Pengalaman Kehamilan Anak Pertama

2 comments
Kehamilan anak pertama itu memang ditunggu-tunggu banget ya. Selama lima bulan, aku dan suami menunggu diberi amanah olehNya. Tak dipu gkiri, enam bulan terasa sangat lama, padahal aku tahu diluar sana ada yang lebih dari enam tahun menunggu kehadiran sang buah hati.

Sampai konsultasi ke seorang teman yang dokter. Intinya, jangan capek-capek, banyakin tidur siang, dan minum air putih. Tapi kayanya belum menuai hasil.

Ternyata pada bulan keenam, Allah memberi anugerah. Iya, hamil! Nggak nyangka. Mertua dan orangtua kandung yang menunggu-nunggu pun akhirnya juga merasakan senangnya.

Pesan mertua kalau hamil jangan jadi sombong, aku nggak ngerti maksudnya apa. Tapi setelah dipikir-pikir (menurut analisaku), aku tahu bahwa kehamilan memang anugerah tapi jangan sampai kita berlaku sombong dan meremehkan orang lain saat hamil. Karena mungkin banyak yang belum hamil, kemudian kita meremehkan, yang akhirnya menyakiti hati orang. Atau membandingkan fisik kita lebih kuat dari yang lain saat hamil. Jangan. Sesekali jangan berlaku sombong.

Bulan pertama

Setelah testpack menyatakan positif, aku langsung ke puskesmas. Disana bingung mau ngapain. Mau jawab apa kalau ditanyain dokternya mau apa? Masak ya aku jawab aku hamil, terus? Ok. Beneran agak kagok saat asisten bidan yang masih muda-muda, yang sepertinya masih kuliah dan masih magang. Saat ditanya berapa kali test pack? Hasilnya sama? Iya, jawabku.

Saat bertemu bidannya, dihitung usia kandungannya dari tanggal HPHT(Hari Pertama Haid Terakhir). Dan ternyata aku sudah satu bulan. Aku kira masih beberapa minggu. Karena saat aku haid terakhir berarti itu sudah dihitung konsepsi (pembuahan) jadi saat jadwal haid bulan depan itu sudah satu bulan. Itu kenapa aku gak haid.

Satu bulan pertama, masih belum tahu tuh kalau hamil, padahal ya udah riwa riwi malang-surabaya trus malang-batu naik motor, malah aku ke sragen naik kereta nemui ortu, mana nyetir pula dari ponorogo-sragen. Wew, alhamdulillah ternyata nggak apa-apa. Semoga gak apa-apa sampe nanti lahiran.

Bulan kedua

Bulan-bulan dimana nafsu makan ku menurun drastis, mual-mual, tapi kalau munta9h bisa dihitung jari. Kayanya pengen makan yang segar-segar. Makan nasi merah nggak mood, ikan nggak mood, sayur juga gitu. Kalau dipaksa makan bisa balik makanannya. Pengennya beli rujak, jajan diluar, bakso, bubur, semacam itulah.

Di Puskesmas, sama bidannya dikasih vitamin dan asam folat untuk pertumbuhan otak bayi. Dan ternyata semua jasa dan obat itu gratis!!! Hampir aja aku mau bayar. Di bulan ini juga aku konsultasi dengan ahli gizi puskesmas karena timbanganku cuma naik 0,5 kg.

Katanya aku harus makan sayur sehari kira-kira satu gelas, makan buah, minum susu hamil. Katanya kalau hamil jangan kurus-kurus, hehe. Dan harusnya sebelum hamil berat badanku harus ideal, biar nggak kekurangan gizi baby nya.

Di bulan ini aku ga cuma ke puskesmas, tapi juga ke dokter spesialis kandungan yang terkenal di Kota Malang yaitu dr. Rahajeng biaya sekitar 150.000 sudah termasuk usg dan vitamin (tidak termasuk obat batuk). Karena aku ngerasain batuk yang parah banget. Lama nggak sembuh-sembuh. Sama dokter dikasih obat dua jenis, yang aman dan yang nggak aman bagi kandungan, juga vitamin. Katanya yang nggak aman obatnya harus berhenti diminum kalau sudah mendingan batuknya. Tapi pas aku ngerasa mendingan, dan berhenti minum obat. Setelah itu batuknya muncul.

Eh malah tahu dari teman, kalau disuruh minum madu batuk pilek seperti yang aku cerita disini. Minum itu malah sembuh. Besok-besoknya kalau batuk minum madu aja.

Hasil usg menunjukkan bahwa janinnya memang benar ada. Kadang ditakutkan kalau ternyata hamil anggur atau bayinya tidak ada hanya ada kantung kosong. Ngeliat bayi di dalamnya rasanya happy bangetttt.. masyallah... betapa Allah Maha Besar bisa menciptakan sesosok manusia didalam rahim manusia..
Di bulan ini, gerakan baby udah mulai kerasa walau nggak seberapa dan masih jarang.

Bulan ketiga

Di bulan ini aku kontrol ke dokter, bukan puskesmas, karena bertepatan dengan libur lebaran, baru bisa ke dokter setelah lebaran dan itu sudah masuk 15W6D, udah hampir 4 bulan. Alasanku ke dokter waktu itu karena saat lebaran aku sama suami ke sragen naik mobil, sekitar 9 jam dari porong. Itupun setelah acara di porong. Kebayang kan, gimana ibu hamil muda perjalanan jauh yang sebenarnya aki mengkhawatirkan kandunganku. Tapi bismillah demi orang tua yang lagi pulang ke jawa. Hehee..

Saat usg, dokter yang terkenal itu lagi off, akhirnya diganti dokter lain, jadinya cuma sedikit pasiennya. Bagiku itu nggak masalah, toh aku pengen liat hasil usg nya. Ternyata, tak perlu menunggu lama, bahkan dokternya menjelaskannya cukup lama dan detail, jadi puas ngeliatin babynya, Alhamdulillah saat usg, tidak terjadi apa-apa, detak jantung normal, semua normal.

Di bulan ini nafsu makan belum kembali normal. Mual, muntah, untungnya tidak parah. Muntah bisa cuma sekali. Istirahat siang masih terus dilakukan. Katanya trisemester pertama ini bulan yang rawan. Jadi harus hati-hati. Karena masa pertumbuhan janin, perlu makan yang sehat dan bergizi. Dan lagi-lagi harus memaksakan diri.
Di bulan ini, tekanan darahku kurang, pantes saja sering pusing-pusing sekitar 100/60. Timbanganku naik dua kilo. Senangnyaaa... karena selama ini naik dua kilo aja susah bangetttt. Untuk mengatasi kurang darah, aku diberi vitamin penambah darah. Lagi-lagi, gratis!


Bulan keempat

Awal bulan, nafsu makan sudah kembali normal. Maunya makaaann terusss.. habis solat subuh mesti cari makanan dikulkas, entah roti, susu, pokoke yang ringan-ringan. Habis itu, jam 7an makan nasi.. nggak banyak sih, yang penting cukup isi perut, nanti sekitar jam 10an cari cemilan lagi atau makan nasi. Habis makan siang agak sore makannnn lagiii., makan terusss lahh.. di bulan ini naik 3,5 kilo. Jadi total udah 5,5 kg dari berat awal. Bulan ini sih pergi ke puskesmas aja dan dikasih vitamin buanyaakkk bangettt.
Di puskesmas juga dipakein alat pendengar detak jantung lohh. Dan rasanya excited bangeet dengerin detak jantungnya dekbayy.. walau agak takut-takut juga pas ditangani sama bidan mahasiswa yang magang. Soalnya pas perut diraba-raba nekannya itu bikin takut-takut, padahal ya aman saja.
Gerakan baby juga udah kerasa, intensitasnya mulai banyak.

Bulan kelima

Nafsu makan masih seperti bulan sebelumnya bahkan lebih paraaahh. Makanya nggak nyangka sebulan naik 5kg. Total udah nambah 10 kilo. Di bulan ini pergi ke puskesmas. Karena vitamin belum habis akhirnya nggak dikasih dulu. Soalnya juga nggak rutin sih minumnya hehe. Masih kontrol di puskesmas dan dengerin detak jantung dekbay. Rasanya.. masih takjub...
Gerakan baby udah mulai nendang-nendang di segala penjuru ehhee..

Bulan keenam

Di bulan ini, nafsu makan udah mulai stabil, apa karena perut udah mulai sesak ya.. sampai akhir bulan keenam nambah dua kilo. Kali ini kontrolnya nggak ke puskesmas, nggak ke dokter lagi, tapi nyoba ke bidan yang ada usg nya dan murah cuma Rp. 50.000,- sudah usg dan vitamin. Lokasinya di jalan akordion utara no. 1 daerah tunggulwulung di ruko permata land, sebelah ATM BRI. Harusnya sih sama bidan novi, tapi waktu itu bidan novi lagi keluar kota ada pelatihan usg dan diganti asistennya. Nggak apa-apa deh. Soalnya pengen usg mumpung suami ada di malang.


Di akhir bulan ini, aku usg. Setelah 2 bulan nggak usg, rasanya bertemu bayiku senang banget. Bidannya menjelaskan detail sekali, mulai dari panjang tulang, detak jantung, posisi kepala, hidung, mata, tangan, kaki, juga jenis kelamin. Semuanya lengkap.

Ternyata kata bidannya posisi bayiku masih melintang padahal harusnya kepala sudah dibawah. Sedih sih. Tapi kata bidannya masih bisa gerak, dibuat sering sujud aja setidaknya 5-10 menit. Semoga bulan depan udah posisi normal untuk melahirkan deh, amin...

Bulan ini perut juga sering banget mengeras, nggak tahu sebabnya. Capek nggak capek pun mengeras. Kalau dibawa baring-baring baru nggak mengeras. Kadang saat baring pun mengeras. Perut juga udah beratt dibawanjalan. Entah ya, katanya kalau udah hamil tua disuruh banyak jalan. Sesungguhnya aku sangatlah malassss jalan pagi, hehe. 

Baju-baju juga mulai ga muatttt.. apalagi celana.. rok pun bagian perutnya udah ga muattt...akhirnya banyak yang nganggur tu baju.

Bulan ketujuh

Nafsu makan mulai stabil nih. Tendangan bayinya keras banget dan aktif bangettt. Saking kerasnya, perutku seperti bergelombang, hehe. Apalagi kalau lagi lapar, nahan pipis, atau masalah emosional lainnya. Bulan ini juga sering-sering posisi sujud nih apalagi pas dedeknya gerak aktif, langsung posisi sujud. 5 menit aja udah kesellll. Apalagi 10 menit. Pfiuuhh...
Di bulan ini timbanganku naik 10 kg, berat baby belum tahu karena nggak usg.

Aku merasa di bulan ini kok sering mules ya perutku.. akhir bukan ini mau kontrol lagi, semoga nggak kenapa-kenapa.. semoga posisi kepala bayi sudah dibawah, aminnn

Bulan kedelapan

Di bulan ini, alhamdulillah kepala bayi sudah di bawah, walaupun sempat kelilit tali pusar 1 lilitan. Tapi kata bidan masih bisa di bawah, karena masih ada ruang gerak.
Nafsu makanku pun juga meningkat. Berat baby di usia 8 bulan jadi 2,2 kg. Berat badanku udah naik 14 kg. Di bulan ini, perut sering kencang-kencang, sampai pas di periksa bidannya, tegang gitu perutnya. Nggak tahu sih tiba-tiba begitu. Sama bidan disuruh istirahat.

Bulan kesembilan

Subhanallah walhamdulillah..udah memasuki bulan ke sembilan, rasanya khawatir deg-degan, senang, semua campur jadi satu, karena sebentar lagi akan berjuang banget. Di bulan ini disuruh banyak jalan biar mudah melahirkan. D bulan ini juga, baby belum masuk panggul. Kata bidannya sih normal, biasanya nanti akan turun saat konstraksi mau melahirkan. Berat baby juga udah 2,9kg. Berat badanku naik jadi 18 kg.
Rasanya semakin berat aja bawa yang diperut. Punggung belakang juga makin sering pegel-pegel. Kaki juga suka membengkak kalo kelamaan berdiri atau jalan. Akhirnya digantung deh kakinya.
Kalo kata ibu-ibu di kompleks perumahan, perutnya udah turun tuh tinggal menghitung hari.
Rasanyaa..... pengen dibawa aktivitas macam2 biar nggak kepikiran hehe..


2 komentar

  1. Semoga diriku segera merasakan pengalamanmu ya dear..
    Hamil memang selalu sarat dengan pengalaman aneka rupa, setiap bumil pasti punya cerita unik dan berbeda. hehehe :*

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan memberi komentar.

Follower