Begitu dapet sms dari
temen kalau namaku masuk list seleksi tahap selanjutnya, Direct Assesment [DA] rasanya
senang bukan kepalang ! Dari yang sebelumnya galau-galau karena mau tes bahasa perancis
[DELF] saat itu berubah senyuuummm mulu, ada harapan yang bisa membuat hidupku
lebih bahagia karena aku masih ada angan lain yang harus aku peroleh. Yap, saat
itu tes seleksinya tanggal 18 Juni 2012 dimana keesokan harinya aku harus ikut
tes DELF. O-là-là..... Tapi pas de problème, yang penting bisa ikuut seleksinya
udah seneng banget, entah lulus atau ngga yang penting aku udah senang bisa
ikut tesnya :D
Persiapan buat ikut tes
DA sih nyiapin simulasi buat ngajar. Kata temen yang udah lulus jadi Pengajar
Muda [PM], pas simulasi ada sesuatu alat yang kita buat sekreatif mungkin,
entah gambar atau apalah yang penting nggak monoton. Namanya juga mau ngajar
anak kecil di pelosok pasti kita dituntut ngga boleh bikin bosen anak kecil dan
pastinya bahasa yang kita gunakan mudah dipahami anak kecil. Setelah cari-cari
bahan ajar untuk anak SD, akhirnya aku memutuskan untuk ngajar anak kelas 4 SD
mata pelajaran IPA tentang sifat-sifat air. Bahan yang aku bawa sih gelas
plastik, sendok plastik, gelas aqua yang udah dipotong.
Untuk tes di Yogyakarta,
akhirnya aku minta tolong seorang teman untuk mencarikan penginapan dekat Wisma
UGM. Setelah merepotkan temanku, akhirnya dapat juga di daerah [Lupa namanyaa
=D]. Besoknya karena tes dimulai jam setengah 8, jadinya jam 7 mulai jalan dari
penginapan sekalian check out, udah gitu pake tragedi keinjek paku lagi ni
kaki, hukz.. ngga kuat jalan dah akhirnya naik becak. Sesampainya Wisma MM UGM nggak
langsung masuk, tapi nyari sarapan dulu dekat situ dan fotocopy KTP, maklum
lupaa fotocopy.
Setelah itu, akhirnya
masuk juga ke gedung tempat tesnya. Masuk ke ruangannya udah ada sekitar 20an
peserta duduk di ruangan. Tidak beberapa lama akhirnya setiap orang
memperkenalkan diri masing-masing. Kesan pertama.. Wow.. mereka pasti
keren-keren. Selanjutnya dibagi per kelompok, temen kelompokku ada 7 orang.
Pada saat self presentation, mereka menjelaskan diri mereka, prestasi,
kesibukan, dan segala macam. Dan aku? Sumpah ngga ada yang bisa dibanggakan. Mereka
udah biasa ikut lomba nasional hingga internasional, dari yang juara maupun
finalis. Bagiku mereka keren banget deh. Dan aku? Yah bingung mau presentasi
diri tentang apaan??? Oh God, prestasi se-kota pun pun bahkan ngga ada.
Finalement, aku presentasiin diri tentang kehidupan aku aja selama di
kalimantan.. C’est bizzare,, tapi yah udah deh, jadi diri sendiri aja, pesen
temanku yang sudah jadi PM itu. Aku cerita dari kecil gimana susahnya hidup di
camp di Makassar, jauh dari fasilitas, bahkan mau sekolah pun aku harus menunda
tahun depan. Di Kalimantan, hidup dengan fasilitas yang kurang, air kadang
mati, harus mandi di sungai, dan lain-lain. Sampai cerita bagaimana bapak
mengajarkanku untuk mandiri, selama masih bisa dikerjakan sendiri ya dikerjakan
sendiri. Dan itulah self presentation ku, ngga ada yang menarik sebenarnya.
Tapi bagiku cerita itu punya nilai tersendiri.
Selanjutnya dikasih soal
mengenai permasalahan disana, kemudian nanti dibahas bersama-sama dan menentukan
langkah apa yang harus diambil. Wow... lagi-lagi mereka jago-jago. Pinter sekali.
Mungkin karena kebiasa dengan organisasi, sedangkan aku mentok hanya di
jurusan, di fakultas pun tidak begitu aktif, karena sudah terlalu sibuk kuliah,
hehe.. dan saya hampir kalah, speechless, tak mampu berbicara, menyaingi
mereka, tapi sekali lagi jadilah diri aku sendiri, aku berbicara apapun yang
ingin aku bicarakan, karena semua punya hak, walau akhirnya mereka membantah,
bagi aku ya itu seninya, dan aku tetap jadi diri sendiri. Walau pendapatku
dibantah, cukup menjelaskan alasanku. Ya aku harus tegas sih. Mau ngga mau,
karena jiwaku emang harus begitu.
Selanjutnya sesi wawancara.
Pada sesi ini aku sudah meramal pertanyaan apa yang akan diajukan. Mulai dari target
selesai S2 dan beasiswa ke perancis. Yap,
dan aku bisa menjawabnya dengan yakin bahwa aku bisa selesai setelah lebaran. Tapi
kalau untuk perancis, saya hanya minta restu orang tua. Jika orang tua memilih
saya melanjutkan ke perancis, saya lanjutkan. Jika orang tua milih untuk ikut
Indonesia Mengajar, pastinya saya ikut. Sesi wawancara sih banyak pertanyaan
dari apa yang kita isi saat mendaftar online. Dan masalahnya kebanyakan lupa
akuu, akhirnya yawuda dijawab sebisanya. Kebanyakan ya tentang pengalaman
hidup.
Selanjutnya Role Play,
dimana aku harus bermain peran sesuai dengan peran yang diperoleh. Intinya sih
bagaimana kita menyelesaikan masalah yang biasanya diperoleh selama di pelosok.
Dan yah, lagi-lagi harus pinter-pinter nyari solusi. Mereka memang jago, hampir
sedetikpun aku ngga ada waktu buat berbicara. Tapi pokoknya aku harus tetap
ngomong.
Dan sesi terakhir ini,
sesi simulasi mengajar. Sesi ini yang paling seruuuuuuuu... soalnya ngga Cuma teman
kita yang jadi siswa, tapi ada juga, namanya Riyu, salah satu anak dari tim
penilai yang menjadi siswa nakaaaaaaaaallllllll.. Ampundaahh... dan saat sesi
ini, tidak ada yang mau menjadi yang pertama, padahal sebelum-sebelumnya pada
inisiatif pengen pertama. Yah-yah yawuda dah, akhirnya aku yang pertama.
Simulasi mengajarku pake air sih jadi kudu hati-hati niy, apalagi ada anak
kecil yang aktifnya luar biasa, bisa-bisa tumpaaaaaaaahhhhh. Aku mengajarkan
sifat-sifat air. Mulai dari mengalir dari tempat tinggi ke rendah [dan aku
praktekkan]. Kemudian air mengikuti bentuk wadahnya [praktekkan]. Dan lagi riyu
nyeletuk, aku tauuuuuuuuuuu..aku udah tauuuuuu. Dan dia nyebutin tu sifat-sifat
air. Haduh enak banget emang kalo punya siswa pinternya kaya gitu, hehee.. tapi
trus dia bertingkah deh lari-lari, nguyek2 simulasi ngajarku, ngumpet di bawah
meja sambil mainan ipad nya, dan segala macam tingkah. Dan aku harus sabar. Ya iya
dunk, namanya juga ngajarin anak-anak.
Dan terakhir, adalah
sejenis tes TPA en gambar gitu deh. Lumayan tesnya bikin mumet, pertanyaan
bolak balik tapi yah Cuma nunjukin kekonsistensian kita sih. Nah yang gambar ni
yang susah. Ngga bisa gambar euy.
Finalement, rangkaian
acara pun selesai. Senengnya bisa kenal mereka, jago-jago J
Sampai di tahap ini pun
aku udah seneng banget, yah dibilang pesimis sih pesimis juga bisa lulus
ditahap selanjutnya. Tapi ngga tau nanti gimana ni nasib. Hehe.. yang penting
udah berusaha sebaik-baiknya :-)