Ini berenangnya udah lama sih baru sempet update sekarang. Nyobain tempat renang yang katanya murah di Kota Malang. Sebenarnya ada rasa khawatir sih, secara harga murah biasanya identik dengan tempatnya yang penuh sesak dan kotor. Apalagi ngajak bayi yang punya kulit sensitif. Yang namanya coba-coba sih ya, mana tau ternyata anak nggak apa-apa jadi besok kesana lagi. hehe.
Namanya Kolam Renang Senaputra. Sekarang disebutnya sih Brawijaya Edupark. Lokasinya di tengah-tengah Kota Malang di pinggir Sungai Brantas. Nggak jauh dari alun-alun bundar Kota Malang. Taman rekreasi ini sudah lama sekali loh, sejak tahun 1980an. Ditengah banyaknya pengembangan tempat wisata, mungkin tempat ini jarang menjadi destinasi wisata para wisatawan. Tapi karena lamanya tempat ini telah hadir di Kota Malang, tempat wisata ini selalu mengenang bagi para penduduk kota Malang saat. Dulu, tempat ini menjadi tujuan penduduk Kota Malang jika ingin berenang. Selain karena tempatnya yang murah, banyak pula arena bermainnya.
Sesampainya di sana, mobil sudah banyak memenuhi lahan parkir Senaputra di bawah pepohonan yang rimbun. Kelihatan sekali ciri khas tempat rekreasi yang sudah lama berdiri, bisa dilihat dari banyaknya pohon beringin yang berdiri gagah.
Tiket masuknya 15.000 per orang sudah bisa berenang, kalau main di wahananya harus bayar lagi.
Kalau suami, sebelum berenang disuruh main-main dulu sampai puas, jadilah si ponakan-ponakan main bombom car dulu. Nunggunya juga lumayan lama soalnya antrinya lumayan banyak. Jadilah setelah main bombomcar langsung lanjut berenang.
Kincir angin
Awal masuk sudah disuguhi kantin
Bombom car dan kincir angin mini
Taman yang kurang terawat. Bangunannya juga mulai roboh
Walaupun tempat ini banyak pengunjungnya karena bisa digunakan untuk berbagai macam acara (waktu itu acara lomba), sayang beberapa spot kurang begitu terawat dan terkesan kumuh. Taman dan beberapa bangunan dibiarkan hancur.
Saat memasuki tempat berenang, sudah banyak orang yang menggelar tikar di bawah pohon, sambil membawa makanan dari rumah. Kadang ada yang membuang sampah disana. Tempat menunggunya pun kotor. Kolam renang sudah dipenuhi dengan anak-anak samoai orang tua, walaupun yang banyak anak kecilnya.
Saya, yang awalnya berniat berenang, setelah melihat pemandangan itu, langsung memutuskan untuk tidak berenang. "Lah, nunggu aja deh disini, mana bisa berenang kalo gini, jadinya berendam," sahutku pada suami. Jadinya saya nyuruh suami ngajak anak berenang. "jangan lama-lama ye," saya mengingatkan suami. Kasian si bayi kalau lama-lama belum lagi cuaca mendung mau hujan dan udara yang dingin.
Setelah beberapa menit, suami memberikan si bayi pada saya untuk dimandikan. Katanya gerimis. Walhasil, saya langsung menyiapkan perlengkapan mandi anak. Sampai di kamar mandi, harus antri. Yah, dari angka 1-10, saya kasih nilai 7 deh. Walaupun agak sempit, tapi lumayan bersih.
Nah, pulang-pulang dari sana, dagu dan perut saya gatal-gatal, meraaahhh bentol-bentol kayanya kena hewannn.. Maklum banyak pohonnya. Pulang-pulang pula anak saya mruntus-mruntus. Haha. Habis itu sepanjang perjalanan, saya menggaruk-garuk dagu dan perut saking gatalnya.
Hemm... kalau kesana jangan pas weekend dehhh.
0 comments
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan memberi komentar.