak saya, yang baru berusia 15 bulan ini, sangat senang dengan sifat "jago momong" -nya pegawai hotel ini, hehe. Biasanya anak saya akan menangis parah dengan orang baru, tapi sama pegawai hotel tidak sama sekali.
Saya juga kurang paham untuk fasilitas baby sitting yang disediakan hotel ini, sayangnya saya lupa menanyakannya. Untuk child services, hotel menyediakan baby high chair alias tempat duduk bayi di restorannya. Saya juga tidak menanyakan jumlahnya ada berapa.
|
Saya baru tahu kalau ada kursi bayi, tahu begitu, si kecil saya suruh duduk sendiri, hmm.. |
7. Pelayanan ramah dan bagus
Kalau di skoring untuk variabel ini, saya beri nilai 8,8! Orangnya ramah, sopan dan murah senyum. Dari mulai mau parkir sudah disuguhi keramahan tukang parkir yang bersedia menunjukkan tempat parkir (padahal tempat parkir luas, loh, saya bisa tinggal milih tanpa harus pak parkir bersusah payah berdiri dari tempat duduknya untuk menunjukkan pada saya tempatnya. Akhirnya malah diarahkan untuk parkir, deh. Rejeki saya, hehe.)
8. Menu sehat dan non MSG
Karena saya hanya merasakan makan siang, saya cuma bisa kasih komentar sedikit soal rasa yang menurut saya tidak hambar. Ternyata saat ke dapurnya, dapat info kalau masaknya tanpa MSG. Tahu, kan, rasanya kalau pakai MSG dan tidak. Wah, alhamdulillah kalau begitu. Anak saya tadi ikut makan soalnya. Aman, deh, kalau makan di Panderman Resto hotel ini.
|
Datang ke dapur lihat menu makanannya |
9. Ada musholla
Selain memperhatikan kualitas fisik dan pelayanan, hotel ini juga memperhatikan kemudahan umat Muslim untuk beribadah. Musholla-nya juga cukup besar. Setiap Jum'at juga diadakan sholat Jum'at berjamaah. Orang kampung dan dari Agro kusuma juga kadang sholat disana. Aksesnya tidak harus lewat lobby hotel, tapi ada pintu belakang yang menghubungkan masjid dan perkampungan.
|
Musholla hotel |
10. Kebersihan terjaga
Buat saya yang bawa anak kecil, kebersihan adalah yang utama. Maklum anak kecil, kan, sukanya ngesot di lantai, duduk-duduk, bahkan sembunyi di balik kursi. Dan saya tidak perlu mengkhawatirkan itu karena hotel ini bersihh. Apalagi saat anak megang asbak di tempat duduk depan musholla, untung saja bersih, tidak ada sisa puntung rokok.
11. Bisa antar jemput dalam kota atau dari dan menuju bandara/stasiun kota
Kalau misal mau menginap ke Zamzam dan tidak ada kendaraan bisa minta jemput loh. Kalau di dalam kota mau minta antar juga bisa. Untuk charge jasa-nya hubungi pihak hotelnya ya, hehe.
12. Ada kolam renang
Ini termasuk fasilitas yang sering ditanyakan pengunjung. Kolam renangnya ada untuk anak kecil dan orang dewasa.
13. Ada ruang rapat atau pertemuan
Kebetulan pas lagi tour ke hotelnya, lagi ada acara dari kementerian. Ruang hall terbesar muat sekitar 200 orang, bahkan kalo dibuat teater bisa smpai 2x lipatnya. Hotel ini ada empat ruang pertemuan (meeting room). Untuk sound system, proyektor dan LCD bisa disediakan juga dari pihak hotelnya.
|
Bromo Hall saat disulap menjadi tempat acara |
|
Bromo Hall |
|
Cek sound system sebelum acara |
|
Hall yang lain (Semeru Hall) |
14. Tersedia toilet cukup banyak diluar kamar
Karena memang banyak fasilitas yang bisa digunakan tanpa harus menginap, maka hotel ini juga banyak menyediakan toilet yang bersih di setiap lantai tanpa harus menginap.
|
Toilet yang bersih |
15. Dilengkapi fasilitas lain seperti tempat futsal, karaoke, dan spa
Selain untuk tempat menginap, berenang dan rapat, hotel ini juga memiliki fasilitas lain seperti tempat futsal, karaoke dan spa. Untuk fasilitas ini saya belum bisa berkomentar, mungkin suatu saat kalau saya ada kesempatan mencoba fasilitas itu, hehe. Sebenarnya saya penasaran dengan karaoke dan spa-nya.
16. Desain lobby yang bagus
Pertama datang, kita disuguhi oleh dua pilar utama pada pintu masuk. Ini mengingatkan saya pada bangunan-bangunan eropa masa Renaissans yang membentuk kolom-kolom dimana ujungnya ada dekorasi bentuk sulur atau bunga. Saat masuk lobby, langsung disuguhkan dengan tangga klasik dan red carpet. Berasa seperti permaisuri di negeri dongeng!
|
Tangganya yang khas |
|
Sofa di lobby |
17. Respon terhadap kritik dan saran dari travel site
Saya kira pihak hotel akan sangat terbuka dengan kritik dan saran dari pengunjung hotel. Banyak yang memberikan review-nya di beberapa travel site. Sepertinya pihak hotel juga terus berbenah dengan kritik dan saran yang diberikan.
Kekurangan
Kekurangan yang sempat dirasa dan dilihat adalah:
1. Kunci kamar manual
Mungkin beberapa pengunjung akan mempermasalahkan ini, tapi untuk saya tidak masalah. Toh ada brankas / safety box untuk menyimpan barang berharga.
2. Jalan akses kecil dan gelap
Saya belum pernah datang ke hotel ini sebelumnya, hanya berbekal google map, saya mencari lokasi hotel ini. Tidak sulit, kok. Bahkan di ponggir jalan dipasang papan penunjuk menuju hotelnya. Nah, saya sedikit kaget, sih, kok akses jalannya kecil, sedikit rusak dan melewati kebun.
Apa saya tidak salah jalan, ya?
Ternyata memang benar. Setelah melewati kebun, saya bertemu dengan pagar mewah yang terlihat seperti pagar hotel. Saat saya pulang, menjelang magrib, hanya ada tiang lampu kampung dengan sinar yang sedikit redup. Memang sedikit aneh, hotel bintang tiga, tapi aksesnya jalan kecil. Dua mobil saja mepet-mepetan, apalagi kalau bis berpapasan.
Sebenarnya pihak hotel sudah berkali-kali mengirim surat ke pemerintah terkait akses jalan dan penerangan, tapi sampai sekarang jalan dan penerangan tidak banyak berubah.
Kalau saya membayangkan ada jalan khusus sendiri menuju hotel (lewat kebun-kebun itu, duh, beli lahan orang sih jadinya hehe) dengan lampu-lampu yang didesain sendiri. Seperti masuk ke perumahan-perumahan itu. Seperti contoh dibawah ini yang saya ambil dari internet.
|
Contoh gerbang yang menjadi landmark hotel, lumayan bisa buat ajang foto-foto, hehe (sumber Rumahgdc) |
Yah, itu sih cum bayangan saya, hehe...Sebenarnya walau akses kecil, masih ada papan penunjuk jalan. Setidaknya tidak membuat tersesat buat pengunjung yang datang. Hanya saja memang kurang nyaman kalau berpapasan kendaraan yang besar.
3. Lift yang tidak menghubungkan langsung ke lantai kamar
Karena letak hotel di lahan yang miring, jadi saat membangun hotel membutuhkan banyak trap, juga tangga walau hanya tangga kecil. Nah, kalau naik lift pun rasanya nanggung. Kalau bawa barang banyak memang mending naik lift, tapi kalau tidak, lebih baik naik tangga malah lebih cepat, hehe.
Itu kekurangan yang saya lihat sekilas. Untuk review dari pengunjung yang menginap bisa dilihat di situs
ini. Tapi kemungkinan komplain-komplain itu sudah teratasi karena sudah beberapa bulan yang lalu. Semoga.
Kalau lihat-lihat kekurangan dan kritik saran pengunjung, saya kira kalian bisa mempertimbangkan menginap di hotel Zamzam atau tidak. Kelebihan-kelebihan yang ada mengalahkan kekurangan yang menurut saya bukan hal krusial.